Senin, 14 Februari 2022

Takorrub / mendekat pada allah

 



"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.'' (QS al-Maidah [5]: 35). 


Salah satu perintah Allah SWT pada ayat di atas adalah untuk mencari jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, yang di istilahkan dengan taqarrub-ilallah. 

Mendekat atau takorrub yang di maksud bukan mendekat dalam pemahaman umum, karna allah itu tidak dekat dan tidak pulah jauh sebab allah tidak terikat jarak waktu dan ruang, tapi mendekat atau takorrub itu adalah menyingkirkan segala sesuatu selain allah dari dalam hati. sehingga kau dapat mentaksikan tajallinya baik di alam batin maupun di alam nyata ini (fana / wushul pada allah)



Terkait ayat di atas, dalam tafsir Ibnu Katsir di sebutkan, jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan amal saleh yang di ridhai-Nya. hal ini hanya dapat di lakukan jika kita telah mengenal allah, karna sebelum mengenal maka kita tidak akan dapat menunukan amal ibadah itu kepada allah sebagai mana mestinya, seperti kebanyakan orang yang buta tasawuf yang selalu mengaku bahwa dirinya telah beramal baik dan beramal soleh tapi ibadahnya itu sebenarnya hanya tertuju pada pahala dan syurga semata, maka amal ibadah seperti itu sebenarnya tertolak atau tidak di terimah (menurut pemahaman tasawuf) karna sebenarnya amal ibadah itu bukan dia lakukan karna allah tapi karna palah dan syurga yang hakikatnya dia masi belum memyembah allah tapi sebenarnya masi menyembah pahala dan syurga. seharusnya dalam beribadah itu tidaklah di lakukan kecuali karna allah.


Perintah taqarrub-ilallah juga terdapat pada ayat berikut, 

"Dan, sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)." (QS al-Alaq [96] : 19).


yang di maksud pada ayat ini adalah sujud zohir dan sujud batin,  serta mendekat zohir dan mendekat batin. 

sujud zohir adalah tubuh yang bersujud,

sujud batin adalah hati yang hanya patuh tunduk taat bersandar berpasrah bergantung hanya pada allah.

mendekat zohir yaitu tubuh melakukan amal soeh yang di benarkan ajaran islam (alkuran dan hadis) mendekat batin adalah menghapus segala hijab batin sehingga antara manusia dan allah tanpa hijab dengan cara memfanahkan diri sehingga memyaksikan allah secara langsung dengan mata batin.

dan kedua duanya itu yaitu yang zohir fan yang batin harus di lakukan, tidak boleh hanya di  kerjakan salah satunya.


Allah berfirman pada hadis Qudsi, 

''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim). 

ini menjelaskan bahwa allah itu sangat menyukai orang yang mencintai DIA, sehingga kecepatanya atau yang DIA lakukan selalu lebih dari hambahnya.

sehingga jangan putus asah dalam belajat mengenal allah, sebab allah tidak membukakan melainkan allah memperkenalkan diri pada manusia, bukan karna amal ibadah tapi karna rahmadNYA semata.


Allah telah menyatakan kedekatan dengan hamba-Nya. Namun, kita harus selalu berusaha dengan istiqamah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

sebenarnya bagi allah tiada dekat dan tiada jauh, sebab allah adalah hakikat dari segala sesuatu, sehingga segala sesuatu adalah DIA (Zat wajibul wujud) tapi pengertian ini hanya dapat di mecernah oleh orang yang sudah whusul pada allah.


Amal saleh yang kita lakukan dengan ikhlas, bukan karna mencari rido dan ampunan allah tapi sematamata karna Allah(nya), juga harus di lakukan sesuai tuntunan dalam Alquran dan hadis. Selain itu, kita hendaklah mendawamkan (membiasakan) ibadah sunah seperti yang di terangkan dalam hadis berikut, 


"Hamba Allah yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amal sunah di samping amal yang di wajibkan, maka Allah akan mencintainya." (HR Bukhari).

hadis ini menggambarkan amalnya para orang orang yang mengenal allah, sebab hanya para manusia yang telah mengenal allahlah yang mampun menujukan amalnya hanya pada allah baik yang wajib ataupun yang sunnah, dan hanya yang telah mengenal allahlah yang rajin ibadah bahkan menghabiskan seluruh malam (tidak tidur) hanya untuk ibada kepada allah.


Dengan mengenal Allah, akan memberi beberapa kebaikan. 


Pertama, 

bukan akan selalu ingat kepada-Nya melainkan kita selalu menyaksikan atau melihat Allah, sehingga merasakan ketenangan dan ketenteraman hati. Selalu ridha, bersyukur, bersabar atas segala qadha dan qadar. 


Kedua, 

kita selalu berhatihati dalam berpikir, berperasaan, berkata, dan bertindak agar tidak menyimpang dari jalan-Nya karena selalu merasa dalam pengawasan-Nya.

karna bagi orang yang mengenal allah dia akan melihat segala sesuatu adalah allah, dengan kata lain allah ada di mana mana bahkan di dalam hatinya sehingga sekecil apapun yang terdetak dan terniat di hatinya walau tidak di ketahui manusia tapi allah mengetahui itu bahkan lebih jelas dari pada manusia yang di titipi hati, allah melihat manusia bahkan jauh kedalam lubuk hatinya.


Ketiga, 

buka kita istiqamah untuk melakukan amal saleh tapi kita harus berdoa kepada allah supaya allah mengistiqomahkan hati kita ini kepadaNYA, Sebab allah-lah mukolibal qolbi (sang pembolak balik hati) sedangkan manusia itu tiada daya dan upaya dalam mengendalikan hatinya. mahkan mereka cendrung mengizinkan hatinya melakukan kesyirikan yang baginya itu tampak seperti benar padahal itu sangat di benci allah dan bertentangan dengan ajaran agamah allah.


"Maka, barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhan-nya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya." (QS al- Kahfi [18] :110).

untuk melakukan kebajikan maka kita harus tau mana yang baik dan mana yang benar, dan untuk mengetahui itu maka tidak ada jalan lain selain dari pada mengenal allah karna allahlah kebajikan yang sebenarnya, tapi jika tidak mengenal allah maka seluruh amal yang manusia kira sebagai kebajikan itu tidak lain hanya kesyirikan semata, karna masi tertuju kepada selain allah, dan manusia akan mengingkari itu karna egonya, padahal jika manusia jujur melihat hatinya dan yang di lakukan batinnya maka dia akan berkata bahwa memang sebagian besar amal ibadah yang dia lakukan itu sebenarnya tertuju kepada selain allah sehingga dia akan menagis dan memohon ampun kepada kekasihnya itu.


Rasulullah SAW mengajarkan doa, 

"Wahai Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku bertemu dengan- Mu." (HR Thabrani).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar