Tampilkan postingan dengan label 📄Istilah istilah dalam tasawuf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 📄Istilah istilah dalam tasawuf. Tampilkan semua postingan

Makna wujud.

 


Makna wujud.

wujud adalah perkara yang tidak sembarangan untuk kita anggap dan kita sebutkan, marilah kita ketahui dahulu makna wujud yang sebenarnya, supaya kita tidak salah dalam mengartikanya dan memahaminya. sebab salah salah kita menjadi terjerumus dalam kesyirikan, keseatan dan kekafiran.

kami telah menjelaskanya pada halaman lain. so klik link berikut.

Makna wujud. (di halaman kompasiana)

Menyikapi perkataan dan perbuatan buruk




pada dasarnya semua kata kata buruk itu tidak ada sangkut pautanya dengan yang menerimahnya, kata kata buruk itu hanya mencerinkan yang mengucapkanya. yaitu yang mengucapkanya buruk, sebab sebelum orang mengucapkan kata kata buruk itu maka orang harus berpindah dari sifat mulia ke sifat tercelah. sedangkan yang menerimahnya hanya berdasarkan responya terhadapa kata kata buruk yang dia terrimah, jika dia teripu setan yaitu:

1 merasa rugi karna di berikan kata kata buruk.

2 tidak ingin di pandang orang sebagai orang yang lemah dan bodoh,

maka dari dua poin itu maka orang itu akan membalasnya, sehingga turunlah derajatnya dari drajat mulia ke drajat yang tecelah, dan setan tertawa dengan bahagianya karna dia berhasil menggoda dan semakin banyak calon teman temanya di neraka kelak. 

manusia yang mulia adalah manusia yang tetap mempertahankan kemuliaan akhlaknya walaupun dia di perlakukan dengan keji dan tercelah. sebab bagaimana tidak begitu sementara dia tau bahwa segala sesuatu adalah allah dan diapun melihat allah di mana mana termasuk di dalam diri orang yang memperlakaukanya dengan buruk itu.

contoh yang sangat kongkrit di berikan tosul saat dia di ludahi orang kafir tapi dia hanya tersenyum saja dan menjadi orang pertama yang menjenguk oranga itu ketika dia sakit. dan ketika dia di caci maki oleh seorang nenek nenek yang dia bantu membawakan barang barangnya di suatu perjalanan tapi dia tetap berkata baik, sehingga ke dua orang itupun masuk islam.

kita di jaman sekarang sering terjebak pada sudut pandang sekular yang selalu ingin membalas ketika di perlakukan tidak baik, dan ketika orang orang menganggap lemah bidoh diri kita ketika kita tetap mempertahankan akhlak ketika di sakiti sehingga kita membalasnya sehingga hasilnya drajat kita di sisi allah tidak berbeda dengan mereka yang berbuat keji dan munkar.

salik dan suluk


 

Salik


Seorang salik adalah seseorang yang menjalani disiplin spiritual dalam menempuh jalan sufisme Islam untuk membersihkan dan memurnikan jiwanya, yang disebut juga dengan jalan suluk. Dengan kata lain, seorang salik adalah seorang penempuh jalan suluk.

Untuk menjadi seorang salik, seorang muslim selama seumur hidupnya harus menjalani disiplin dalan melaksanakan syariat lahiriah sekaligus juga disiplin dalam menjalani syariat batiniah agama Islam. Seseorang tidak disebut sebagai seorang salik jika hanya menjalani salah satu disiplin tersebut.

Seorang salik juga disebut sebagai seorang murid ketika ia menjalani disiplin spiritual tersebut di bawah bimbingan guru sufi tertentu, atau dalam tarekat tertentu.



Suluk

Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan.

Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut salik.


jadi salik adalah orang yang melakukan perjalanannya sedangkan suluk adalah jalannya.



al-hulul / rainkarnasi

al-hulul adalah ajaranya orang orang yang gagal memahami ajaran al-halaj.

al-halaj mengajarkan wahdatul wujud atau kesatuan esensi, tapi orang yang gagal memahami ini akan memaknai wahdatul wujud ini dengan arti yang berbeda yaitu al-hulul atau jika dengan kata popularnya adalah rainkarnasi. padahal antara raninkarnasi dan wahdatul wujud itu jauh berbeda artinya. memamg dalam penjelasan wahdatul wujud ini seperti allah itu menitis, atau menempati tempat pada bagian dalam manusia tapi ini hanya penjelasan luar dari wahdatul wujud, karna sebenarnya masi ada penjelasan yang lebih dalam dari pada itu yang jika di katakan maka manusia pasti akan mengingkarinya dan mengkafirkan yang mengucapkanya karna tidak pahaman mereka terhadap ilmi hakikat.

padahal: la maunud ilallah, tapi sayangnya yang dapat mengerti ini hanya yang telah sampai pada allah.


memang di dalam memahami ilmu tasawuf ini yang menjadi hijab terbesar adalah kecerdasan dan kebodohan dan tidak mungkin orang yang cerdas dalam bidang tertentu maka akan cerdas dalam segala bidang. bahkan propesor doktor insinyurpun yang katanya cerdaspun belum tentu dapat mencerna ajaran tasawuf ini. karna dalam ilmu tasawuf kecerdasan itu cuma alat, tapi jalanya adalah cahaya ilahi, dan cahaya ilahi itu tidak akan masuk kedalam hati manusia yang merasa cerdas dan pandai, sebab jika sudah merasa cerdas dan merasa pandai maka kecerdasan dan kepandaian itu akan menjadi hijab bagi orang itu, jadi jika ada orang yang merasa cerdar maka dia tidak akan menemukan cahaya ilahi yang berpungsih sebagai pemandu, sehingga orang itu akan tersesat sekalipun dia cerdas. atau jika orang bodoh yang sehari harinya hanya nonton sinetron yang licik licik itu, yang cuma tau makan tidur uang dan tertawa itu tapi di ajak membahas ilmu hakikat maka sudah jelas mereka tidak akan mengerti.

jadi ringkasnya: al-hulul itu ajaran yang timbul karna gagal paham terhadap ajaran wahdatul wujud.

Takorrub / mendekat pada allah

 



"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.'' (QS al-Maidah [5]: 35). 


Salah satu perintah Allah SWT pada ayat di atas adalah untuk mencari jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, yang di istilahkan dengan taqarrub-ilallah. 

Mendekat atau takorrub yang di maksud bukan mendekat dalam pemahaman umum, karna allah itu tidak dekat dan tidak pulah jauh sebab allah tidak terikat jarak waktu dan ruang, tapi mendekat atau takorrub itu adalah menyingkirkan segala sesuatu selain allah dari dalam hati. sehingga kau dapat mentaksikan tajallinya baik di alam batin maupun di alam nyata ini (fana / wushul pada allah)



Terkait ayat di atas, dalam tafsir Ibnu Katsir di sebutkan, jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan amal saleh yang di ridhai-Nya. hal ini hanya dapat di lakukan jika kita telah mengenal allah, karna sebelum mengenal maka kita tidak akan dapat menunukan amal ibadah itu kepada allah sebagai mana mestinya, seperti kebanyakan orang yang buta tasawuf yang selalu mengaku bahwa dirinya telah beramal baik dan beramal soleh tapi ibadahnya itu sebenarnya hanya tertuju pada pahala dan syurga semata, maka amal ibadah seperti itu sebenarnya tertolak atau tidak di terimah (menurut pemahaman tasawuf) karna sebenarnya amal ibadah itu bukan dia lakukan karna allah tapi karna palah dan syurga yang hakikatnya dia masi belum memyembah allah tapi sebenarnya masi menyembah pahala dan syurga. seharusnya dalam beribadah itu tidaklah di lakukan kecuali karna allah.


Perintah taqarrub-ilallah juga terdapat pada ayat berikut, 

"Dan, sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)." (QS al-Alaq [96] : 19).


yang di maksud pada ayat ini adalah sujud zohir dan sujud batin,  serta mendekat zohir dan mendekat batin. 

sujud zohir adalah tubuh yang bersujud,

sujud batin adalah hati yang hanya patuh tunduk taat bersandar berpasrah bergantung hanya pada allah.

mendekat zohir yaitu tubuh melakukan amal soeh yang di benarkan ajaran islam (alkuran dan hadis) mendekat batin adalah menghapus segala hijab batin sehingga antara manusia dan allah tanpa hijab dengan cara memfanahkan diri sehingga memyaksikan allah secara langsung dengan mata batin.

dan kedua duanya itu yaitu yang zohir fan yang batin harus di lakukan, tidak boleh hanya di  kerjakan salah satunya.


Allah berfirman pada hadis Qudsi, 

''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim). 

ini menjelaskan bahwa allah itu sangat menyukai orang yang mencintai DIA, sehingga kecepatanya atau yang DIA lakukan selalu lebih dari hambahnya.

sehingga jangan putus asah dalam belajat mengenal allah, sebab allah tidak membukakan melainkan allah memperkenalkan diri pada manusia, bukan karna amal ibadah tapi karna rahmadNYA semata.


Allah telah menyatakan kedekatan dengan hamba-Nya. Namun, kita harus selalu berusaha dengan istiqamah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

sebenarnya bagi allah tiada dekat dan tiada jauh, sebab allah adalah hakikat dari segala sesuatu, sehingga segala sesuatu adalah DIA (Zat wajibul wujud) tapi pengertian ini hanya dapat di mecernah oleh orang yang sudah whusul pada allah.


Amal saleh yang kita lakukan dengan ikhlas, bukan karna mencari rido dan ampunan allah tapi sematamata karna Allah(nya), juga harus di lakukan sesuai tuntunan dalam Alquran dan hadis. Selain itu, kita hendaklah mendawamkan (membiasakan) ibadah sunah seperti yang di terangkan dalam hadis berikut, 


"Hamba Allah yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amal sunah di samping amal yang di wajibkan, maka Allah akan mencintainya." (HR Bukhari).

hadis ini menggambarkan amalnya para orang orang yang mengenal allah, sebab hanya para manusia yang telah mengenal allahlah yang mampun menujukan amalnya hanya pada allah baik yang wajib ataupun yang sunnah, dan hanya yang telah mengenal allahlah yang rajin ibadah bahkan menghabiskan seluruh malam (tidak tidur) hanya untuk ibada kepada allah.


Dengan mengenal Allah, akan memberi beberapa kebaikan. 


Pertama, 

bukan akan selalu ingat kepada-Nya melainkan kita selalu menyaksikan atau melihat Allah, sehingga merasakan ketenangan dan ketenteraman hati. Selalu ridha, bersyukur, bersabar atas segala qadha dan qadar. 


Kedua, 

kita selalu berhatihati dalam berpikir, berperasaan, berkata, dan bertindak agar tidak menyimpang dari jalan-Nya karena selalu merasa dalam pengawasan-Nya.

karna bagi orang yang mengenal allah dia akan melihat segala sesuatu adalah allah, dengan kata lain allah ada di mana mana bahkan di dalam hatinya sehingga sekecil apapun yang terdetak dan terniat di hatinya walau tidak di ketahui manusia tapi allah mengetahui itu bahkan lebih jelas dari pada manusia yang di titipi hati, allah melihat manusia bahkan jauh kedalam lubuk hatinya.


Ketiga, 

buka kita istiqamah untuk melakukan amal saleh tapi kita harus berdoa kepada allah supaya allah mengistiqomahkan hati kita ini kepadaNYA, Sebab allah-lah mukolibal qolbi (sang pembolak balik hati) sedangkan manusia itu tiada daya dan upaya dalam mengendalikan hatinya. mahkan mereka cendrung mengizinkan hatinya melakukan kesyirikan yang baginya itu tampak seperti benar padahal itu sangat di benci allah dan bertentangan dengan ajaran agamah allah.


"Maka, barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhan-nya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya." (QS al- Kahfi [18] :110).

untuk melakukan kebajikan maka kita harus tau mana yang baik dan mana yang benar, dan untuk mengetahui itu maka tidak ada jalan lain selain dari pada mengenal allah karna allahlah kebajikan yang sebenarnya, tapi jika tidak mengenal allah maka seluruh amal yang manusia kira sebagai kebajikan itu tidak lain hanya kesyirikan semata, karna masi tertuju kepada selain allah, dan manusia akan mengingkari itu karna egonya, padahal jika manusia jujur melihat hatinya dan yang di lakukan batinnya maka dia akan berkata bahwa memang sebagian besar amal ibadah yang dia lakukan itu sebenarnya tertuju kepada selain allah sehingga dia akan menagis dan memohon ampun kepada kekasihnya itu.


Rasulullah SAW mengajarkan doa, 

"Wahai Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku bertemu dengan- Mu." (HR Thabrani).

Tasawuf

🖋️tasawuf


Hati / qolbu

Wali


Siapakah wali itu??

Yang pertama harus kita pahami adalah bahwa waliullah itu adalah manusia pilihan dan yang di istimewakan allah
Rosululloh saw. Bersabda: 
"jika Alloh belas kasih pada seorang hamba, maka di uji dengan bala’, jika sabar maka di pilihNya, jika telah ridho maka di istimewakan”
(jadi wali yang di maksud adalah bukan semua manusia)

Adapun Alquran yang berkata:
Artinya:"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" (qs. albaqora ayat 30) itu maksudnya adalah bahwa manusia hanya sebagai pengelolah bumi, jadi jangan merasa menjadi waliullah hanya karna ayat ini karna waliullah yang di maksud adalah:
Manusia Yang Allah pilih dan allah istimewakan
Seperti di hadis rosul di atas.


Kata wali mempunyai dua makna:

Yang pertama berasal dari bentuk fa’iil (subyek) dalam pengertian maf’ul (obyek). Artinya orang yang diambil alih kekuasaannya oleh Allah swt. Sebagaimana telah di firmankan oleh-Nya: "dan Dia mengambil alih urusan (yatawalla) orang-orang saleh.” (Qs. Al-A’raf :196). Walau Sejenakpun si wali tidak mengurusi dirinya.

Arti yang kedua berasal dari bentuk fa’iil dalam pengertian penekanan (mubalaghah) dari faa’il. Yaitu orang yang secara aktif melaksanakan ibadat kepada Allah dan mematuhi-Nya secara terus menerus tanpa diselingi kemaksiatan. Kedua arti ini mesti ada pada seorang wali untuk bisa dianggap sebagai wali yang sebenarnya, dengan menegakkan hak-hak Allah swt. atas dirinya sepenuhnya, di samping perlindungan Allah swt. padanya, di saat senang maupun susah.

Namun dari semua pengertian itu tentu mati sebelum mati / fana adalah pintu pertama yang harus mereka masuki. 

Ada banyak keterangan tentang wali di blog kita ini, silahkan ketik wali pada mesin pencari pada bagian atas maka insyaallah kau akan menemukan semua penjelasanya.














Hati / qolbu


-

Lima Tingkatan dalam Qolbu Manusia

Said Agil Siraj
Republika/Damanhuri
Said Agil Siraj
Rep: Agus Raharjo Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia masih harus berbenah untuk membangun. Pembangunan paling penting justru pembangunan manusia Indonesia sendiri.

Saat memberi tausyiah di acara dzikir nasional Republika di masjid At-Tin semalam, Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj mengungkapkan pembangunan paling penting pada manusia terletak dalam hatinya.

Hati memegang peran penting atas perilaku manusianya sendiri. Dia menyatakan bahwa:


🔴''Qolbu sendiri memiliki lima tingkatan,''

Tingkatan paling rendah, ungkap Said Agil, adalah 'basyiroh' atau mata batin. Setiap manusia pasti memiliki mata hati. Sebab, mata hati memiliki fungsi menerima pengetahuan agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Tingkat kedua adalah 'dhomir' atau moral. Fungsi moral adalah mengeluarkan satu perintah dari apa yang diperoleh mata hati. Yaitu, perintah untuk melakukan sesuatu atau melarang suatu perbuatan.

Tingkat hati ketiga, tambah Said Agil, adalah Fuad. Yaitu, hati sebagai hakim atas tindakan kita. Manusia yang masih mendengar 'Fuad' dalam hatinya itu termasuk umat yang harus bersyukur. Sebab, masih ada teguran dari hatinya sendiri kalau ada perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

"Kalau mau bertobat, sekaranglah saatnya, jangan menunggu nanti," tegas Said Agil Siraj.

Said Agil menambahkan tingkatan keempat hati adalah 'Asror''Asror' adalah kekuatan misterius yang ada dalam hati manusia. Namun, tidak semua manusia memiliki 'Asror' dalam dirinya.

Selain 'Asror', tingkatan hati yang tidak dimiliki oleh semua orang adalah tingkatan kelima yakni 'Latifah''Latifah' ini merupakan sesuatu yang lembut yang ada di dalam hati.

''Ini adalah 'software' hati kita. Fungsinya untuk menerima berita-berita dari langit. Namun, tidak semua orang memiliki hal ini,'' katanya. ''Tingkatan terakhir ini membutuhkan latihan agar ada dalam hati.''

Menurut Said Agil, latihan itu dengan cara kembali pada Alqur'an dan hadits. Lalu dengan memerjuangkan Islam. Sebelum memerjuangkan Islam, umat harus memerjuangkan tanah air lebih dulu. Tanpa tanah air, perjuangan Islam hanya sia-sia.

Sumber: Republika.co.id



5 tingkatan batin.

1. Basiro (mata batin)

2. Domir (moral / akhlak pada allah)

3. Fuad (hakim bagi diri)

4. Asror (kekuatan batin)

5. Latifa.


Untuk mencapai ke 5 tingakatn itu tentu harus membersihkan hati dari segala sesuatu selain allah. Dan untuk membersihkan itu kita membutuhkan tuntunan kitab dan guru, sebab untuk bisa membersihkan maka kita harus tau apa saja yang harus di buang dan bagian mana yang tidak boleh di buang, dan kitablah yang menjelaskan perkara perkara seperti ini.

Jangan belajar tanpa kitab,

Dan jangan belajar pada guru yang mengajarnya tanpa landasan kitab, karna jaman sekarang banyak yang sudah merasa menjadi wali tapi yang sebenarnya untuk di sebut sebagai salikpun dia tidak pantas dan bahkan tidak perna masuk ke makom salik sekalipun. Serta ilmu yang dia ajarkan pun tidak bersanad pada risalah rosul. Bahkan syirik menurut tasawuf dan syariat Islam, seperti: ajarkan hanya tenaga dalam, pelet susuk, penglaris, dan membuka mata batin untuk bisa melihat alam jin, padahal itu semua salah di mata ajaran tasawuf.

Silahkan bukalah kitab kitab karang Ibnu Attoilah, shaikh Abdul Qodir, Junaid albagdadi, Ibnu arabi, sedikitpun mereka tidak mengajarkan perkara itu, dan jikapun ada perkara keajaiban di luar nalar yang mereka jelaskan itu hanya murni dari pemberian Allah sebagai hadiah pelayanan dan pembelaan Allah kepada hambanya yang sudah terbukti Zuhud dengan benar dalam pandangan Allah dalam jangka waktu yang tidak singkat (ini menurut kami, yang tidak sependapat kami minta maaf), dan jika memang ada dari mereka yang mengajarkan hal serupa dengan itu maka kami membuka diri untuk menerimanya, silahkan tuliskan keterangan anda sebagai bukti di kolom komentar.