Terjemahan kitab risalatul qusyairiyah
(Abul Qasim Abdul Karim bin Hawazin al- Qusyairy)
bab 5: para tokoh sufi
judul 33. Ahmad Bin Khadhrawaih
Abu Hamid – Ahmad bin Khadhrawaih al-Balkhy (wafat 240H./854 M.), salah seorang Syeikh besar dari kalangan Sufi, dan ia begitu agung dalam perilaku futuwwah. Ia belajar kepada Abu Turab an-nakhsyaby. Ketika datang di Naisabur ia berziarah ke rumah Abu Hafs, dan keluar pergi menuju Bistham menemui Abu Yazid al-Bisthamy. Ketika itu Abu Yazid berkata: “Ahmad, guru kami”
Abu Hafs berkata: “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih besar hasratnya dan lebih benar kondisi ruhaninya di banding Ahmad bin Khadhrawaih.
Saya mendengar Muhammad bin Hamid berkata:
“Aku sedang duduk di dekat Ahmad bin Khadhrawaih ketika ia sedang naza’. Ketika itu usianya telah genap sembilan puluh lima tahun. Sebagian murid-muridnya bertanya tentang suatu masalah. Tiba-tiba air mata Khadhrawaih mengalir, seraya berkata: “Anakku, sebuah pintu yang telah ku ketuk selama sembilan puluh lima tahun, sekarang sudah terbuka bagiku. Aku tidak tahu apakah bahagia atau celaka. Manakah jawaban bagiku?”
Ia berkata pula: “Tiada tidur yang lebih berat ketimbang kealpaan.
Tiada belenggu yang memperbudak ketimbang syahwat. Bila saja muatan berat kealpaan pada dirimu tidak ada, tentu engkau tidak terbuai syahwat”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar