.
Hulul artinya : yaitu ketuhanan atau lahu menjelma ke dalam diri insan atau nasud.
kajian kitab barencong (datu sanggul)
Nur Muhammad sebagai asal usul segala kejadian amal perbuatan dan ilmu pengetahuan dan dengan perantaraanya seluruhnya ala mini djadikan. Bila batin seorang insan telah suci di dalam menempuh perjalanan dalam hidup kebathinan, niscaya akan naiklah tingkat hidupnya itu dari satu makam ke makam yang lainnya yaitu yang di mulai makam yang paling bawah sampai ke makam yang paling atas yaitu makam Mukarrabin.
Mukarrabin artinya: orang yang paling dekat kepada tuhan
di atas makam mukarrabin itu tibalah di puncak sehingga bersatu dengan tuhan (tunggal dalam rahasia) maka tidak dapat lagi di bedakan atau di pisahkan di antara asyik dengan ma’syuknya. Dan apa bila ketuhanan itu telah menjelma atau tjih di badan dirinya maka tidaklah lagi kehendaknya.
sabda Rasulullah saw. Sabda nabi: yang aku khawatirkan terhadap umatku, ialah kelemahan dalam iman keyakinan.
Kalau lemah dalam ibadah lahir dapat di perbaiki dengan kesabaran. tapi Kelemahan iman keyakinan bisa membawa lenyapnya semua amal, amal yang lalu atau yang telah di lakujan, yang sekarang dan yang akan datang, maka dari itu tidak akan maktifat. Sebab ma’rifat itu adalah puncak segala amal, dan puncak segala kebahagiaan dunia dan akhirat, puncak rasa menikmati ridhanya. Jadi kesempatan adalah sorga karena adanya ma’rifat dan neraka itu karena terhijap sehingga tidak kenal kepada Allah, dan tidak melihat allah dalam apa yang ia lihat.
Sabda nabi Isa alaihissallam:
"berbahagialah orang yang perkataannya zikir, diamnya berzikir panangannya penuh perhatian. Sesungguhnya orang yang sempurna akalnya ialah selalu mengoreksi dirinya sendiri, sebelum di koreksi orang lain. Dan selalu berakal untuk kemudian harinya".
Rasulullah saw membenarkan perkataan seorang pujangga yang berkata:
"bahwa segala sesuatu itu selain allah semuanya palsu belaka"
Maksudnya ialah : apa bila memandang kepada sesuatu apapun itu (selain allah), maka pandangan itu tertuju kepada sesuatu itu saja (selain allah), maka pandangan itu adalah palsu belaka.
Jadi yang benar ialah apabila kita memandang kepada sesuatu itu maka pandangan kita lenyaplah sesuatu itu dalam pandangan basyirah hati itu. walaupun kita memandang kepada makhluk namun hati tetap memandang kepada Allah Ta’ala. itulah pandangan yang benar yang hak. Jadi jelasnya semuanya itu adalah allah dan allah itu adalah semuanya (ini pengertian allah sebagai zat wajibul wujud, bukan sebagai zat mutlak), inilah yang di sebut yang satu, memandang kepada yang satu (suhudul wahdah filwahdah). Demikianlah tampak jelas sifat-sifat allah di dalm tiap-tiap sesuatu di dalam alam ini sehingga apa bila masih ada manusia tidak dapat melihat allah dalam apa yang ia lihat dan ia dengar niscaya ia masih terdinding atau terhijab.
Ciri-ciri seorang arif Suatu tanda atau orang yang lulus dalam perjuangan mereka selalu menyerah kepada allah sejak awal perjuangannya, mereka ridho kepada allah dan berbuat menurut kehendak allah.
1. syua’aa’ul basyirah: cahaya akal
2. ainal basyirah: cahaya ilmu
3. haqqul basyirah: cahaya ilahi
Orang yang sampai kepada cahaya akal yakni : allah selalu meliputi dirinya dan mengurung mereka lahir dan bathin, artinya :
ia yang meliputi dan ia yang di liputi,
ia yang mengurung dan ia yang di kurung.
Orang yang sampai kepada cahaya ilmu, yakni : allah selalu bersamanya di mana saja ia berada. Ia merasa dirinya tidak ada lagi jika di banding dengan adanya allah : artinya
adanya adalah adanya allah,
dan tiadanya adalah tiada makhluk.
Karena pada hakikatnya makhluk ini fana kepada / ke dalam allah (fana zihir dan bathin). Inilah di sebut seorang aribillah. Karena ahli hakikat itu hanya melihat kepada allah saja walaupun matanya melihat alam. Orang seperti itu bukanlah tidak melihat kepada para mahluk, karna karena mahluk itu tidaklah berdiri sendiri- sendiri (tidak punya wujud / numpang wujud / numpang ada) sehingga tidak menarik untuk di lihat bagi mereka. Maka tidaklah lagi kehendak bagi mereka, melainkan kehendak allah ta’ala jua.
seperti itu yabg terjadi Apa bila ruh allah telah meliputi nabi isa as, demikian pula kita ini pada hakikatnya tiada berbeda-beda dengan nabi isa a.s. Jadi apa bila siapapun mampu memfanakan dirinya ke dalam tuhan yaitu dengan pensucian ruh. Maka pada waktu itu ruh Allah masuk ke dalam badan insan maka di kala itu perbuatan dan iradat insan tadi menjadi perbuatan dan iradat tuhan. Tegasnya insan adalah ain allah dan allah adalah ain insan. Jadi pada hakikatnya manusia itu adalah allah dalam rahasia. Sebab: insan itu jadi dari zat allah jua (rahasia).
allah menurut bentuk dan surahnya sendiri. Itulah sebabnya maka allah memeruntahkan kepada malaikat supaya sujud kepada adam (manusia). Ini adalah bukti nyata dalam al-Qur’an bahwa Tuhan itu bertajali kepada insan.
dan yang telah sanggup mempanakan dirinya ke dalam tuhan akan mampum memandang tajali allah itu, dan dengan tetap sabar bersama allah maka akan baqa di dalam allah, fana ke dalam allah dan baqa dalam allah. Cinta ke dalam allah adalah cintaNya allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar