Minggu, 13 Februari 2022

Thawasin 11 (Kitab Tentang Kebun Ma'rifat)




Thawasin 11 (Kitab Tentang Kebun Ma'rifat)


Akhirnya Husain bin Manshur al-Hallaj rahimahullah berkata:

al-halaj

(1)

Yang Tak Diketahui merupakan penyifatan,
Sifat dari pencari, dan apa yang tidak diketahui adalah
Bentuk keadaan dari pencari,
Jadi, pengetahuan Dia membentang
Melewati batas-batas akal,
Melampaui batas-batas dari rentang logika;
Oleh karena itu, tidak diketahui dan tidak dipahami.
Bagaimana? Tidak pernah membantu, dengan berada
Di lembah-lembah Hakikat
Di mana? Tidak bertempat.
Untuk memahami yang tak terbatas
Bukanlah bentangan,
Atau sifat dari sesuatu yang terbatas.


(2)

Yang Tak Diketahui tak terjangkau pikiran,
Di luar perenungan, di luar dunia indera,
Di luar akal dan argumen-argumennya.


(3)

Yang Tak Diketahui di luar peniadaan,
Penidadaan diri.


(4)

Yang Tak Diketahui di luar keberadaan yang terbatas,
Di luar diri yang terkandung dalam keberadaan.


(5)

Dan dia yang berkata telah mengetahui Dia dengan
Cara tidak mengetahui Dia adalah tidak mengetahui,
Dan tidak mengetahui adalah kerudung dari tidak kepengetahuan.


(6)

Jika orang mengatakan telah mengetahui-Nya
Melalui Nama-Nya, sebenarnya dia tidak
Mengetahui-Nya, karena, bagaiamana engkau
Dapat membedakan antara Nama dan Yang Dinamai?


(7)

Dan orang mengatakan telah mengetahui-nya
Menurut Dia, sebenarnya dia belum
Mengetahui-Nya, karena bagaimana yang diketahui
Dapat menjadi yang tidak diketahui?
Dan dapatkah keduanya mengada bersama?


(8)

Jika dia mengatakan telah mengetahui-Nya melalui
Karya-karya-Nya,
Sebenarnya dia belum mengetahui-Nya,
Karena dia telah menempatkan karya-karya-Nya
Sebagai pengganti Dia.


(9)

Kemudian, jika dia mengatakan telah
Mengetahui-Nya melalui ketidakberdayaan
Manusiawinya, sebenarnya dia tidak berdaya dalam
Dirinya sendiri, dan tidak pernah dapat menyatakan
Memiliki jalan masuk.


(10)

Menurut kesadaran dan dengan pengetahuan,
Engkau tidak mencapai ke mana-mana;
Apa pun yang engkau peoleh hanyalah hasil dari
Pikiranmu.


(11)

Menurut sifat-sifat? Tidak, tidak pernah,
Karena sifat-sifat hanyalah tanda-tanda;
Hanya simbol-simbol;
Sifat-sifat itu hanya memberi kesan.


(12)

Melalui kehidupan dan kematian,
Keduanya hanyalah menjelaskan
Gambaran kehidupan;
Jadi bagaimana dapat Dia lantas tampak
Dalam gambaran kehidupan,
Tidakkah, ini dua hal bertentangan?


(13)

Yang jarang mengetahui mengapa dan bagaimana
Tentang segala sesuatu;
Dan yang tidak pernah mengetahui mengapa
Kerangka besar
Ada dalam masa muda dan kemudian
Dalam masa tua; rambut hitam pada masa muda
Segera digantikan oleh rambut putih;
Bagaimana ia dapat mengetahui Pencipta,
Pencipta segala sesuatu, setiap sesuatu?
Dari ini ke itu, bagaimana mungkin?


(14)

Hati manusia adalah sepotong daging;
Hati ini berdenyut dalam rongga dada manusia,
Sebuah titik dalam ruang.
Bagaimana Dia dapat muncul dalam rongga dada?


(15)

Untuk kuda yang sedang berlari cepat,
Yang disebut Akal,
Ada panjang dan keluasan;
Dan untuk skema kehidupan,
Batas-batas hukum yang suci;
Dan seluruh ciptaan, di langit dan di bumi,
Adalah dalam kondisi perlingkupan Dia.


(16)

Panjang dan keluasan tidak pernah dapat mencapai Dia;
Dan Pengenalan tentang Dia hampir tidak dapat
Tinggal dalam lingkup bumi dan langit;
Dan segala sesuatu dari kehidupan luar
Dari dalam kehdiupan dalam,
Dan Hukum suci hampir tidak dapat
Mengetahui Dia.


(17)

Jika engkau menyatakan telah mengetahui Dia
Melalui belajar melalui hukum-hukum
Dan tanda-tanda, berarti engkau mengangkat
Dirimu jauh lebih tinggi;
Jauh lebih tinggi daripada sesuatu yagn ditemukan.


(18)

Hati-hati, hati-hati!
O, manusia yang sedang mencari kebenaran!
Kondisimu menentukan keadaanmu;
Pengetahuanmu adalah sejumput pengetahuan;
Pemahamanmu tidak berhak mendapat pujian;
Jadi, pencari yang sejati adalah dia yang melihat,
Dan pengetahuan yang sejati adaalah pengetahuan yang tetap.


(19)

Pengetahuan didasarkan pada batasan-batasan,
Pada keberadaan-keberadaan yang terbatas
Dan dibatasi tetapi menyembunyikan
Dirinya sendiri dalam keadaan dimana
Yang Mahakuasa muncul dalam huruf mim;
Dan Dia tetap bersembunyi,
Jelas tersembunyi, dan terus tersembunyi;
Datang mendekat, dan kembali ke belakang.
Tetapi dia, yang bergerak ke dalam dan ketakutan-ketakutan,
Dan hidup dalam kegairahan yang besar,
Dalam cinta akan Dia,
Dalam kondisi perpisahan, tetap di hadapan Dia.


(20)

Orang yang berpengatahuan sejati,
Orang yang berpengetahuan sejati adalah sendirian,
Dan dia yang mencintai Dia,
Hidup dalam penderitaan;
Dan dia yang hidup untuk Dia,
Kehilangan segalanya;
Dan dia yang menutup matanya melihat
Dia dalam matanya;
Tangan-tangan Dia memberikan dia
Dukungan dan tenaga.


(21)

Maka, apa itu pengetahuan sejati?
Pengetahuan sejati adalah seperti adanya.
Dan apa Dia? Dia adalah Dia seperti adanya;
Jadi, pengetahuan sejati adalah Dia adanya;
Dan Dia itulah pengetahuan sejati. Dia adalah Dia;
Dan Dia, selamanya, adalah Dia.


(22)

Apa pun, selain ini, adalah karya
Orang-orang bodoh;
Cerita-cerita yang disampaikan oleh orang-orang
Yang terdorong untuk memberikan cerita-cerita.
Pengetahuan sejati adalah pencarian oleh sedikit
Orang; semua orang lain menjalani
Kehidupan yang susah.
Mereka mengikuti pandangan-pandangan dan
Memasuki kebingungan; mereka hidup dalam
Penyerapan diri dan melepaskan harapan.
Tindakan-tindakan mereka menjadi biasa saja,
Dan mereka melewati hari-hari mereka dalam’keadaan tanpa tujuan,
Dalam dunia kebingungan yang gelap.


(23)

Yang Benar tetaplah Yang Benar, Pencipta sebagai Khaliq,
Dan segala apa yang termasuk diciptakan tetaplah makhluk.
Ini akan tetap selalu demikian



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar