Tampilkan postingan dengan label 📄kajian kitab barencong. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 📄kajian kitab barencong. Tampilkan semua postingan

Daftar isi kajian kitab batencong

 




penutup kajian datu sanggul (kitab barencong) dari admin.




demikianlah kajian yang kami temukan dan kami pelajari, ada yang memang benar dari sisi hakikat dan ada yang seperti terlalu tinggi hingga tampak seperti meniadakan allah dan menggap diri pribadilah tuhan yang sebenarnya yang menurut kami itu adalah sesat. entah keterangan itu memang dari datu sanggul atau cuma sekedar tambahan orang yang belum wusul pada allah tapi sudah mempelajari kitab ini, kami tidak tahu.

yang jelas bagi kami yang benar itu adalah:
allah memang wahdatul wujud sehingga  meliputi segala sesuatu tanpa terkeculi manusia.
allah adalah tuhan sedangkan manusia adalah hamba. (sekalipun telah mencapai makom penyatuan / pengantin allah / waliullah)
manusia hanya maujud sedangkan allahlah yang wujud,
adanya manusia hanyalah bergantung pada adanya allah.
sehingga manusia adalah allah tapi manusia bukan tuhan.
tuhan adalah kedudukan
allah adalah namaNya (jangan keliru terhadap arti dari dua faktor itu, jika keliru maka akan tersesat) jangan mengkaji dengan di pandu nafsu sehingga mati matian mengatakan bahwa aku adalah tuhan, jika mengatakan aku adalah allah maka dari sisi hakikat dan sudut pandang tasawuf itu bisa di benarkan dengan catatan telah wusul pada allah atau paling tidak sedang merasakan hal, ahwal, warit, zauk, dan lain lain, tapi jika mengaku bahwa aku adalah tuhan maka itu adalah sesat sebab sama saja dengan merebut atau mengaku ngakui kedudukan yang sebenarnya hanya allah yang pantas berada di sana.

tapi dari keseluruan kajianya memang yang kami temukan lebih banyak yang benarnya dari pada yang kelirunya.

109. MELEBURKAN DIRI TUJIBUL BADANI SARRIL QALBI TUJIBUL QALBI SARRIR RUH




kajian kitab barencong (datu sanggul)


TUJIBBURUH SARRIN NUR TUJIBUN NUR SARRIL ANA 

Artinya 

HANCURKAN BADAN JADIKAN HATI HANCURKAN HATI JADIKAN RUH HANCURKAN RUH JADIKAN NUR HANCURKAN NUR JADIKAN AKU SIRAU ANA : AKU ALLAH (dalam rahasia). 


NAMA TUHAN YANG DIJADIKAN ADAM : IALAH MUFTI Keterangan : 

M : MA’RIFATUL 

U : UJUDIN 

F : MAFATULILLAHI 

T : TASRUFIL 

I : IHSAN.


TAHTINU HAFSANU WATAKARAMU NAFSAHU. Artinya Ia hendak berbesar dirinya dan bermulia dirinya, ia asyik mengasihi birahinakan kekasihnya maka ditiliknya dirinya dengan asyik. NUR MUHAMMAD.


Jadi yang tidak ada maujud di dalam ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada maujud dengan seendirinya. Tetapi ia maujud dengan ujud Allah Ta’ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya. Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa alam ini madjhor ujud Allah Ta’ala jua. Maka nyatalah ujud makhluk adalah waham dan hayal jua, kalau di nisbahkan kepada ujud Allah Ta’ala yang hakiki dan fana di bawah ujudnya, jadi nyatalah bahwa segala  sesuatu adalah satu. hakikatnya. HADITS QUDSYI Artinya : 


Aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain aku. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusanku dan sebenarnya yang bernama itu AKIDAHKU, RASUL ITU RASAKU, dan Muhammad itu CAHAYAKU, 

akulah Tuhan yang hidup yang tiada mati-mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan ZAT ; 

Akulah yang hawas lagi tahu, tiada samar akan sesuatu. 

Akulah yang kuasa dan yang menguasai dan 

akulah yang maha bijaksana. Dan maha suci aku, maha adil dan maha pengasih ddan maha penyayang aku, dan sembahlah aku/kenallah aku. 




Beranikan dlalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar, Tuhan beserta kita. Jadi bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan yang sedikit atau golongan FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu. 

Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum sampai kepada derajat haqiqat, ilmu dan ma’rifat. Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk kita. bahwa yang di namakan Allah itu adalah : af’alnya, dan yang disebut Rasul-rasul itu ya Muhammad, dan Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah. Bukti nyata dalil qur’an mengatakan : bahwa Tuhan Allah itu kuasa menghidupkan yang mati, adanya mati dari hidup. Justru hidup kita pribadi berasal dari yang mati dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat dan tiada pernah lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan kenyataan sejati. Itulah dia kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang. Hendak mendekat dalil dan menaruh dibelakang. Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang. Hati rindu tidak tidak diperdulikan. Biar bahaya, terus berjuang Tuhan Tuhan mengampuni pahlawan sejati. Qur’an dan hadits khusus pedoman Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut qur’an tiada seorang makhluk sanggup menghalang jangan pduli ocehan orang sebagai penghalang memuji Tuhan. Yakin dan bulat didalam bulan, menunjukkan Tuhan chalikul alam. TUHAN ALLAH ADA BERPERI SETIAP INSAN HARUS DIBERI ASAL TUAN SUDI MENCARI TUHAN ALLAH DIDALAM DIRI Demikianlah mengenai haqiqat semata ini, semoga kita dapat mendalaminya. Akhirul kalam ku-ucapkan ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH

108. SAKSI DAN PENYAKSIAN

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Yang dinamakan kesaksian : sebab diwaktu menyampaikan sunnah supaya disaksikan oleh sanak saudara kita sesame muslim, yaitu semua titah yang dititahkan didalam alam dunia ini diantaranya ; seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air dan tanah dan alin-lain sebagainya, supaya semua menjadi saksi dan menaksikan bahwa kita sekarang ini sudah mengakui berdirinya dan adanya Tuhan dan jadi hamba Tuhan, karena Tuhan itu mempunyai dua sifat : 

1. Sifat ketuhanan (lahud) 

2. Sifat kehambaan (nasud).

Allah adalah hakikat alam, maka jelaslah bahwa zat itu bermula segala ujud, tidak ada yang ujud hanya Allah. Kalau sudah jelas dalam hati ma’rifat akan hakikat ketuhanan itu, af’al, sifat, dan zatnya ; itulah yang di katakan bahagia. Dan tiada merasa apa yang di maksud amal kita mati itu tadi ialah ; mati ma’nawi/mati fil haqiqat, hukum mati hisyi, yang sebenarnya kita ini hidup sebelum ada kehidupan alam ini/dunia fana ini, itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf dan tiada kata, tiada suara, tiada isyarat dan tiada bernama, tiada warna dan tiada ruh dn tiada jasad dan tiada apa-apa; itlah dia jibu

107. SYAHADATAIN

 kajian kitab barencong (datu sanggul) 


Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku naik saksi sebenarnya Muhammad itu utusan Allah.



pada kajian ini kami menemukan keterangan:

Maksudnya ialah yang di namakan Tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi. Se bab sebenar-benarnya, sebanyak-banyaknya yang disebut itu tidak ada, itulah sebabnya, disebutkan tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi.

penjelasan admin:

entah keterangan di paragrap satu ini (yang kami ketik warna mera) memang dari datu sanggul atau hanya tambahan dari orang yang tidak mengerti tasawuf kami tidak tahu. yang jelas keterangan / paragrap ini kami anggap sesat dari sisi manapun melihatnya dari makom manapun meninjaunya (tapi di luar paragrap ini kami anggap benar). karna orang ini meniadakan allah dan hanya menganggap diri pribadi dia yang ada, padahal yang sebenarnya adalah kebalikan dari semua itu yaitu diri pribadi dia (manusia / mahluk) yang tidak ada dan hanya allah yang ada. allah yang menentapkan dan kita pribadi hanya berusaha sabar, rido, ikhlas menjalani ketetapan itu. 


kembali ke kajian:

Sebab yang di sebut itu, juga yang menyebut. 

Atau menyaksikan itu juga yang di saksikan. Artinya : Dia menyaksikan dia sendirinya. Sama halnya dengan ma’rifatullah dia yang mengenal dia yang di kenal. 

Atau seperti puji qadim bagi qadim. Bahkan si muhaddas memuji si qadim. Maka dari itu NUR MUHAMMAD itu disebut qadim.



Adapun yang di namakan MUHAMMAD itu : bukannya Muhammad yang di MEKKAH atau yang di madinah itu, tetapi yang sebenarnya adalah cahaya kita. Itulah sebabnya di akui utusan. Sebab cahaya kita itu pertandanya Tuhan. FAHAMKANLAH. 



Masalahnya adalah : apabila kita benar-benar sampai kepada Tuhan ; utusan Tuhan dari diri kita bahwa utusan itu medatangkan apa ciptamu atau citamu. Maka barang siapa percaya maka niscaya mendapat kasih ampunan Allah (almaghfirah) apabila sudah menerima petunjuk yang demikian itu, harap hati-hati dan waspada di dalam hati, yang hidup kita pribadi. Itulah adanya nugrah dan anugraha. Artinya , nugrah itu Tuhan, dan anugraha itu hamba. Sebab sudah senyawa didalam badan kita pribadi. Janganlah ada ayak dan ragu lagi di dalam hati kita semua

106. Bab ini pasal menyatakan asal Nabi ADAM as. unsurnya kepada kita API, ANGIN, AIR, TANAH, turun kepada kita.

 kajian kitab barencong (datu sanggul)


API ITU RUH KITA HURUFNYA.

ANGIN ITU NAFAS KITA HURUFNYA.

AIR ITU RASA KITA HURUFNYA.

TANAH ITU TUBUH KITA HURUFNYA.


Keterangan lainnya : 

Kejadian tanah itu bernama syareat Kejadian air itu bernama tharekat 

Kejadian angin itu bernama hakikat 

Kejadian api itu bernama ma’rifat 


Syareat itu tubuh kita 

Tharekat itu nafas kita 

Hakikat itu ruh kita 

Ma’rifat itu rasa kita 


Syareat itu umpama kaki kita 

Tharekat itu umpama tangan kita 

Hakikat itu umpama tubuh kita 

Ma’rifat itu umpama kepala kita 

Jadi yang 4 ini tak boleh bercerai

105

 kajian kitab barencong (datu sanggul)


Adapun yang bernama rahasia itu ialah SIR ALLAH. kita ini tidak tahu jikalau tidak dengan guru yang benar-benar kepada murid. sehingga tiadalah mendapat perkataan perkataan ini, tidak boleh di dengar orang. Karena ilmu ini tidak ada di dalam kitab ajaran syariat. 


kita BERTUBUHKAN MUHAMMAD JAHIR BATHIN. Maka berbuahlah RUH namanya. Tidaklah kita kenang lagi dihati dan tubuh. Artinya Muhammad jadi tubuh kita kepada hakikat kita. Maka kita ini bertubuhkan idhafi. Karena kita tidak lagi mengenang atau mengingat-ingat tubuh bathin dan zahir itu karena yang bernama Muhammad itu Rahasia Sir namanya. Karena nama rahasia itu banyak sekali namanya. Allah, sifat, asma, af’al namanya jua, Muhammad sekalipun itu namanya jua. Adapun yang sebenar-benarnya Allah itu kepada kita ialah rahasia yang ada pada kita ketahui. 


jika sudah di jalan hakikat namanya : yang mengata ALLAHUAKBAR. Ber-zat-ber-sifat-ber-asma-ber-af’al. tidak lagi tubuhnya menyebut dan tidak 


jika sampai pada hakikat yang mengata itu lidah. Yang mengata itu ialah : ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL. yang mengata Allahu akbar itu, atau yang berbagai suara

Di dalam sembahyang itu hanya zat-sifat-asma-af’al-hayat-ilmu-kodrat-iradat. Itulah yang mengatakan itu tidak di hati lagi. Karena yang bernama zat-sifat-asma-af’al itu ialah hayat-ilmu-kodrat-dan iradat. Itulah yang namanya RAHASIA ALLAH TA’ALA kepada bathin hambanya yang memerintah di dalam diri kita yaitu RAHASIA ALLAH TA’ALA. RAHASIA ITULAH YANG BERNAMA allah. 


Tatkala berdiri sembahyang itu Allah yang ada ia sendiri dan tidak dua atau tiga, hanya Allah yang ada, Adapun yang mengatakan Allahu akbar itu Rahasia Allah. Ia memuji dirinya sendiri jua. Maka itulah namanya fana kita namanya fana itu tiada lagi tubuh kita bathin dan zahir dan tidaklah rahasia hati yang mengatakan, hanya Allah jua yang ada. Karena Allah jua yang bernama rahasia itu, kehendaknya Allah kepada kita menjadi RASA. Jika tiada RASA, karena mengenal Allah dan memuji Allah, dan dapat ber-kata-kata dan sebagainya itulah, seperti dalil : MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA ROBBAHU Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal akan tuhannya

104. syariat dan hakikat

 kajian kitab barencong (datu sanggul)


Asal mula-mula kejadian dunia tatkala belum ada sesuatu kecuali Allah ta’ala sendiri. 


kallallahu Ta’ala. Kun fayakun, maka nur Muhammad sekaliannya lengkap. Maka jadilah nur Muhammad itu. 


Apakah artinya Allah ta’ala ? 

Jawabnya : hu al awalu, wal ahhiru, wal zohiru, wal bathinu. 

artinya 

Ia yang awal, 

ia jua yang akhir, 

ia jua yang zahir, 

ia jua yang goib (bathin). 


Tentang syahadat artinya – 

tahu akan zatnya, 

tahu akan sifatnya, 

tahu akan asmanya, 

tahu akan af’al. 

dan tahu akan iradatnya. 


ASYHADU itu artinya syareat 

ANLA itu artinya tharekat 

ILAHA itu artinya hakikat 

ILALLAH itu artinya ma’rifat 


Syareat itu tempatnya pada lidah 

Tharekat itu tempatnya pada hati 

Hakikat itu tempatnya pada Ruh 

Ma’rifat itu tempatnya pada Rahasia 


ASYHADU itu artinya Ma’rifat 

ANLA itu artinya Tauhid 

ILAHA itu artinya Iman 

ILALLAH itu artinya Islam 


Soal syahadat yang empat di dalamnya yaitu : Ma’rifat, tauhid, iman, islam, Barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma’rifat-tharekat, hakekat-syareat tapi mengajarkan ilmu ini maka dia akan membawa kesesatan.


Jika engkau tetap di dalam syareat, tharekat, hakekat, ma’rifat, maka engkau bacalah kitab ini niscaya jalanmu sekalian menjadi anbiya dan mulia ,sekalian yang salah-salah (berganti menjadi yang benar)


Jalannya ilmu hakekat juga karena syareat. jika Hakekat tanpa syareat maka itu sia sia.

Barang siapa memakai keduanya yaitu syariat dan hakikat maka itulah yang bernama KAMIL MUKAMIL artinya sempurna yakni bernama suci

103. muhammad rahasia adalah rahasia allah

 kajian kitab barencong (datu sanggul)


MAN ARAFA NAFSAHU ARAFU RABAHU, artinya ; Barang siapa mengenal akan dirinya maka sesungguhnya ia mengenal akan Tuhannya. 


MAN ARAFA RABBAHU FASADUL JASAD. Artinya : Barang siapa mengenal akan Tuhannya maka binasalah dirinya. 


Maka ketahuilah olehmu NUR MUHAMMAD, itulah anginnya, biasa gaib kepada sekalian nyawa, itu misalnya jadi badan Muhammad, umpamanya karena sabit gaib kepada Muhammad, dan Muhammad itu gaib kepada sekalian hambanya Allah Ta’ala. 


Firman Allah Ta’ala dalam hadits qudsyi yang artinya; 

"bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad"

 itu sama artinya dengan Firman Allah ta’ala dalam hadits qudsyi, yang artinya :

"Bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad" 

artinya ; Rahasia allah adalah rahasia Muhammad. 


Maka Rahasia Allah tiada sekutu baginya dan tiada lawannya, tiada bisa nabi yang lain seperti NABI MUHAMMAD, karena nabi muhammad di akui SIR ALLAH KALILLAHU TA’ALA ; menjadikan akan sesuatu jika tiada serta Muhammad, maka tidaklah dijadikannya semesta alam ini. Maka dinamai sifat hamba di dalam badan, maka 


bertanya syaiyidina ALI kepada Rasulullah s.a.w. Ya Rasulullah, apakah yang di namai jalan empat itu? 

1. SYAREAT.

2. THAREKAT.

3. HAKIKAT.

4. MA’RIFAT.

Itu jalan empat dalam manusia. Sabda Nabi s.a.w ya, Ali, 

Adapun yang di namai syareat itu ialah lidahku 

Adapun yang di namai tharekat itu ialah hatiku 

Adapun yang dinamai hakikat itu ialah kediamanku 

Adapun yang dinamai ma’rifat itu ialah nyawaku. 

Inilah jalan empat namanya. 


bertanya Syaiyina ALI:

Ya , rasulullah, adapun seperti syareat itu apa, tharekat itu Apa, hakikat itu apa ma’rifat iru apa 


Sabda Rasulullah s.a.w YA ALI Diri itu ada dua : 

1. Diri bathin, 

2. Diri zahir 


Keterangan : Diri zahir / jasad : nyata dari Nabi Muhammad s.a.w yaitu api, angin, air, tanah. Maka itulah asal tubuh kita yang kasar atau zahir ini. 


Yang di maksud diri bathin, yaitu yang tersembunyi di dalam badan 

adapun nyawa itu dari NUR MUHAMMAD artinya

adapun syareat itu perkataanku 

tharekat itu perbuatanku 

Hakikat itu kediamanku 

Ma’rifatitu penglihatanku 

Dan yang dikatakan : 

Syareat itu tubuh RASULULLAH 

Tharekat itu Hati RASULULLAH 

Hakikat itu kediaman RASULULLAH 

Ma’rifat itu Rahasia RASULULLAH Maka ma’na:

Tubuh Rasulullah itu – Roh Rohani 

Hati Rasulullah itu – Roh Rahmani 

Hati Rasulullah itu – Roh Robbani 

jadi : 

Syareat itu hancurkan jadikan tharekat 

Tharekat itu hancurkan jadikan hakikat 

Hakikat itu hancurkan jadikan ma’rifat 

Ma’rifat itu hancurkan jadikan cahaya Itulah bayang-bayang Allah ta’ala yang sebenar-benarnya 

karena : 

Syareat itu – Af’al Allah Ta’ala 

Tharekat itu – Asma Allah Ta’ala 

Hakikat itu - Sifat Allah Ta’ala 

Ma’rifat itu – Ujud Allah Ta’ala 



Maka barulah sampai (sempurna) marifat kita pada orang arif billah atau alimullah. Wallahu alam bissawab

102. amalan ahli tasawuf

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Pasal pada menyatakan hal dan limpahan segala ahli tasawuf yang di lakukan tiap-tiap hari siang dan malam 


ketika mengerjakan segala yang di pardukan Allah Ta’ala dengan sekira-kiranya memadai kuatnya jasad pada mengerjakan dia yang di suruh oleh Allah Ta’ala. 


dan menjauhkan segala yang di larang. Dan di suruh oleh Allah ta’ala memeliharakan segala rahasia-rahasia ke hati dan melazimkan segala makam yang 11 seperti:

Taubat, 

sakit, 

sabar, 

syukur, 

tawwakal, 

ridha, 

wara, 

suci, 

ajam, 

murakabah 

dan lainnya. 





Pertama-tama orang yang mengerjakan jalan ini mulai dengan taubat karena taubat itu bersuci dari najis. Demikianlah hal ahli tasawuf. Bermula setengah dari rahasia ketuhanan itu 


IMAN DAN KAMIL. Yaitu keluarlah engkau dari dirimu dan menuju pada allah seperti bahwasannya, jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu dari segala sifatnya yang tertentu dengan allah Dan 

“YAKIN KAMIL” Yaitu keluar engkau dari dirimu, artinya keluar dari pada dayamu dan kuatmu dan wujudmu. Jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu dari segala sifatnya dengan dia yang yakin kamil, yaitu ada pada mukamu, karena wujudmu dan dayamu itu majas., dan bayang-bayang jua. Karena sekalian yang di jadikan Allah Ta’ala hanya ujud hakiki, dan kuat daya upaya yang hakikatnya hanya Allah Ta’ala jua. Maka hendaklah engkau nafikan ujud dirimu dan sekalian yang lan daripada ujud Allah Ta’ala itu. supaya sempurnalah dari pada syirik hafi dan supaya engkau pandang kesempurnaan Allah Ta’ala dan daya upayanya dan kuatnya pada temat ujud dan lemahnya/lemahmu dan daifmu itu. Setengah dari pada rahasia, ketahuilah olehmu akan bahwasannya kita pandang, kita I’tiqadkan, bahwa sesungguhnya akan kita ini tetap selama-lamanya dalam ilmu Allah Ta’ala. 

Pertama : Penglihat, pendengar, kelakuan dan kehendaknya. 


Sekianlah pada sebenarnya I’tiqad segala nabi-nabi dan wali-wali Allah serta Ulama yang saleh-saleh, janganlah kita berubah I’tiqad ini supaya kita sampai kepada jalan FANA BILLAH – BAQA BILLAH. Yaitu lenyapkanlah kita ke dalam Allah Ta’ala supaya kekal dalam keadaan Allah ta’ala. Bermula di kehendaki lenyap dan hapus itu, tiada lagi kita atau diri kita, hanya yang kelihatan ZAT ALLAH TA’ALA jua semata-mata tetap dengan penglihatannya mata hati dan mata zahir harus menyatu dalam rahasianya. Dan tilik hakikat adalah isyarat umpama besi di dalam api, maka tatkala merah besi, tidak kelihatan besi, hanyalah keadaan api jua yang kelihatah itu semata-mata. Maka ZAT ALLAH TA’ALA – SIFAT ALLAH TA’ALA – AF’AL ALLAH TA’ALA sematamata. Maka apabila tetap di karenakan membagi bagi di dalam keadaan kita niscaya kita ini hilang (pergi dari hadirat allah). Maka tiada tinggal lagi baginya bekas. Maka kita sampailah kepada jalan fana billah dan baqa billah. Adapun dalil akal, apa bila kita tidur lihatlah pada dirimu, adakah kekuasaan, dan kehendak, pengetahuan, penglihatan, pendengaran dan perkataan dan gerakan. Maka dalilnya yang menunjukkan akan tiada mempunyai, hanya dari menerima sifat jua. Dan empunya sifat itulah Allah Ta’ala jua semata-mata. Maka zat adalah dalil tahliklah kita dari ajaran guru yang kamil adanya. SABDA NABI MUHAMMAD SAW pada menyatakan : 

Bermula Syareat itu seperti tanah 

Tharekat itu seperti air 

Hakikat itu seperti angin 

Ma’rifat itu seperti api 

Maka bertanya Ali, ya, junjunganku adapun Syareat itu seperti tanah, tanah yang mana ? Tharekat itu seperti air, air yang mana ? Hakikat itu seperti angin, angin yang mana ? Ma’rifat itu seperti api, api yang mana ? Jawab Rasulullah s.a.w 

Hai ALI dengarlah ini: 

Syareat itu seperti tanah, yaitu badanku 

Tharekat itu seperti air, yaitu Nur Muhammad 

Hakikat itu seperti angin, yaitu nafasku 

Ma’rifat itu seperti api, yaitu penglihatanku bertanya Syaiyidina ALI, ya junjunganku sebenar jikalau mati orang syareat apakah kejadiannya? mati orang tharekat apakah kejadiannya? mati orang hakikat apakah kejadiannya? mati orang ma’rifat apakah kejadiannya? 

RASULULLAH MENJAWAB : Mati orang syareat hancur luluh 

Mati orang tharekat kurus kering 

Mati orang hakikat lemak gemuk putih kuning 

Mati orang ma’rifat hilang lenyap 


bertanya syaiyidina ALI, ya Rasul bagaimana penjelasanya.

Jawab Rasulullah:

barang siapa mengetahui ilmu ini maka sempurnalah serta selamatlah dunia akherat, imannya lagi tiada kurang anugra Allah Ta’ala akan rezeki. Inaya Allah Ta’ala. Maka barang siapa yang tidak mengetahui ilmu ini lebi hina dari binatang, sebab belum mengetahui akan tubuhnya sendiri, 


wallahu alam bisawab. 

101. hubungan tasawuf dengan syariat.

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Adapun pasal menyatakan bicara hakikat dan ma’rifat menyemabah Allah Ta’ala dengan memelihara segala hukum syareat yang zahir yang di perintahkan oleh Rasulullah, yang di maksud oleh Allah Ta’ala: 

ilmu dan amal, 


dan menjalankan akan jalan segala nabi-nabi dan wali-wali Allah Yaitu memandang Allah Ta’ala itu dengan hati Bahwasannya Allah Ta’ala wujud sendirinya, yaitu memandang dan mengetahui, mengenal satu-satunya paham dan putih bersih, dan nugrahanya haq Allah Ta’ala. 


serta dalil aqal dan naqal. Maka tiada hasil hakikat itu, melainkan di perbaiki syareatnya. Hasil ketiganya itu menghasilkan ma’rifat

100. syahadat

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Syahadat bathin ada mengandung sifat 20 kadim, Syahadat jahirpun ada juga sifat 20nya nyata, yaitu:

UJUD ialah : Bumbunan kepala 

KIDAM ialah : Telinga kanan 

BAQA ialah : Telinga kiri 

MUHALLAFAH ialah : Mata kanan 

KIAMUHU ialah : Mata kiri 

WAHDANIYAT ialah : Mulut 

KODRAT ialah : Bahu kanan 

IRADAT ialah : Bahu kiri 

ILMU ialah : Susu kanan 

HAYAT ialah : Susu kiri 

SAMA ialah : Tangan kanan 

BASHAR ialah : Tangan kiri 

KALAM ialah : Pangkal tangan kanan 

KODIRUN ialah : Pangkal lengan kiri 

MURIDUN ialah : Kaki kanan 

ALIMUN ialah : Kaki kiri 

HAYUN ialah : Paha kanan 

SAMIUN ialah : Paha kiri 

BASIRUN ialah : Pusat 

MUTAKALIMAN ialah : Jantung 


Maka dengan adanya sifat 20 (dua puluh ) ini, bathin maupun zahir, sudah ada dalam wujud

99. yang terkandung dalam nama MUHAMMAD.

kajian kitab barencong (datu sanggul)


1. MIM-MAHMUDUN ’ALAIYAH : maksud pujian pada Muhammad ialah: yang menjadikan wakil dari Tuhan Yang maha esa pada hari hisab. 

Firman Allah Ta’ala: tiada aku utus engkau Muhammad melainkan menjadi rahmat pada seluru alam. 



2. HA-HAMIDUN ALAIHI : 

maksudnya MUHAMMAD lah yang terpuji yang mendirikan:

syareat, 

tharekat, 

hakikat, 

dan ma’rifat, 

seperti firmanah. Dalam hadits qudsyi:

'benarlah hambaku Muhammad, setiap apa yang di sampaikannya kepadaku"


3. MIM- MUJANIUN : 

ialah MUHAMMAD lah yang menghimpun puji bagi Allah LAHMIJIDILLAH Ta’ala, bagi puji zahir maupun puji bathin.

Firman Allah Ta’ala: 

"sesungguhnya kami menyuruh mengikuti Muhammad pada perhatiannya maupun perbuatannya"


4. DAL – TOBADILLAH ILLA HUA : maksudnya, kuganti kerjaanku kepadamu ya Muhammad, di jadikan Muhammad atas rupaku, artinya tiada wujudku melainkan wujud Muhammad ganti kerjaanku

98. dialog ali dan rosul

kajian kitab barencong (datu sanggul)


BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM Alhamdulillahi robbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil anbiya wal mursalin wa’ala alihi wasahbihi ajmain amma ba’du. 


Asal keterangan ini, yang menceritakan pertanyaan bagida ALI kepada baginda RASULULLAH S.A.W. 

barang siapa mengetahui jalan (ini maka) sempurna amalnya.




pertanyaan sayidina ALI:

"Ya Tuanku apakah Syari’at, tharikat, hakikat, dan ma’rifat itu?".

Jawab Rasulullah:

☀️Syariat itu pada TAUBAT 

☀️Tharikat itu pada HATI 

☀️Hakikat itu pada RUH 

☀️Ma’rifat itu pada ZAT ALLAH 


pertanyaan ALI: Ya tuanku apakah syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat itu sama atau berlainan amalnya.?.

Jawab Rasulullah s.a.w:

☀️Amalnya orang sareat dan tharikat semata-mata mengerjakan segala yang di perintahkan (dan menjahui laranganya). 

☀️Amalnya orang hakikat, mengesakan Zat Allah.

☀️Amalnya orang ma’rifat : tetap pada Zat Allah.


pertanyaan ALI:

"Ya Tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat, berlainankah atau samakah nafsunya. 

Jawab Rasulullah s.a.w:

☀️Syariat, nafsunya, amarah, matinya hancur lebur/cerai berai.

☀️Tharekat, nafsunya sawiyah, matinya kurus kering.

☀️Hakikat nafsunya lawwamah, matinya lamak gemuk putih kuning.

☀️Ma’rifat nafsunya mutmainah, matinya lenyap dalam kubur.



pertanyaan ALI ya tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, apakak berlainan atau samakah sembahyangnya??

Jawab Rasulullah s.a.w:

☀️Sembahyang orang syariat menghadap kiblat. Menghadap baitullah membara hatinya bercahaya. 

☀️Sembahyang orang tharekat membara hatinya bercahaya, kiblatnya menghadap Baitul makmur. 

☀️Sembahyang orang hakikat kiblatnya menghadapa Arsy membara hatinya bercahaya. 

☀️Sembahyang orang ma’rifat kiblatnya menghadap pada yanh seperti di firmankan Allah s.w.t. di dalam alqur’an:

FA’ATIMALLA TUWALLU FASSAMA WAD HULLAH 

"Barang siapa di mana kamu menghadap akan mukamu/wajahmu, atau akalmu, rohmu maka disanalah wujud Allah bercahaya-cahaya dan imannya terang tiada sepertinya"


pertanyaan ALI: Ya tuanku adapun syareat, tarekat, hakikat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah pekerjaannya. 

Jawab Rasulullah s.a.w:

☀️Pekerjaan sareat itu : mengucap syahadat, sembahyang, puasa, memberi zakat dan naik haji. 

☀️Pekerjaan tarekat itu:

mentasdikkan barang yang di amalkannya 

☀️Pekerjaan hakikat itu : senantiasa tetap adanya dan mengesakan zat Allah Ta’ala menepikan barang lainnya. 

☀️Pekerjaan ma’rifat itu: semata-mata tetap adanya dan sendirinya zat Allah Ta’ala 


pertanyaan Ali Ya Tuanku adapun sareat, tarekat, hakekat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah alamnya 

Sabda Rasulullah s.a.w:

☀️Sareat itu ialah : alamnya perjalanan tubuh 

☀️Tarekat itu ialah : alamnya malakut perjalanannya hati 

☀️Hakikat itu ialah : alamnya jabarut perjalanannya RUH

☀️Ma’rifat itu ialah : alamnya lahud perjalanannya SIR.


pertanyaan Ali Syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, samakah ilmunya. 

Sabda Rasulullah s.a.w 

☀️Sareat itu ialah : ilmunya yakin 

☀️Tharekat itu ialah : Ainal yakin 

☀️Hakikat itu ialah: Haqul yakin 

☀️Ma’rifat itu ialah : Kamallul yakin 


pertanyaan Ali Apakah yang empat itu sama kebangkitannya? 

Sabda Rasulullah s.a.w:

☀️Kebangkitan sareat ialah: taubat sekalian dosa 

☀️Kebangkitan tarekat ialah : sabar dan ridha akan qudrat Allah 

☀️Kebangkitan hakikat ialah : syukur akan barang yang datang daripada Allah swt. 

☀️Kebangkitan ma’rifat ialah : ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah Ta’ala. 


pertanyaan Sayidina Ali

Ya tuanku orang yang ampuk itu apa kejadiannya. 

Sabda Rasulullah saw 

☀️Adapun sareat itu ialah : kejadiannya af’al 

☀️Adapun tharekat itu ialah : kejadiannya asma 

☀️Adapun hakikat itu ialah : kejadiannya sifat 

☀️Adapun ma’rifat itu ialah : kejadiannya zat 


pertanyaan Ali Adapun yang empat itu apakah atas zatnya?

Sabda Rasulullah saw:

☀️Adapun sareat itu ialah : kulit dan bulunya 

☀️Adapun tharekat itu ialah : darah dan daging 

☀️Adapun hakikat itu ialah : urat tulang 

☀️Adapun ma’rifat itu ialah : otak dan sumsum 


pertanyaan Ali, Ya tuanku adapun yang 4 itu apakah maujudnya 

Sabda Rasulullah saw:

☀️Sareat itu ialah : pendengarannya 

☀️Tharekat itu ialah : penglihatannya 

☀️Hakikat itu ialah: penciumannya 

☀️Ma’rifat itu ialah : pengrasanya 


pertanyaan ALI Ya tuanku adapun yang 4 (empat) itu berlainankah Rohnya

Sabda Rasulullah saw 

☀️Syareat itu ialah : Rohani 

☀️Tharekat itu ialah : Rahmani 

☀️Hakikat itu ialah: Roh Idofi 

☀️Ma’rifat itu ialah : Robbani 


pertanyaan ALI Ya, tuanku : Apakah yang tinggi tiada rendah Yang hidup tiada mati. Yang luas tiada sempit Yang benar tiada salah Yang menghadap tiada membelakangi Yang manis tiada pahit Yang ruh tiada dua .

Sabda Rasulullah s.a.w:

☀️Yang tinggi tiada rendah itu Allah 

☀️Yang hidup tiada mati itu Allah 

☀️Yang besar tiada kecil itu Allah 

☀️Yang hampir itu tiada jauh itu Allah 

☀️Yang luas tiada sempit itu Allah 

☀️Yang menghadap itu tiada membelakangi itu Allah 

☀️Yang suci itu tiada nazis itu Allah 

☀️Yang manis tiada tiada pahit itu Allah 

☀️Yang ESA tiada dua itu Allah 


pertanyaan ALI Ya, tuanku dapatkah hamba peroleh ilmuyang dimiliki itu?

Maka sabda Rasulullah s.a.w:

☀️Siapa ia sungguh-sungguh mengenal dirinya itulah yang tinggi tiada rendah 

☀️Siapa yang merendahkan diri itulah yang besar tiada kecil 

☀️Siapa yang mengesakan Allah itulah yang hidup tiada mati 

☀️Siapa percaya akan Allah itulah yang suci tiada Nazis 

☀️ siapa yang tiada sirik itulah yang manis tiada pahit 

☀️Barang siapa yang menafikan hal lain itulah ESA tiada dua Sembah 


pertanyaan Ali Apakah hamba dapat memiliki martabat seperti itu Sabda Rasulullah s.a.w HAI ANAKKU ALI : 

☀️tatkala akan makan minum di dalam dunia, supaya engakau makan minum beserta Allah. 

☀️Tatkala akan dudukmu di dalam dunia supaya engkau melihat serta Allah. 

☀️Tatkala akan pendengaranmu di dalam dunia supaya engkau mendengar serta Allah. 

☀️Tatkala akan perkataanmu di dalam dunia, supaya engkau berkata-kata serta Allah 

Matikan dirimu di dalam dunia, besok kau bertemu Allah 


pertanyaan Sayidina Allah Ya, Tuhanku, sejak syujud menyembah. 

Rasulullah s.a.w 

☀️ Matinya iman itu agama, 

☀️ guru iman itu ikhlas, 

☀️ dahan iman itu cita-cita, 

☀️ iman itu SIR, 

☀️ cabang iman itu amal, 

☀️ daun iman itu kasar tekun dan haraf, 

☀️ buah iman itu jo’ah (joah) 

☀️ nyawa iman itu kasih (kasihan), 

iman itu ruh 

☀️ iman itu hati yang mu’min 

☀️ iman itu yakin, 

☀️ pertahanan iman itu sembahyang, 

☀️ sareat iman itu fardhu. 

☀️ tharekat iman itu jalan sempurna, 

☀️ hakikat iman itu Esa. 

☀️ Ma’rifat iman itu tetap pada zat waibal wujud. Adakah syahadat iman itu selain dari pada itu. 

☀️ Kepala iman itu akir (laillahaillallah) 

☀️ hatinya menyatakan iman 

☀️ cahaya iman itu benar, 

☀️ kalam iman itu suci, 

☀️ nyawa iman itu hidup. 

☀️ Jantung iman itu jama’ah. 

☀️ Urat iman itu segala rukun. 

☀️ Tulang iman itu rukun. 

☀️ Lutut iman itu sabar. 

☀️ Dada iman itu amar. 

☀️ Iga iman itu ikhlas. 

☀️ Ilmu iman itu sempurna dunia dan akherat. 


Wallahu alam bisawwab

97. YANG DIMAKSUD MA’SIAT BATHIN


1. ingin di ketahui dan ingin di dengari oleh orang tatkala berbuat ibadat. 

2. Ria, minta di lihat orang waktu ibadat.

3. Membesarkan diri, angkuh-sombong, menghina orang lain 

4. Hasad – dengki akan anugerah Allah Ta’ala kepada orang lain 

5. Al-Haqad – dendam pada orang lain 

6. Hubul Mal –kasih akan harta dunia, kikir berbuat sedekah 

7. Hubul Jah – kasih akan kejahatan 

8. Hubul mada – kasih untuk dipuji 

9. Hubul dunnya – kasih akan dunia malas beribadat untuk akhirat 

10. Ujuh – menyebut-nyebut orang lain dengan sindiran 


Demikianlah yang dimaksud dengan maksiat bathin. Semoga kita sekalian sungguhsungguh terlepas daripada yang 10 (sepuluh) pasal tersebut

96. CINTA MUTLAK

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Cinta hakiki tak mau di belah dua, dia tetap satu, dia rahasia. Inilah akidah atau pendirian seseorang sumber segala akal yang mengatur alam ini, yang terbit darinya karena semata-mata limpahan dan anugerah. Puncak segala akal ialah aqlul faal (atau akal pembuat), dialah yang mengatur bumi dan segala yang ada dalam bentuknya yang tetap. dialah masdar atau tempat timbul jiwa insan. Oleh karena jiwa-jiwa itu senantiasa ingin hendak kembali kepadanya maka apa bila manusia menyediakan dirinya untuk belajar dan menuntut dan merenungi dan tidak puas-puas / tidak bosan-bosan menyediakan sedalam-dalamnya, niscaya akan berolehnya, dia akan kebahagiaan yang di miliki seperti orang lain yang ma’rifatul kamilat atau pengetahuan yang sempurna. Dan hakikat mujaradat atau hakikat semata, sampai tercapai pertemuan dengan al aqlul faal. Permulaan dan kesudahan wujud adalah ALLAH. Dan di atasnya tidak ada apa-apa lagi, walaupun Adam dia jadi sendirinya dan tidak berkehendak kepada penciptanya/pencipta lainnya buat menciptakan dirinya. Karena demikian timbullah saling berhubungan dan berlingkar-lingkar yang tiada putus-putusnya. Kainat atau segala yang ada, yang lainnya adalah mashor atau kenyataan dari adanya, dari ilmunya dan iradatnya. Dan darinyalah terambil hayat seluruhnya. Memang alam itu adalah mendatang atau ardi. Sebab itu yang ada hanya satu pada hakikatnya. Bahkan dialah wujud semata, kainat yang Nampak. Jadi fahamnya kembali kepada keesaan wujud jua. 


Beramal bukan ingin sorga dan bukan pahala takut akan neraka Tetapi karena CINTA. Dan yang ada dalam diri. 

Karena itu adalah tumpahan segala cinta. Jadi siapa-siapa yang telah sampai kepada cinta hakiki atau cinta mutlak atau cinta qudus, maka mereka berhak di sebut INSAN KAMIL, atau dengan kata lain, MUHAMMAD INSAN KAMIL. 


Muhammad insan kamil itu ialah orang yang ber-akhlak dengan akhlak Allah (kepada allah). 

Orang yang bersifat dengan sifat Allah. 

Orang yang berakal dengan akal Allah. 

Orang yang berbuat dengan perbuatan Allah. 

Orang yang berpandangan dengan pandangan Allah. Semuanya demi Allah, bukan demi yang lain selain allah.

Orang yang seperti ini pandangannya hanya satu ialah : SEMUA ITU adalah ALLAH DAN ALLAH ITU adalah SEMUANYA. Inilah yang hamba maksud dengan : FANA DALAM CAHAYA DAN LEBUR DALAM API. 


demikianlah akidah atau pendirian seorang wali semoga kita demikian pula hendaknya

95. AKU ADALAH AKU DALAM SEGALA HAL

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Tidak akan di ucapkan kalimat AKU : melainkan oleh orang yang lalai dari allah dan oleh setiap orang yang terhijab oleh hakikat. Tidaklah semuanya benar bagi orang yang berAKU-AKU. 

Engkau berani mengatakan AKU ; sedang engkau masih terhijab / terdidinding dari padaku. Pesona dunia ini masih mencekam dirimu, masing-masing akan menyambar dirimu dengan seruan kepada zat dirimu (allah). engkau saja masih di dalam kegaiban yang kelam dari aku. Maka apa bila engkau telah melihat AKU; dan akupun telah nyata di hadapanmu, maka tetapkanlah keteguhanmu, yaitu tiada Aku lagi, melainkan aku, kecuali Telah ku ciptakan atau ku adakan untukmu dan untuk sesuatu menjadi tujuan yaitu:

CINTAMU KEPADA DIRIMU SENDIRI. 

Itulah tetesan waham atau kalimat yang engkau warisi. Kata-kata Aku (sebagai mahluk) adalah egomu sendiri padahal Aku yang sebenarnya lepas diri dari anggapan yang seperti itu (aku yang harus kau sebut bukan akumu sebagai mahluk) 


Dan tidak lain ZAT itu, melainkan kepunyaanku jua. Dan tidak lain AKU itu, kecuali hanya untukmu semata. 

Akulah yang dia itu, dan adapun hakikatmu itu bukanlah persoalan. Hanya sesungguhnya engkau berada pada pembagian yang bersifat waham atau dugaan saja (menyangka-nyaangka). 


Hal ini di sebabkan karena caramu berfikir dan pencapaianmu pada pendakian jiwa dan persoalan. Engkau dalam setiap saat terbagi kepada menyaksikan dan di saksikan, Dua menjadi satu dalam bentuk perjodohan. Jiwa yang mencapai dan persoalan yang di capai. Adapun hakikatnya sendiri tersembunyi jauh di balik perjodohan itu, meninggi di atasnya, jauh dari segala itu semuanya. Sekarang engkau bukan lagi ZAT dan perjodohan; tetapi engkau hanyalah RUH dari KU, tiada nisbah bagimu melainkan padaku. Engkau tidak mengungkapkan hakikat ini, kecuali di kala terangkat dari mu tirai penutup dan engkau memandangku ketika itulah engkau telah lenyap dari dirimu yang berjodoh yang bersifat serba duga/waham (sangka-sangka). 


Dirimu yang sebenarnya yang bukan ZAT dan bukan pula dari persoalan. Tetapi hanya engkau semurni-murninya RUH yang tidak terbagi-bagi atau JAUHAR, meninggi tidak nisbah melainkan kepadaku. Maka engkau jangan lagi mengulangi mengatakan AKU. Melainkan engkau mengatakan “ENGKAU TUHANKU” Akumu itu adalah rahasiaku jua adanya. Sebab telah engkau ketahui, bahwa AKU adalah untukmu semata. Dan sekarang engkau adalah hambaku, Hai hambaku. Jika engkau sudah melihatku, maka tiada lagi engkau dan apabila engkau telah tiada, maka tiada lupa ada tuntutan dan apabila tiada tuntutan hilanglah sebab, dan bila sebab telah lenyap tiada lagi nisbah, sampai di sini sirnalah hijab

94. SYAREAT THAREKAT HAQIQAT MA’RIFAT

kajian kitab barencong (datu sanggul)


ZAT: JIBU

SIFAT  Kenyataan ZAT sifat (rupa)

ASMA: Kenyataan ZAT, Asma.

AF’AL: Kenyataan ZAT Kelakuan


ALIF ADALAH ZAT 

LAM AWAL ADALAH SIFAT 

LAM ACHIR ADALAH ASMA 

HA ADALAH AF’AL


INILAH YANG BERNAMA ALLAH YANG SEBENARNYA


ALIF KENYATAAN HAYATULLAH ZAT.

KAF KENYATAAN ALIMULLAH. 

BA KENYATAAN KUDRATULLAH.

RO KENYATAAN IBADATULLAH.

INILAH KEMAHA BESARAN TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA


LIHAT DI SEBELAH KALAU KITA SIMPUNKAN MENJADI SATU 


1. ALLAH : ADALAH NAMA BAGI ZAT YANG WAJIBAL WUJUD AKBAR : ADALAH NAMA BAGI SIFAT HAYATULLAH ZAT 


2. ALLAH : NAMA BAGI BATHIN ALLAH TA’ALA AKBAR : NAMA BAGI ZAHIR JADI YANG SEBENAR-BENARNYA TAKBIR ITU ADALAH : MENUNJUKKAN KEADAAN ALLAH PADA MUHAMMAD ARTINYA : ZAHIR TUHAN ADA PADA MUHAMMAD


DAN BATHIN MUHAMMAD ADA DI TUHAN BER-ARTI : YANG MENYEMBAH JUGA YANG DI SEMBAH, MAKA YANG terjadi DALAM KEADAAN SEMBAHYANG ITU ADALAH RAHASIA ALLAH SEMATA-MATA DALILNYA : 

LAYA’ BUDULLAH ILLALLAH 

ARTINYA : TIADA YANG MENYEMBAH ALLAH, HANYA ALLAH



NAIKNYA NAFAS adalah SIFAT

TURUNNYA NAFAS adalah ZAT

HILANGNYA NAFAS adalah ASMA

NAIKNYA NAFAS itu BUKAN HURUF TURUNNYA NAFAS itu BUKAN SUARA ATAU PUN DENGUNG



LENYAPNYA NAFAS NAFAS

TURUNYA NAFAS

NAIKNYA BERSATUNYA NAFAS.

AKU INI HIDUP

LA HURUFIN WALA SAUTIN.

artinya: TIADA HURUF TIADA SUARA TIADA KATA-KATA.

KUDRAT

IRADAT 

ILMU

HAYAT

SAMA

BASAR

KALAM


SHIFAT 7

INSAN

INSAN

INSAN

IMAN 

RAHASIA

ISLAM

NYATA

TAUHID

HATI

MA’RIFAT

TUBUH

MA’RIFAT

ZAT

AF’AL

ASMA

SIFAT

LAISA

TA’ALA SANI ROH IDHOFI RAHASIA ROH

TA’AIN AWAL UJUD IDHOFI SIR ROH

LA TA’AIN ALLAH ZAT


NYAWA PENGRASA PENCIUM

PENGLIHAT

PENDENGAR

KAKI

PUSER

DADA


Ashar

Zohor 

KEPALA Maghrib Subuh

ISYA : meliputi seluruhnya ataupun dengan kata lain zahir bathin




NYAWA ADAM I


SAREAT: TUBUH

TAREQAT: HATI

HAQIQAT: RUH

MA’RIFAT: RAHASIA


NYAWA MUHAMMAD .

FANA MUHAMMAD PADA ALLAH

NUR MUHAMMAD NUR ALLAH

HA

ALIF

“WAL AWAL WAL ACHIR”

NAH : INILAH ZIKIR MARIFAT ATAU RAHASIA (SEMPURNA) KENAL DAN MENGENAL 


HA

ALIF

TIDAK BERHURUF, TIDAK BERSUARA DAN TIDAK ADA KATA-KATA

93. NUR IMAN SEORANG SUFI Dengan NUR cahaya matahari,

 kajian kitab barencong (datu sanggul)

seorang dapat melihat benda-benda alam ini. Tetapi dengan NUR cahaya iman keyakinan yang mendalam, engkau dapat langsung melihat Allah yang menjadikan benda alam ini. 


Amal perbauatan apakah yang paling dekat kepada murka Allah? Amal yang tidak di sukai Allah ialah : karena melihat kepada diri kemahlukanya sendiri dan lebih jahat lagi kalau ia menuntut upah balasan itu karena amalnya. Bagaimana engkau minta upah atas amal perbuatanmu? Sedang engkau sendiri tidak ikut berbuat. 


Nur itulah yang menerangi dan basyirah atau matahari itulah yang menentukan hikum. Dan hati yang melaksanakan dan menggagalkannya. 


NUR itulah yang menerangi baik atau buruk ; lalu dengan matahari di tetapkan hukum, dan setelah itu maka hatilah yang melaksanakan atau yang menggagalkannya. Sebab hati itu RUHANI, dan RUHANI itu ialah yang bersifat ketuhanan atau luhud. 


Alam ini berupa kegelapan, sedang yang meneranginya hanya karena tampaknya Allah padanya. Maka barang siapa yang melihat alam, tapi tidak melihat Allah di dalamnya, atau sesudahnya ; maka nyatalah orang itu buta mata hatinya


WAL-AWAL WAL AKHIR WAL JAHIRU WAL BATHINU


ALLAHUSSAMA WATIWAL ARDI LILLAHISSAMA WATIWAL ARDI


LAHU KUSSAMA WATIWAL ARDI ALLAHUL LAZI KHOLAQOSSAMA WATIWAL ARDI LAHURUFIN WALA SAUTIN


ALIF TIDAK KOSONG


FA KOSONG ALLAH AHADIYAT ZAT


LAM TITIK MUHAMMAD


ALIF ALIF ADAM


WAHDAH


WAHDIYAT


SIFAT


AF’AL


ALIF -TERBANG LA HURUFIN WALA SAUTIN TIADA HURUF TIADA SUARA INILAH DIA JIBU 


ALIF TERBANG INI DI BUNYIKAN MENJADI : A.I.U (AKU INI HIDUP) ATAU DENGAN LAIN KATA : AKU TUHAN, IA TUHAN, UJUD TUHAN SEMUANYA SIMPUN KEPADA HU ; DAN HU ITU LENYAP DALAM JIBU, ARTINYA ; TIADA HURUF DAN TIADA SUARA INILAH AHIR PERJALANAN SEORANG SALIK/ PENUNTUT KAUM SUFI ATAU AHLI PERJALANAN



DEMIKIANLAH ADANYA.

92. ilmu tasawuf

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepadanya, itulah puncak harapan, dan dengan itulah dia mencapai kebahagiaan dan kerajaan besar. Bahkan dengan itulah ia akan lupa dan terhibur dari sesuatu selain Allah Ta’ala. hilangkan pandangan makhluk kepadamu, karena puas dengan penglihatan Allah kepadamu dan lupakanlah perhatian/menghadap makhluk kepadanya, karena melihat bahwa Allah menghadap kepadamu. Nikmat dibsebabkan, oleh karena melihat dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa itu walau bagaimanapun aneka ragamnya, hanya karena terhijab, dan sempurna nikmat itu, karena melihat kepada zat Tuhan yang maha mulia. Maha suci Allah yang sengaja tidak memberi tanda kepada walinya kecuali sekedar untuk mengenal kepada allah. Sebagaimana tidak menyampaikan dengan mereka, kecuali kepada orang yang hendak di sampaikannya untuk mengenal Allah itulah hikmah yang maha tinggi. Dan siapa benar-benar sudah mengenal kepada Allah, maka pastilah dapat melihat dalam tiap-tiap sesuatu. tiada suatu nafas yang terlepas yang terlepas darimu melainkan dibsitu pula ada takdir Allah atas diri mu. Semua manusia dalam alam ini sudah tergambar dalam lahul mahfus tidak ada kehendak makhluk yang mesti berubah. Perubahan itu hanya dalam pandangan syariat. Sedang dalam pandangan hakikat hanya Allah yang maha mengetahuinya. Kehendak Allah tidak ada yang terhakang, semua berjalan dengan hikmahnya. 

Jadi kesimpulannya: kehendak makhluk adalah terbatas, sedang kehendak Allah tidak ada batasnya. Maka dari itu orang yang paham ialah orang yang bergembira dalam hidupnya, bergembira dengan Allah dalam setiap nafasnya keluar masuk. Orang yang sudah paham ialah tidak menanyakan lagi apakah boleh berubah atau tidak dia telah sunyi dengan Allah. 

Maksudnya ialah : sudah satu iradat dengan Tuhannya. Tidak ada lagi duanya. Apabila sudah menunggal dengannya, maka nyatalah Allah yang berbuat dalam segala hal. Karena lapang dan sempit ada pada Allah saja. Andaikan Allah membukakan NUR seorang WALI yang berbuat dosa niscaya cahayanya memenuhi antara langit dan bumi. Apalagi dengan NUR cahaya seorang WALI yang taat. Tentu dapat kita membayangkan Andaikan Allah membukakan hakikat kewalian seorang WALI, niscaya akan di sembah orang. Sebab ia telah bersifat dengan sifat-sifat Allah. Dan siapa tidak puas dengan pandangan dan penglihatan Allah dalam amal perbuatan dan dalam perkataannya, maka pasti orang itu kemasukan ria atau atau masih terhijab dari Allah. 


Bagaimana dapat di bayangkan bahwa Allah dapat di hijab oleh sesuatu. Padahal Allah yang menzahirkan atau menampakkan segala sesuatu. 


Bagaimana mungkin akan di hijab oleh sesuatu. Padahal Allah yang Nampak zahir pada segala sesuatu. 


Bagaimana akan mungkin di hijab oleh sesuatu. Padahal dia jelas dari segala sesuatu. 


Bagaimana akan di hijab oleh sesuatu. Padahal Allah lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu. 


Bagaimana akan mungkin di hijab oleh sesuatu. Padahal dia terlihat dalam tiap sesuatu.


Sesungguhnya yang menghijab engkau dari melihat Allah itu, karena dekatnya Allah kepadamu. Allah yang menjahirkan segala sesuatu, karena Allah yang bersifat bathin. Dan Allah yang melihat adanya segala sesuatu, sebab Allah itulah yang johir atau yang jelas pada tiap-tiap sesuatu. 


Bagaimana Allah akan terhijab dengan sesuatu. Padahal semata yang terhijab itu hanya para mahluknya, dan pada segala tempat Allah berada dan tetap hadir, tak pernah goib. Andaikata Allah tidak johir pada benda-benda alam ini, tidak mungkin adanya dapat di lihat. Dan andaikan Allah mengahirkan sifat-sifatnya, pastilah hilanglah alam bendanya. 


Bagaimana akan mungkin dibhijab oleh sesuatu, Padahal andaikan tidak ada Allah, niscaya tidak akanbada segala sesuatu. Demikianlah kebijaksanaan Allah atas semua makhluknya atau hambanya.





MANUSIA INI ADA DUA MACAM : 


PERTAMA 

ADA YANG MENDAPAT KARUNIA ALLAH, SEHINGGA IA BERBUAT TAAT KEPADA ALLAH.


KEDUA ADALAH, YANG DENGAN TAATNYA KEPADA ALLAH, SEHINGGA MENCAPAINYA KEBESARAN KARUNIA ALLAH