Tampilkan postingan dengan label 📒Terjemahan kitab tawasin (al-halaj). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 📒Terjemahan kitab tawasin (al-halaj). Tampilkan semua postingan

daftar isi kitab tawasin (al-halaj)







Thawasin 11 (Kitab Tentang Kebun Ma'rifat)




Thawasin 11 (Kitab Tentang Kebun Ma'rifat)


Akhirnya Husain bin Manshur al-Hallaj rahimahullah berkata:

al-halaj

(1)

Yang Tak Diketahui merupakan penyifatan,
Sifat dari pencari, dan apa yang tidak diketahui adalah
Bentuk keadaan dari pencari,
Jadi, pengetahuan Dia membentang
Melewati batas-batas akal,
Melampaui batas-batas dari rentang logika;
Oleh karena itu, tidak diketahui dan tidak dipahami.
Bagaimana? Tidak pernah membantu, dengan berada
Di lembah-lembah Hakikat
Di mana? Tidak bertempat.
Untuk memahami yang tak terbatas
Bukanlah bentangan,
Atau sifat dari sesuatu yang terbatas.


(2)

Yang Tak Diketahui tak terjangkau pikiran,
Di luar perenungan, di luar dunia indera,
Di luar akal dan argumen-argumennya.


(3)

Yang Tak Diketahui di luar peniadaan,
Penidadaan diri.


(4)

Yang Tak Diketahui di luar keberadaan yang terbatas,
Di luar diri yang terkandung dalam keberadaan.


(5)

Dan dia yang berkata telah mengetahui Dia dengan
Cara tidak mengetahui Dia adalah tidak mengetahui,
Dan tidak mengetahui adalah kerudung dari tidak kepengetahuan.


(6)

Jika orang mengatakan telah mengetahui-Nya
Melalui Nama-Nya, sebenarnya dia tidak
Mengetahui-Nya, karena, bagaiamana engkau
Dapat membedakan antara Nama dan Yang Dinamai?


(7)

Dan orang mengatakan telah mengetahui-nya
Menurut Dia, sebenarnya dia belum
Mengetahui-Nya, karena bagaimana yang diketahui
Dapat menjadi yang tidak diketahui?
Dan dapatkah keduanya mengada bersama?


(8)

Jika dia mengatakan telah mengetahui-Nya melalui
Karya-karya-Nya,
Sebenarnya dia belum mengetahui-Nya,
Karena dia telah menempatkan karya-karya-Nya
Sebagai pengganti Dia.


(9)

Kemudian, jika dia mengatakan telah
Mengetahui-Nya melalui ketidakberdayaan
Manusiawinya, sebenarnya dia tidak berdaya dalam
Dirinya sendiri, dan tidak pernah dapat menyatakan
Memiliki jalan masuk.


(10)

Menurut kesadaran dan dengan pengetahuan,
Engkau tidak mencapai ke mana-mana;
Apa pun yang engkau peoleh hanyalah hasil dari
Pikiranmu.


(11)

Menurut sifat-sifat? Tidak, tidak pernah,
Karena sifat-sifat hanyalah tanda-tanda;
Hanya simbol-simbol;
Sifat-sifat itu hanya memberi kesan.


(12)

Melalui kehidupan dan kematian,
Keduanya hanyalah menjelaskan
Gambaran kehidupan;
Jadi bagaimana dapat Dia lantas tampak
Dalam gambaran kehidupan,
Tidakkah, ini dua hal bertentangan?


(13)

Yang jarang mengetahui mengapa dan bagaimana
Tentang segala sesuatu;
Dan yang tidak pernah mengetahui mengapa
Kerangka besar
Ada dalam masa muda dan kemudian
Dalam masa tua; rambut hitam pada masa muda
Segera digantikan oleh rambut putih;
Bagaimana ia dapat mengetahui Pencipta,
Pencipta segala sesuatu, setiap sesuatu?
Dari ini ke itu, bagaimana mungkin?


(14)

Hati manusia adalah sepotong daging;
Hati ini berdenyut dalam rongga dada manusia,
Sebuah titik dalam ruang.
Bagaimana Dia dapat muncul dalam rongga dada?


(15)

Untuk kuda yang sedang berlari cepat,
Yang disebut Akal,
Ada panjang dan keluasan;
Dan untuk skema kehidupan,
Batas-batas hukum yang suci;
Dan seluruh ciptaan, di langit dan di bumi,
Adalah dalam kondisi perlingkupan Dia.


(16)

Panjang dan keluasan tidak pernah dapat mencapai Dia;
Dan Pengenalan tentang Dia hampir tidak dapat
Tinggal dalam lingkup bumi dan langit;
Dan segala sesuatu dari kehidupan luar
Dari dalam kehdiupan dalam,
Dan Hukum suci hampir tidak dapat
Mengetahui Dia.


(17)

Jika engkau menyatakan telah mengetahui Dia
Melalui belajar melalui hukum-hukum
Dan tanda-tanda, berarti engkau mengangkat
Dirimu jauh lebih tinggi;
Jauh lebih tinggi daripada sesuatu yagn ditemukan.


(18)

Hati-hati, hati-hati!
O, manusia yang sedang mencari kebenaran!
Kondisimu menentukan keadaanmu;
Pengetahuanmu adalah sejumput pengetahuan;
Pemahamanmu tidak berhak mendapat pujian;
Jadi, pencari yang sejati adalah dia yang melihat,
Dan pengetahuan yang sejati adaalah pengetahuan yang tetap.


(19)

Pengetahuan didasarkan pada batasan-batasan,
Pada keberadaan-keberadaan yang terbatas
Dan dibatasi tetapi menyembunyikan
Dirinya sendiri dalam keadaan dimana
Yang Mahakuasa muncul dalam huruf mim;
Dan Dia tetap bersembunyi,
Jelas tersembunyi, dan terus tersembunyi;
Datang mendekat, dan kembali ke belakang.
Tetapi dia, yang bergerak ke dalam dan ketakutan-ketakutan,
Dan hidup dalam kegairahan yang besar,
Dalam cinta akan Dia,
Dalam kondisi perpisahan, tetap di hadapan Dia.


(20)

Orang yang berpengatahuan sejati,
Orang yang berpengetahuan sejati adalah sendirian,
Dan dia yang mencintai Dia,
Hidup dalam penderitaan;
Dan dia yang hidup untuk Dia,
Kehilangan segalanya;
Dan dia yang menutup matanya melihat
Dia dalam matanya;
Tangan-tangan Dia memberikan dia
Dukungan dan tenaga.


(21)

Maka, apa itu pengetahuan sejati?
Pengetahuan sejati adalah seperti adanya.
Dan apa Dia? Dia adalah Dia seperti adanya;
Jadi, pengetahuan sejati adalah Dia adanya;
Dan Dia itulah pengetahuan sejati. Dia adalah Dia;
Dan Dia, selamanya, adalah Dia.


(22)

Apa pun, selain ini, adalah karya
Orang-orang bodoh;
Cerita-cerita yang disampaikan oleh orang-orang
Yang terdorong untuk memberikan cerita-cerita.
Pengetahuan sejati adalah pencarian oleh sedikit
Orang; semua orang lain menjalani
Kehidupan yang susah.
Mereka mengikuti pandangan-pandangan dan
Memasuki kebingungan; mereka hidup dalam
Penyerapan diri dan melepaskan harapan.
Tindakan-tindakan mereka menjadi biasa saja,
Dan mereka melewati hari-hari mereka dalam’keadaan tanpa tujuan,
Dalam dunia kebingungan yang gelap.


(23)

Yang Benar tetaplah Yang Benar, Pencipta sebagai Khaliq,
Dan segala apa yang termasuk diciptakan tetaplah makhluk.
Ini akan tetap selalu demikian



.

Thawasin 10 (Kitab Tentang Misteri)

 




Thawasin 10 (Kitab Tentang Misteri)


al-halaj

(1)

Dan inilah lingkaran;
Yaitu bentuk, bentuk lingkaran.


(2)

Dan ini adalah hal tentang jumlah-jumlah
Di semua negeri; yang diikuti oleh orang-orang yang
Memiliki jalan-jalan berbeda,
Pola-pola pikiran yang berbeda,
Dan hati yang berbeda.


(3)

Lingkaran pertama memberikan
Segala yang berhubungan dengan fisik;
Lingkarang kedua memberikan segala yang
Menyentuh sesuatu yang tidak tampak,
Jiwa dan hati nurani.


(4)

Dan ini semua adalah ciptaan-ciptaan:
Yang bergerak, berputar,menarik dan menawan,
Saling berhubungan, dibalikkan, dikacaukan,
Dipatahkan dan dipecah.


(5)

Dan bergerak dalam orbit,
Dalam cahaya remang suara hati manusia;
Dengan kegelisahan, kekaguman,
Didera oleh keheranan, dan terus berubah.

.

Thawasin 09(Kitab Tentang Misteri)

 




Thawasin 09(Kitab Tentang Misteri)


al-halaj.

(1)

Segala misteri menghasilkan ketakjuban
Misteri mengarah kepada Dia, Karena Dia telah membuatnya bergerak,
Tahap demi tahap, dan fase demi fase.


(2)

Rahasia keesaan-Nya terletak dalam acuan-acuan Berdasar beberapa kata ganti;
Dia tertutup sepenuhnya, tersembunyi; Bahkan tersembunyi dalam ketersembunyian.
Dia adalah aku yang mempribadi;
Dia juga adalah dia yang tidak menyata; Kata ganti dari ketidakhadiran.


(3)

Jika engkau berkata : Ha, semua orang berkata ah! Ah! Ah!


(4)

Seberapa banyak cara, seberapa banyak bentuk, dan Seberapa banyak petunjuk yang menunjukkan Dia
Dia tetap tidak diketahui sepenuhnya.


(5)

Laksana sebuah batu cadas yang kokoh Dan ini adalah batasan, dan tetap batasan, Batasan itu tidak membuat Dia satu,
Sebagaimana apa yang dibatasi selalu terbatas; Dan berbagai penyifatan mengarah kepada batasan; Sedangkan Yang Esa selalu di luar batasan.


(6)

“Al-Haqq adalah tempat kembali bagi Haqq,
Dan tidak kepada yang lain
Selain Haqq itu sendiri.”


(7)

Dan ia telah berkata : Aku-lah Yang Esa; Dan bukan apa yang dikatakan,
Dan apa yang menjadi sebuah fenomena, Sebuah persoalan ciptaan?
Jadi, bagaimana ini semua menentukan Kebenaran?


(8)

Dan, jika ini dikatakan bahwa dia Sendiri yang berkata Dia adalah satu,
Maka keberadaan bergantung pada tindakan; Dan apa yang diciptakan adalah keberadaan,
Tetapi keberadaan bukanlah keberadaan.
Meskipun, memiliki keberadaan;
Tetap saja keberadaan ini bukanlah keberadaan.


(9)

Dan menyembunyikan dirinya sendiri ketika Terlihat paling jelas.
Tetapi di mana?
Dan di mana tempat dia, tidak pernah ada di mana.


(10)

Apa? Inilah. Tidak pernah dapat melihat Dia.


(11)

Seperti ini dan dimana? Adalah ciptaan-ciptaannya.


(12)

Apa yang merupakan kesatuan menghendaki esensi
Dan apa yang bukan tanpa bentuk Atau tubuh berbentuk atau berjasad
Dan apa yang bukan nirjiwa Tidak pernah tanpa jiwa.


(13)

Kami kembali pada yang mengumpulkan semuanya,
Segala sesuatu yang ditambahkan, dijumlahkan;
Segala sesuatu diketahui dan dikenal
Segala sesuatu dihancurkan
Dipatahkan, digoncangkan,
Dan dipecahkan; ------ semua!!!!


(14)

Segala sesuatu yagn pertama adalah Segala sesuatu dari tindakan;
Lain-lainnya ada sebagai titik-titik pada Lingkaran-lingkaran
Yang menandai dunia dan semestanya.


(15)

Ketika kita berbicara mengenai Keesaan Allah Berarti kita berbicara mengenai jalan menuju-Nya; Mengenai arah-arah ke Dia, dimensi-dimensi-Nya;
Dan ini berbeda, mandiri,
Dan merupakan sebuah lingkaran itu sendiri.

.

Thawasin 08 (Kitab Tentang Tauhid)

 




Thawasin 08 (Kitab Tentang Tauhid)


al-halaj

(1)

Kebenaran (al-Haqq) adalah satu, unik, tunggal
Kebenaran adalah Esa yagn tidak dapat dibago-bagi.


(2)

Keesaan-Nya, dan pengetahuan tentang keesaan itu,
Adalah milik-Nya, berada dalam diri-Nya.

(3)

Tidak mungkin, tidak mungkin
Keesaan ini adalah jauh, asing, terpisah,
Dia dikenal hanya melaluinya.


(4)

Pengetahuan mengenai Yang Esa adalah abstraksi; Tunggal, tak terbagi.


(5)

Mengatakan Dia itu Esa, dan Dia Tunggal Adalah untuk menyifatkan
Tetapi dia, Yang esa, adalah di luar penyifatan.


(6)

Jika kau berkata, :Aku” ia mengirim balik “Aku,” Dalam menjawab “Aku”-ku.
Jadi, “dia” ditujukan untuk Engkau Dan tidak untukku


(7)

Dan jika aku berkata Kesatuan adalah Keesaan Bagi kesendirian-Nya,
Untuk keberadannya yang sendiri,
Berarti aku menempatkan dia dalam ciptaan
Di antara sarwa makhluk


(8)

Dan jika aku berkata Yang Satu itu tunggal
Sebagai jumlah satu bagaimana ia dapat Muncul dalam jumlah?


(9)

Dan jika aku berkata, Dia adalah Satu Akibat dari keberadaan yang dianggap satu,
Yang memang terbukti satu, ----- berarti aku memberi Batasan pada dia; membatasi-Nya

.

Thawasin 07 (Kitab Tentang Kehendak Tuhan)

 




Thawasin 07 (Kitab Tentang Kehendak Tuhan)

al-halaj.

(1)

Lingkaran pertama adalah lingkaran Kehendak-Nya; Lingkaran kedua adalah lingkaran Hikmah-Nya; Lingkaran ketiga adalah lingkaran Kekuasaan-Nya;
Lingkaran keempat adalah lingkaran Pengetahuan-Nya
Yang abadi.


(2)

Iblis berkata, “Jika aku sanggup memasuki Lingkaran pertama, Aku akan diuji dalan lingkaran kedua
Dan jika aku berhasil dalam lingkaran kedua, Aku akan dicobai dalam lingkaran ketiga
Jika aku berhenti dalam lingkaran ketiga, tetap ada Kebinasaan, jadi .........”


(3)

“Tidak, tidak, tidak, tidak .... Aku berhenti pada lingkaran pertama,
Dan dikutuk dari lingkaran kedua,
Aku dilemparkan ke lingkaran ketiga
Dan kehilangan lingkaran keempat.
Di manakah lingkaran keempat?
Lingkaran keempat!”


(4)

“Jika kau tahu bahwa bersujud Akan menyelamatkau, Akan membebaskanku, Maka kau akan bersujud di hadapan Adam.
Tetapi aku tahu ada lingkaran-lingkaran lain Dalam lingkaran-lingkaran itu ...... tiada akhir.
Jadi, aku berkata dalam hatiku, kepada diriku sendiri! Maafkan aku! Maafkan aku!
Jika saja aku dapat keluar dari sini, Dari lingkaran pertama ini.
Tetapi, walaupun demikian, bagaimana aku dapat Keluar dari dengan lingkaran-lingkaran selanjutnya,
Dari lingkaran-lingkaran lainnya?”


(5)

“Ah! Yang Maha esa, satu-satunya Yang Esa,
Yang selamanya demikian
Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?”

.

Thawasin 06 (Kitab Tentang Adam A.s)

 




Thawasin 06 (Kitab Tentang Adam A.s)


al-halaj


Kemudian Syekh dan guru Spiritual terbesar al-Hallaj --- rahimahullah (kata terbersar ini terlalu berlebihan) --- berkata:

(1)

“Dan tak seroang pun yang mengatakan
“Dia-lah Yang Esa”
Kecuali Ahmad,semoga terlimpahkan rahmat
Allah atasnya
Dan hanya padanya Dia tampak
Dalam Penglihatan-batin saat Mi’raj.”


(2)

Iblis di perintahkan untuk bersujud
Dan Ahmad (saw.) di perintahkan untuk mengalihkan
Pandangannya ke kanan ataupun ke kiri
Penglihatannya tidak pernah berpaling
Dan tidak pula melampauinya.


(3)

Iblis menyeru tetapi tidak dapat
Membebaskan diri
Dari apa yang dia perbuat
Dan dari dirinya sendiri (masi terdapat keakuan)


(4)

Dan Ahmad (semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya) menyatakan,
Dan melangkah di luar bidang yang terbatas
Dan melampaui dirinya sendiri, tiada tara (di antara semua manusia)


(5)

Dengan cara demikian ia menujukkan,
Dan mempertahankan perkataan
Aku bergerak melalui engkau,
Dan melalui engkau apa pun tercakup.
Maka, O penggerak semua hati!
Siapa yang dapat menceritakan keagungan-Mu
Dan memuji-Mu?


(6)

Dan tidak ada satu pun penghuni langit,
Yang mengesakan Tuhan seperti iblis. 

(pendapat ini salah dan keliru karna iblis sebenarnya hanya mengesahkan allah berdasarkan allah sebagai zat mutlat dan tidak di sertai mengesahkan allah berdasarkan zat wajibul wujud)


(7)

Dan iblis mengelak dalam keberadaan,
Ia melepaskan pandangan dan pengamatannya,
Dan meninggalkan perjalanan
Di sepanjang keberadaan,
Meninggalkan untuk mengamati,
Ia menyembah Tuhan sebagai Tuhan Abstrak,
Sebagai Abstraksi.

(ini bukti bahwa iblis hanya mengesahkan allah berdasarkan allah sebagai zat mutlat dan tidak di sertai mengesahkan allah berdasarkan zat wajibul wujud)


(8)

Dan ketika ia mencapai tahap penyendirian,
Ia berdiri tersalahkan
Dan ketika ia melewati keluar dan tahap ini dan
Memohonnya, dia di bawa menuju ke Keberadaan.

(ini menjelaskan bahwa iblis tidak mememahami bahwa allah itu adalah zat wajibul wujud / segala sesuatu adalah allah, dan iblis memgingkari itu, sehingga wajar jika allah menempatkan iblos di posisi sebagai mahluk yang salah)


(9)

Dia di perintahkan untuk bersujud
Lantas ia menjawab, “Tiada kepada yang lain dari Engkau.”
Di katakan kepadanya, “Engkau di perintahkan!”
Dia menjawab, “Tidak kepada yang
Lain dari Engkau.”

(ini bukti lagi bahwa iblis tidak mengetahui bahwa allah adalah zat wajibuk wujud / hakikat dari segala mahluk / segala sesuatu adalah allah / kesatuan wujud / kesatuan esensi, dan karna ke bodohanya itu dia menentang allah dengan nafsunya sehingga menjadi terkutuk dan terlaknat)


(10)

“Penolakanku adalah demi Kebesaran-Mu,
Demi Kesucian-Mu:
Alasan penolakanku adalah kegilaanku kepada-Mu.
Aku tidak mengenal siapa pun selain Engkau,
Dan Adam adalah lain dari Engkau.
Di antara Engkau dan Aku, tidak ada yang lain
Jika harus ada, maka yang lain itu adalah Aku.”

(ini menjelaskan bahwa iblis hanya mengakui bahwa allah hanya hakikat dari dirinya dan bukan termasuk hakikat dari adam, ini adalah sifat kirang ajar, dan melecehkan allah)


(11)

“Bagiku tidak ada jalan kepada yang lain dari engkau Dan aku memiliki alasan untuk ini.
Sejak dulu telah di tentukan sebelumnya Tidak ada yang lain kecuali Aku yang Mengetahui Engkau, dari waktu ke waktu.
Aku datang sebelum yang lain Karena Aku tinggal abadi dalam ketaatan Sebelum ciptaan-Mu yang lain mana pun Mengenal ketaatan.
Dengan demikian, pengetahuan-Mu Adalah pengetahuanku, Engkau bersandar kepadaku dan aku Bersandar kepada-Mu.
Dan kebersamaan di antara kita ini jauh lebih tua Daripada masa kehidupan ini sendiri.
Jadi mengapa Aku harus bersujud di hadapan yang Bukan Engkau, (lagi lagi iblis mengingkari allah sebagai zat wajibul wujud)
Tetapi yang lain dari Engkau.
Jelas aku menolak, Tidak ada pilihan, Tidak ada jalan,
Tidak ada tindakan lain kecuali Apa yang telah Aku lakukan. (iblis masi memiliki keakuan)
Api yang memberikan aku bentuk Menarik aku kembali ke api.
Dan api menurunkan api.
Kehendak ini adalah milik-Mu Dan apa pun yang kini Engkau tentukan adalah Milik Engkau.

(iblis merasa memiliki ini sifat sombong).


(12)

Dalam perpisahan diri dari Engkau Tidak ada kejauhan Yang tertinggal padaku dan Aku menyadari bahwa Jauh dan dekat adalah kata-kata saja,
Tanpa isi karena aku telah menjalaninya selama ini Dan jauh dari Engkau.
Aku telah membuat pemisahan dari Engkau, Kekasihku, Sahabat dalam kesedihanku.
Dan siapa yang dapat menyebut seperti demikian, Meskipun dengan cinta,
Dan akan berakhir dengan perpisahan dari-Mu.”


(13)

Dan Musa (Ibnu Imran) bertemu dengan iblis Di lereng Gunung Tursina.
Musa bertanya, “Apa yang menghalangimu Untuk bersujud?”
Iblis menjawab, “Yang menghalangiku adalah Kesaksianku bahwa Dia-lah Yang Esa dan hanya Dia
Jika Aku bersujud kepada Adam Aku akan berubah sepertimu
Engkau sekali diseru untuk melihat Gunung, Kau pun melihatnya.
Sedang Aku diseru seribu kali pun Untuk bersujud kepada Adam, Tetap aku tak mau, demi kesaksianku."

(tingkatan ilmu iblis hanya sebatas penyaksian itupun bukan penyaksian yang sebenarnya, dia hanya menyaksika allah seperti orang orang yang berada di awal perjalanan tarekat. dan ilmu iblis belum sampai pada pengabdian karna dia belum sampai pada allah, sehingga dia tidak mengabdi pada maka karna jika dia mengabdi pada allah maka pasti dia akan melakukan apapun yang di perintahkan allah)


(14)

Musa bertanya kepada iblis, ‘Berarti Kau meninggalkan perintah”.
Iblis menjawab, “Ini adalah suatu ujian, Bukan perintah.”

(seperti inilah jika manusia belajar mengenal allah jika di pandu nafsu dan bukan dengan memfanahkan diri, nafsunya akan mengarang alasan yang seperti nya benar padahal itu adalah di kutuk allah, belajar mengenal allahlah dengan tanpa menggunakan nafsu, maka engkau baru bisa mengenal allah)


Musa berkata, “Inilah yang mengubah bentukmu.” Di jawab, “Hai Musa! Ini semua di maksudkan Untuk menyembunyikan,
Untuk menutupi dan terus menutupi Sesuatu yang patut untuk di tutupi (iblis berusaha menipu musa dengan pemahaman ilmu hakikatnya yang tidak seberapa itu)
Dan sekarang apa gunanya?
Untuk yang “Sekarang tetap ada” dan yang berubah. Dan yang tidak berubah adalah pengetahuan sejati
Pengetahuan tetap pada masa itu,
Dan sama pada masa kini.
Keberadaan nyata tidak mengalami perubahan.”

(hanya nabi muhammad dan orang yang samapai pada kesadaran ruh lah yang akan selamat dari tipu daya iblis seperti ini, kami termasuk orang yang memprotes keras ajuran untuk mempercayai iblis dan mengutuk siapapun yang melajar dan berguru pada iblis termasuk al-halaj jika memang dia melakukan itu)


(15)

Dan Musa bertanya, “Kau masih ingat Dia?”
Dijawab, “Mengapa? Semua ingatan Dan perenungan adalah satu dan sama.
Aku masih sama dengan yang sedang diingat, Dan bahkan Dia sedang diingat.
Jadi mengingat Dia adalah mengingatku Dan mengingatku adalah mengingat Dia
Dan apakah keduanya menjadi satu? Di persatukan dalam masa? Aku sekarang bersih dalam hari-hari
Pengabdianku, Dan hari-hariku adalah hari-hariku sendiri, Dan Pikiran Dia dalam pikiranku Lebih cerah daripada sebelumnya.
Dulu aku mengabdi pada Dia untuk kesenanganku Dan sekarang aku mengabdi pada
Dia dengan Keridhaan Dia.”

(pengakuan pengabdian ini hanya dusta belaka dan berusaha mengubah arti pengabdian dalam lemahaman musa)


(16)

“Dan tidak ada lagi pemikiran tentang balas jasa
Tentang kerugian atau keuntungan
Telah membuatku tak tergantikan,
Dan dalam kondisi aku tinggal selamanya
Dan membuat aku melihat dan takjub
Dan kemudian, menolak bahwa aku mungkin tidak Ditemukan oleh mereka yang bebas, Dilepaskan dan tanpa Ikatan.
Dan karena pelanggaranku Membuatku terhalang dari lain-lainnya, Dan memberiku bentuk berbeda.
Untuk membingungkan Aku dalam Kebingunganku.

Dia mempertahankan aku Sebagai milik-Nya sendiri, Dan untuk pujian yang aku miliki, Dia membiarkan aku jatuh.
Dia telah membuatku jauh dari Diri-Nya, Karena tindakanku, Dan mencabut dariku kekuatan melihat, Kekuatan mengamati.
Pada saat aku lebih dekat ke Dia, Dia memberiku kebebasan Dan pada saat aku menjauh
Dia mempertahankan aku dalam pandangan-Nya, Dan mengambil kembali harapan,
Dan karenanya membuat aku terabaikan Jauh dan sangat jauh dari semuanya.

(semua mahluk yang taat ataupun yang ingkar pasti akan seperti itu, tapi karna berharap musa tidak mrmahami itu iblis mengucapkanya karna mengira musa akan tertipu)


(17)

“Dan aku tidak melakukan kesalahan Dalam tindakan-tindakan yang ditentukan, Atau dalam tindakan-tindakan yang Tidak di tentukan atau bertentangan
Dengan kehendak aku juga tidak merasa bangga Dalam perubahan Bentukku. Jika Dia membuatku terbakar, dari ujung ke ujung, Aku tidak akan tunduk tidak akan pernah,
Tidak pernah merendahkan diri di hadapan manusia, Karena aku hanya tunduk pada Dia Tidak pada seorang pun, untuk segala Bentuk atau wujud, atau manusia
Aku hanya mengenal Dia Aku berdiri dengan kebenaran, dan dengan cintaku, Aku adalah salah satu dari mereka.”

(ucapan iblis ini menjadi benar jika dia taat pada perinyah allah, tapi karna dia ingkar pada allah maka ucapan ini menjadi salah)


Maka Husain bin Manshur al-Hallaj ---- rahimahullah berkata:

(18)

“Banyak pandangan-pandangan mengenai Azazil
Dialah yang memperingatkan di surga dan di bumi, Di langit ia meminta para malaikat melihat
Segala yang baik, Dan di bumi ia meminta manusia melihat kejahatan
Kebaikan dikenal melalui kejahatan
Dan kejahatan dikenal melalui Apa yang bertentangan dengannya,

(tapi jangan mengikuti kejahatan.)


(19)

Pakaian sutera halus terbuat dari benang kasar Yanh diambil dari pakaian yang kotor dan rusuh.
Dengan cara yang sama, Raja menampakkan segala Sesuatu yang baik dan segala sesuatu yang buruk, Serta mengajukan pilihan.
Mereka yang mengikuti kebaikan menjadi baik, Dan yang menolak untuk mengetahui kejahatan Tidak akan pernah mengetahui apa yang baik.”

(mengetahui kejahatan tidak harus melakukannya seperti iblis, mengetahui kejahatan itu untuk di hindari, dan bukan untuk kejahatan dan menentang allah)


(20)

Dan al-Hallaj berkata, “Aku telah berdebat, Dengan Iblis dan Fir’aun tentang ketaatan
Tentang keteguhan Iblis berkata bahwa bersujud di hadapan Adam berarti meruntuhkan ketaatannya,
Dan ini akan membuat dia terasing Dari dirinya sendiri.
Dan Fir’aun berkata bahwa beriman kepada Rasul-Nya Cukup menjatuhkan namanya.
Dan kepada mereka Aku menjawab.”


(21)

Jika Aku menarik kembali keyakinanku sendiri, Aku kehilangan keberadaanku, Kehilangan maqam-ku.”

(meniru pendirian pir'aun dan iblis itu adalah suatu kebodohan. mengapa alhalaj bisa percaya kepada mereka dan belajar dari mereka, padahal rosulpun percaya pada iblis hanya satu kali dan  itupun setelah allah mengancam iblis bahwa: jika kau berdusta dalam menjawab pertanyaan muhammad maka kau akan hancur menjadi debu (Baca kisanya). oleh sebab itu, jangan sesekali percaya pada siapapun yang bahkan di dalam alkur-an dan hadispun telah jelas di katakan bahwa mereka semua adalah musuh allah. tidak ada kebodohan yang lebih bodoh kecuali orang orang yang belajar pada mahluk yang paling bodoh seperti puraun dan  iblis, tanpa terkecuali alhalaj jika dia melakukannya, sujud pada adam saat itu menjadi wajib karna sudah dai perintahkan allah, tapi jangan sujud pada manusia atas alasan karna di dalam manusia terdapat allah. karna tidak ada perintah bagi kita untuk sujud kepada manusia seperti malaikat dan iblis di perintah sujud kepada adam)


(22)

Kemudian iblis berbakata ...,
“Aku lebih baik dari Adam (ini adalah ucapan uang sombong, mengapa alhalaj sampai mentoreril kesombongan iblis ini?? jawabanya karna tertipu iblis)
Dan Dia (adam) tidak mengenal yang lain kecuali Dirinya sendiri”
Dan Fir’aun berkata, “Aku tidak mengetahui bahwa Kau memiliki tuhan selain Aku”
Dan dia tidak tahu seorang pun di antara kaumnya Yang dapat membeda-bedakan
Untuk memilih antara Kebenaran dan ketidakbenaran
Antara yang hak dan yang salah.”

(ucapan piraun itu adalah puncak dari kebodohan tapi mirip dengan ucapan ahli kakikat yang ilmunya tinggi, karna kebenaran dan kesalahan, kebenaran dan kesesatan itu semua bedanya sangat tipis, maka jika orang tidak dapat membedakanya maka mereka akan menganggap iblis fan piraun itu juga sebagai penyembah allah yang sejati, padahal mereka adalah mahluk yang ingkar dan menyembah ego serta nafsu mereka sendiri)


(23)

Dan Aku berkata, “Jika engkau tidak mengenal Dia, Maka lihat dan kenali tanda abadi-Nya, tanda yang Kekal dan Tanda itu adalah Aku,
Dan Aku-lah Kebenaran itu (ana al-Haqq) Dan pada Hakikatnya Aku selamanya bersama Dengan Kebenaran itu,”

(kalimat ini hanya boleh di ucapkan oleh mereka yang telah sampai pada allah)


(24)

Maka, Iblis dan Fir’aun adalah sahabat dan guruku, Dan dengan mereka aku temukan jalanku
Api bertemu iblis, tetapi ia tidak Pernah menyimpang dari apa yang ia anut, pikirannya tidak pernah luntur.

(yang harus di taati itu adalah ajaran allah, bukan ajaran yang di karang oleh nafsu dan ego, dan iblis 
Dan Fir’aun masuk ke bawah air, dan tenggelam, Tetapi meninggalkan ajaran allah dan melakukan yang dia rasa benar padahal itu bertentangan dengan perintah allah) 
Tetapi Fir’aun berkata, “Aku percaya tidak ada Tuhan.”
Kecuali Tuhan yang di percaya bani Israil (ini tobat piraun yang di tolak karna sudah sekaratul maut)
Aku adalah satu dari mereka yang berserah.”
Dan apakah kau belum melihat tanda Tuhan, Ketika Jibril membuat Fir’aun menyentuh pasir di Kedalama air?

(jangan tiru belajar berguru pada iblis, piraun dan pada siapapun yang menentang allah. jangan lakukan ajaran alhalaj yang ini, yang lainya silahkan, tapi yang ini jangan, ini adalah kebodohan, dan kesesatan)


(25)

“Jika aku harus di bunuh atau di salib Di tiang gantungan,
Atau tangan dan kakiku harus di potong, Walau bagaimanapun,
Aku tidak akan pernah menarik Kembali kata-kataku.”

(masalah yang sebenarnya itu perkara menarik atau tidaknya kembali ucapan yang di katan, tapi yang sebenarnya adalah jika salah maka tarik, jika benar maka teruskan, tekat tidak mau menarik kembali tanpa perduli benar dan salah menurut allah itu adalah penentangan terhadap allah)


(26)

Iblis adalah nama kondisinya
Namanya berubah menjadi Azazil.


(27)

Dan dikatakan kepadanya:
“O, yang telah jatuh. Apakah kau Tidak akan merendah?”
Iblis menjawab, “Aku adalah salah satu dari mereka yang mencintai, Dan mereka yang mencintai dikutuk. Dan engkau berkata aku telah terperosok
Telah jatuh
Oh, aku yang telah memperoleh pengetahuan dari buku cahaya, Duhai Yang Mahaperkasa!
Bagaimana ini terjadi? Mengapa ini terjadi? O, bagaimana menghadapi Apa yang harus aku hadapi?
Engkau membuat aku dari api, Dan dia dari tanah liat
Dan kami berdua berlawanan
Apakah yang berlawanan dapat di persatukan? Dalam kepatuhan dan pengabdian kepada-Mu,
Akulah yang paling tua, dalam bagian dari cintamu, Aku adalah yang paling berpengalaman
Dalam ma’rifat aku yang paling bijak Dan dalam masa, aku yang paling abadi.”

(semuanua serba aku, itulah yang di ucapkan iblis, sejak kapankah mahluk yanh mengenal allah mengatakan serba aku??, jawabanya sejak dia sudah tidak mengenal allah lagi, sehingga yang tersisi hanya kesombonganya saja)


(28)

Dan kepadanya Yang Mahatinggi menjawab:
“Semua kebebasan adalah Milikku,
Bukan milikmu.” Ia menjawab,
Dan hal yang sama adalah posisiku; Segala sesuatuku adalah Milikmu; Kebebasan, keleluasan, ----- semuanya.
O Penciptaku! Jadi inikah yang ditakdirkan untukku? Engkau membuatku tidak untuk
Lemah oleh kehendak-Mu, Dan engkau adalah Yang Mahakuasa, Mahatinggi,

(allah adalah segala sesuatu termasuk manusia dan iblis, tapi sejalipun seperti itu yang menjadi tuhan hanya allah, sedangkan manusia dan iblis hanya sebatas hamba. iblis masi keliru di bagian itu, sehingga dia mengakui bahwa semua kebebasan adalah milik ku, dan itu adalah tidakan merebut hak allah / tidak takdim pada allah)


(29)

Jika aku telah berbuat salah dalam kata-kataku, Maka jangan tinggalkan aku; Karena engkau Maha Mengetahui; Maha Mendengar.
Dan tidak seorang pun lainnya Di antara para pengembara Dan jalan kebenaran yang lebih mengetahui Daripada aku;
Aku mengetahui dan memahami.
Dan, jangan tolak aku, Karena penolakan bukanlah balas jasa yang tepat.
O Tuhan, Tuhanku! Beri imbalan padaku Karena aku tak tergantikan dalam keyakinanku.
Dalam semua janji, perkataanmu Adalah yang paling benar;
Dan tindakanku adalah yang paling menyedihkan, Tetapi yang ingin mengenal dapat mengetahui Bahwa akulah saksi yang terbaik. 

(ini bukti bahwa iblis masi punya aku, dia terus mengaku ngaku, padahal apalah artinya pengakuan jika allah sendiri tidak mengakui itu)


(30)

O saudaraku! Jadi inilah alasannya bagaimana ia memiliki Nama Azazil Ia melepaskan dirinya sendiri
Dan kehilangan tempatnya Dan belum mencapai akhir karena tidak ada awal
Pada kenyataannya, tanpa awal ia tetap Berada di akhir.

(mau namanya azazik, mau makona, marpu'a, terkutuk tetap saja terkutuk, maka jangan ikuti, biarkan alhalaj sendiri saja yang berguru pada dia, dan mgkin di bunuhnya itu memang adalah hukuman bagi alhalaj karna mengajarkan ajaran ini tanpa mengoreksinya kembali)


(31)

Kemunculan dia adalah sebuah pembalikan Pembalikan dari esensinya,
Yang terbakar oleh api dan gelora semangatnya Dan dicerahkan oleh cahaya pelepasannya.

(ini pemujaan terhadap iblis, maka ingkarilah kalimat ini)


(32)

Oh saudaraku! Melalui pemahaman inilah engkau Dapat menyelamatkan
Dirimu sendiri, Atau engkau telah menemui pelepasan, pemisahan, penderitaan Dan kepahitan,
Dan kematian dalam penyesalan-penyesalan yang mendalam. 

(selamat itu sebenarnya adalah allah sendiri.

bukan karna kenal allah, kenal muhammad, kenal iblis, rapi keselamatan yang sebenarnya adalah allah sendiri, maka mohonlah pada allah supaya dia menyelamatkanmu, apa gunanya hanya mengenal allah tapi allah tidak menyelamatkan??, karna yang di sembah buka allahnya tapi yang di sembah masi berupa keselamatan (belum menyembah allahnya)


(33)

“Orang bijak di suatu Kabilah Menjadi bodoh dan bisu mengenai dia
Dan mereka yang mengenal dan hendak berkata-kata Menjadi tidak dapat berbicara
Tentangnya (Azazil)......”
Dia adalah yang paling setia dalam keyakinan, Di hadapan Pencipta-nya.

(kalimat ini masi menyembah keyakinan dan belum menyembah allah, kami masi meragukan kewalian alhalaj setelah membaca ajaranya yang satu ini)


(34)

Dan mereka melemahkan dirinya di hadapan Adam; Mereka patuh.
Iblis menolak, karena ia Dibutakan oleh pengamatannya.

(itu namanya masi menyembah pengamatan, dan pengamatanya itupun masi belum sampai pada allah sebagai zat wajibul wujud, karna jika sudah sampai pada pengamatan atau penyaksian pada allah sebagai zat wajibul wujud maka akan melihat segala sesuatu adalah allah. tapi iblis tidak dapat melihat allah di dalam diri adam sehingga dia menolak sujud pada adam, padahal malaikat yang sujud pada adam itu sebenarnya bukan sujud pada adam tapi sebenarnya mereka sujud pada allah yang berada di dalam diri adam.


(35)

Dan, pada akhirnya, ketika ia telah menjadi kosong
Harapan=harapannya berakhir
Dia berkata, “Aku lebih baik daripadanya.” (lagi lagi kalimat kesombongan dan pengakuan yang tidak mungkin terucap oleh dia jika memang iblis itu mengenal allah)
Dan selamanya tetap dalam kondisi pelepasan, Tidak bersatu; tersesat dalam debu,
Dan menghadapi penderitaan Dari waktu ke waktu.





tambahan admin:

1. setiap kalimat dalam tanda kurung: "()" adalah tambahan dari kami (admin).

2. iblis itu akan selalu menghalangi siapapun yang ingin mengenal allah, semakin tinggi  ilmu dan tauhid orang maka semakin nampaklah iblis baginya, bahkan sampai bisa melihat iblis. awalnya dia menakut nakuti, setelah itu mengancam, dan jika masi tidak mempan maka dia akan menyerang, hanya yang tauhid yang mantap kepada allah-lah yang bisa menang melawanya, orang ini akan di sertai panah tauhid jelmaan dari para penjaga yang di berikan rosul saw, yang akan membuat iblis bertekuk lutut padanya, karna sekali panah di lepas pati akan menembus dada iblis sampai iblis jungkal balik di udara menahan rasa sakitnya, tapu setelah bertekuk lutut apakah iblis akan menyerah?? tidak, dia akan tetap menyesatkanmu, tapi dengan cara yang berbeda yaitu dengan datang kepadamu sebagai sahabat yang suka bercanda (caranya persis seperti seorang sahabat yang sudah kenal lama padamu), jika godaanya gagal maka dia berpura pura bercanda, tapi jika berhasil maka kau akan tertipu seperti alhalaj ini. (sama seperti penjelasan alhalaj, penjelasan kami ini juga bukan dari alquran atau hadis, ini hanya dari yang di ilhamkan pada sufi)

3. mohon maaf kepada halajiyyah (para pengikut al halaj) kami tidak bermaksud menjatuhkan wali kalian, bahkan kami juga menganggapnya salah satu dari para waliullah, bahkan kami juga menjalankan ajaran alhalaj kecuali yang belajar pada piraun dan iblis ini dan membuat ka'ba tiruan sebagai penggati haji (jika memang alhalaj seperti itu) husus 2 bagian ini kami tidak mau menerimahnya. kami lebih suka meniru sifat rosul saw yang selalu waspada pada tipu daya iblis.

rosul yang merupakan nur ala nurrin saja tetap waspada pada tipu dayanya, maka kami yang bukan apa apa ini tidak mungkin akan mempercayaip iblis itu.

4. segala puji bagi allah. salawat dan salam kepada rosul saw, karna di bawah bendera tauhidnyalah kita berdiri, rosul saw lah yang membawa kita melanglangbuana ke berbagai alam syahadah dan pelantara di terimahnya kita ke dalam gerbang makrifatullah.

.

Thawasin 05 (Kitab Tentang Titik)

 




Thawasin 05 (Kitab Tentang Titik)


al-halaj


(1)

Dan yagn jauh lebih berbahaya dan mendalam
Adalah pembicaraan tentang titik
Ini adalah esensi yagn tidak tumbuh atau pudar,
Juga tidak berhenti untuk mengada.


(2)

Siapa yang tidak percaya, berkata tidak,
Mengingkari Titik itu,
Termasuk dalam lingkaran pertama,
Lingkaran penampakan fisik,
Jadi --- ketika ia tidak melihatku,
Ia tidak mempercayai kondisiku
Dan mengatakan aku adalah
Salah satu yang menyembah Api,
Dan memiliki keyakinan dalam dualitas,
Oleh karena itu, membuat aku sangat benci.


(3)

Tetapi --- yang berada dalam lingkaran kedua
Melihatku dalam kondisi dimana
Pendukung itu mendukung


(4)

Dan yang mencapai lingkaran ketiga berkata:
Aku dalam genggaman aspirasi-aspirasi.


(5)

Dan dia, yang mencapai lingkaran Hakikat,
Yang tidak mengetahui apa-apa tentang aku,
Dan menghilang di hadapanku, dalam kegaiban.


(6)

Tidak ada tempat untuk bersembunyi tidak ada!
Tidak ada tempat untuk keselamatan
Di hadapan Tuhanmu dimana hari akan menjadi
Tempat istirahat : hari itu manusia akan
Diberitahu apa yang ia lakukan di masa depan,
Dan semua yang ia lakukan di masa lalu.


(7)

Dan ia mendapatkan laporan yang dikirimkan,
Dan berita-berita yang didengar,
Segala sesuatu yagn didengar, disampaikan
Dari satu ke lainnya,
Dan mencari tempat perlindungan serta takut
Akan percikan api ....., diperdayakan,
Telah terjerumus ke dalam api, dalam bahaya besar.


(8)

Dan aku adalah salah satu dari dua burung yang
Dipelihara oleh para Sufi
Burung itu memiliki dua sayap
Dan ketika burung itu tidak dapat lagi terbang,
Burung itu mengingkari kondisiku.


(9)

Dan kemudian ia menanyaiku:
Apa itu Kesucian?
Dan aku jawab : Potong sayapmu dengan
Pisau tajam ketiadaan
Tanpa melakukan ini engkau
Tidak dapat mengikutiku,
Tidak dapat mengetahuiku.


(10)

Dan ia berkata: aku terbang dengan sayap-sayapku
Dan aku jawab : Aduh, Aduh!
Betapa malangnya engkau!
Karena tak satu pun yang menyamai Dia
Di sana tidak ada kesamaan, dengan dia
Dan dia tetap mendengar dan melihat.
Pada hari itu ia jatuh ke dalam samudera makna
Ke dalam laut pemahaman dan tenggelam.


(11)

Dan apa bentuk makna yang jelas
Bentuk pemahaman yang jelas yaitu lingkaran
Aku melihat Tuhanku dengan mata, mata hatiku,
Dan bertanya : Siapa Engkau? Dan ia bertanya:
Engkau! Jadi, tidak untuk di mana?
Dan di mana tidak memiliki kebenaran
Tanpa engkau dan juga tidak ada di mana
Engkau adalah Engkau sebagaimana adanya!
Dan tidak ada penilaian pasti di dunia
Mengenai Engkau:
Di mana engkau berada?
Dan engkau telah meluaskan diri-Mu, di mana saja,
Dan di mana telah kehilangan keberadaannya.
Jadi, di mana Engkau?
Engkau? Di mana engkau berada?


(12)

Titik pertama berada dalam lingkaran pertama
Yang digambarkan oleh kekuatan penilaian
Salah seorang di antara mereka benar
Dan yang lainnya salah.


(13)

Dan ia melewati malam yang membentang
Di sepanjang hatinya
Dan ia menjadi semakin dekat dengan Tuhannya
Kemudian menghilang.
Dan ketika ia melihat aku, ia tidak menghilang
Dan bagaimana ia muncul? Ia tidak muncul
Dan bagaimana bisa terlihat? Tidak pernah terlihat!


(14)

Ia memasuki area yang penuh takjub
Dan merenung, dan pada saat ia merenung
Keheranannya bertambah
Dan ia sendiri diamati
Dan setelah itu ia berhak mendapat dirinya sendiri
Ia, pertama-tama, memiliki penyatuan kembali
Tetapi pemisahan terjadi sesaat kemudian
Keinginannya jatuh dalam lubang yang dalam,
Tetapi dipisahkan dari hatinya sendiri.
Dan apa pun yang ia lihat,
Hatinya tidak mengingkarinya.


(15)

Pertama-tama ia bersembunyi dan
Kemudian membawa dia lebih dekat
Kepuasan pertama-tama dan kemudian disucikan
Menyembunyikan dia pertama-tama dan
Kemudian mengangkat
Dan dengan perhatian, dan menyucikan dia
Dan memberi dia perasaan menang.
Kemudian membuat dia
Menderita dan menyembuhkan dia,
Dan lantas menjadi pelindungnya dan menjaga dia,
Dan membuat dia mengendali segenap ruang
Sebagai pengendali yang hebat.


(16)

Dan ia yang pertama menjadi yagn terdekat,
Lebih dekat daripada dua jengkal,
Dan ia kemudian mengamati,
Dan seuai dengan aksi dan bentuknya.
Dan ketika ia dipanggil ia menjawab
Dan ketika ia bersemedi, menghilang.
Dia meminum airnya, dan puas.
Dan, lebih dekat ia membawa dirinya.
Terkagum ia jadinya,
Dan ia meninggalkan tempat tinggalnya,
Teman-temannya, kawan-kawan,
Para pembantunya --- semuanya
Dan melampaui semua rahasia,
Semua misteri dan semua simbol.


(17)

Temanmu tidak tersesat, juga tidak salah jalan.
Tidak jatuh sakit atau kehilangan harapan
Matanya tidak memiliki godaan untuk
Tertuju ke mana?
Dan ketahanannya, sementara berjarak dua jengkal,
Tidak mengenal duka cita.


(18)

Temanmu tidak tersesat, juga tidak salah jalan
Dan tidak pernah tersesat dalam kebun ingatan,
Dikala mengamati kita
Dan tidak pernah kehilangan
Jalannya dalam kecepatan
Semedi secara mendalam.


(19)

Memiliki setiap waktu dalam Kebenaran
Dan untuk kebenaran
Dalam ingatan, dan senang terhadap penderitaan-penderitaan dan berkah berkah


(20)

Hanya inspirasi yang diberikan pada dia
Dan inspirasi ini adalah cahaya,
Serangkaian cahaya dari ujung ke ujung.


(21)

Memberikan makna pada kata, di luar penilaian,
Dan menghilang; dan memisahkan
Dirinya sendiri dari apa pun yang diciptakan,
Dari segala sesuatu dan orang-orang
Menjadi cinta dari cinta dan berkata:
Engkau menjadi Burung dari
Gunung-gunung tertinggi
Dan dari gua-gua terdalam
Di gunung-gunung tertinggi
Dan gunung-gunung tertinggi
Adalah puncak-puncak makna
Dan gua-gua terdalam adalah halaman kedamaian
Dan pelipur, sehingga engkau dapat melihat apa
Yang engkau ditakdirkan untuk melihat,
Dan kemudian menjadi pedang penegasan
Paling tajam yang ditarik dari rumah suci.


(22)

Dan kemudian ia datang lebih dekat ke esensi
Ka Arti dan kemudian ia berada pada jarak yang
Terbatas dan kemudian melalui kondisi-kondisi dan
Tahap-tahap ia bergerak dan mendekati dalam
Pencarian yang gigih
Datang turun dengan cepat,
Dan mendatngi lebih dekat sebagai seseorang yang dipanggil
Dan turun, dan mendatangi lebih dekat
Sebagai seseorang yang menjawab
Dan turun sebagai seseorang yang melihat
Dan sebagai seseorang
Yang menyaksikan
Ia datang kembali pada semuanya.


(23)

Jadi, ia menjadi ide jarak hanya dua jengkal
Dengan cara demikian pertanyaan di mana?
Dihancurkan oleh panah pemisahan
Dan jarak kejauhan dipecahkan selamanya.
Semua ini untuk membenahi Pertanyaan di mana?
Dan menunjukkan larutnya Hakikat dalam
Esensi Yang Mahakuasa.


(24)

Dan ini aku pahami. Hanya dia yang akan
Memahami ini, dan semua ini,
Yang telah menarik Busur kedua
Dia akan hanya memahami.
Dan busur Kedua ini adalah selain Tablet.


(25)

Dan Busur kedua ini memiliki kata-kata lain,
Disamping lidah Arab.


(26)

Tetapi ada satu huruf, yang umum untuk semuanya
Huruf itu adalah “mim”.


(27)

Dan “mim” adalah nama Terakhir dari semuanya.


(28)

Dan dia adalah tali dari Busur Pertama.


(29)

Dan dia berkata (semoga Allah memberkatinya):
Keindahan dunia terletak dalam kedekatannya,
Dalam kedekatan dengan maknanya:
Jadi, makna adalah cara lebih baik bagi Hakikat
Untuk mendekati Kebenaran
Tetapi kedekatan ini tidak aman untuk semuanya
Kedekatan memunculkan lingkungan batasan.


(30)

“Maka, apakah itu Hakikat? Sebuah titik
Dimana ikatan-ikatan dengan Dunia fana
Tidak lagi ada, penderitaan-penderitaan
Dan rasa sakitnya
Kini juga tidak datang kembali.”
Hakikat membimbing dan menjelaskan
Adalah sebuah kata untuk keselamatan
Hakikat mengarah ke sebuah jalan tertentu,
Dan dapat disetujui bagi semuanya
Dan kedekatan terus membuka makna diketahui
Hanya pada dia yang mengetahui
Dan dia adalah seseorang yang setia
Dan mencoba bermusafir pada jalan ke Nabi
Kepada rasulnya.


(31)

Penguasa kota Yatsrib telah mengatakan
Mengenai dia, yagn selamat dalam
Kitab Yang-terpelihara
Dan hal yang sama diaktakan dalam Kitab-buku
Yang tertulis, dan dalam Kitab-buku yang terlihat,
Dan dalam Kitab-buku yang
Mengartikan pembicaraan
Burung-burung
Dan kami telah mendapatkan dia di sana
Pada jarak dua jengkal atau lebih dekat,
Sehingga ia membuat esensi menjadi
Obyek penglihatannya.


(32)

O Pencari! Jika engkau ingin mengetahui,
Maka ketahuilah secara penuh
Bahwa tidak ada Tuhan yang berkenan
Berbocara padanya
Yang tidak berhak memperoleh pembicaraannya
Semua dialog adalah antara yang berhak dan yang
Memberi hak atau dengan dia yang berbicara dan
Bercakap tentang mereka.


(33)

Dia tidak memilikis eorang guru
Ia juga tidak memiliki seorang murid atau pengikut
Ia juga tidak memiliki wewenang atau
Melakukan diskriminasi.
Dia tidak mengkhianati seorang pun,
Juga tidak memperingatkan seorang pun
Dia tidak ditemani, oleh sesuatu atau seseorang
Dan sesuatu atau seseorang tidak menemaninya.
Dan benar bahwa apa yang ia miliki
Hanyalah miliknya
Ia mungkin memilikinya,
Atau ia mungkin tidak memilikinya
Yang dimiliki selalu ada di sana.
Ia adalah belantara dalam belantara
Ia adalah sebuah Tanda dalam Tanda.


(34)

Dia hanya dapat menyatakan makna,
Karena makna memperoleh harapan hanya dari dia.
Tetapi harapan adalah jauh dan sangat jauh
Dan jalan menuju ke sini adalah terjal
Dan penuh bahaya
Nama dia tertulis dalam keagungan,
Kesan dia unik dalam semua hal,
Dan pengakuan dia adalah dalam
Pengakuan umum dia,
Dan keumuman dia adalah Hakikat,
Dengan mana ia diakui nilai dia, kekuatan dia,
Janji dia, perjanjian kami nama dia, jalan dia tanda dia,
Api dia dan kehendak akan dia,
Adalah satu-satunya kebaikan,
Satu-satunya tanda untuk mengetahui dia,
Untuk mengenal dia.


(35)

Nama dia adalah nama semua pujian,
Dan semua matahari di alam semesta
Adalah cahaya semestanya, areanya
Dan semua manusia dan semua kota kecil
Dan kota besar, tempat-tempat di mana orang
Laki-laki dan wanita tinggal
Adalah laksana satu tumah, satu keluarga,
Kehidupan dan keberadaan dia tidak tak diketahui,
Kondisinya terpencar dan ketika ia menampakkan
Diri ia menjadi tidak ada.
Oh, kesenangan adalah kebun bunga-kebun
Bunga mawar, kebun dia
Dan jalan-jalan yang dibuat untuk tempat berjalan,
Adalah fondasi-fondasinya.


(36)

Mereka yang membantu dia, dan pergi
Dengan dia termasuk dalam suku bangsa cinta
Dan dikenal melalui tanda cinta
Tindakannya adalah kebaikan.
Semua kehendaknya dikenal
Mereka yang mengikuti dia menemui arah.
Tetapi, penderitaan dia besar
Segala sesuatu tentang dia berjalan dengan lambat,
Diam dan sakit yang tenang, tidak henti-henti.


(37)

Apa pun yang ia katakan dikatakan
Selamanya ini selalu demikian, selalu ada di sana.
Dan inilah keagungan, --- inilah yang pasti
Semua lainnya menjadi tersesat
Ke dalam ketidakpedulian,
Ke dalam belantara,
Tanpa jalan, tanpa tujuan, dan tanpa arah.

.

Thawasin 04 (Kitab Tentang Lingkaran)

 




Thawasin 04 (Kitab Tentang Lingkaran)


al-halaj


(1)

Lingkaran pertama di dunia penampakan
Adalah dunia yang menuju ke arah dia,
Lingkaran kedua adalah yang mencapai dia
Dan terputus dan lingkaran ketiga adalah
Yang memasuki Realitas dan
Kehilangan arah dalam hutan belantara.
Dan melalui lingkaran pertama ada
Kemungkinan untuk mencapai dia
Tetapi melalui lingkaran kedua semua
Kehilangan arah dan dalam lingkaran
Ketiga hanya terdapat pepohonan,
Padang-padang pasir dan hutan belantara yang luas.


(2)

Aduh! Bagi dia yang memasuki
Lingkaran pertama dan menemui jalan buntu,
Dan diminta untuk melacak lagi jejak-jejaknya.
Dalam kondisi ini ada esensi
Seseorang yang berdampingan,
Pikiran dan kebenaran.


(3)

Tidak ada jalan terbuka dalam lingkaran pertama
Tetapi lihat titik dalam hati lingkaran itu ----
Hakikat adalah titik dari lingkaran itu.


(4)

Dan apa itu Hakikat? Hakikat tidak menghapus
Segala sesuatu, baik yang jelas maupun yang abstrak
Apakah terlihat oleh mata atau diketahui oleh jiwa
Dan kemudian, ini tidak pernah berubah
Dan memiliki bentuk-bentuk baru.


(5)

Jika engkau ingin mengetahui dan memahami
Apa yang telah aku katakan, maka ambil
Empat ekor burung, dan jinakkan mereka
Untuk kembali padamu
Karena kebenaran tidak pernah terbang.


(6)

Urusan lain-lain dia membuat dia ada
Dalam ketidakberadaannya, tetapi kekuatan
Dia menghalangi dan keheranan dia hilang.


(7)

Ini adalah arti-arti dari Hakikat
Tetapi arti-arti yagn lebih halus dan tajam
Didapat ketika engkau menghentikan penilaianmu
Dan sangat merindukan arti itu.


(8)

Ia melihat semua sisi dari lingkaran itu
Tetapi tidak pernah melihat di luarnya.


(9)

Dan pengetahuan mengenai Hakikat juga murni
Dan sangat suci dan lingkaran itu adalah
Lingkaran kesucian


(10)

Untuk itu, ia disebut murni dan suci,
Dan ia tidak pernah keluar dari lingkaran kesucian


(11)

Dan Dia tetap berada di luar, melewati apa saja
Jadi, dia menghela nafas karena tidak dapat mesuk

.