pengantar dari admin:
di kajian kitab barencong ini selalu mengatakan kalimat apapun itu sudah berada di dalam dirimu / diri pribadi kita, padahal untuk sampai ke pengertian itu manusia harus fana dan mengalami mati sebelum mati terlebih dahulu, maka camkanlah di dalam dirimu bahwa: apapun yang di ajarkan kitab ini yang kau baca, yang kau pelajari, maka untuk sampai pada pengertian yang sebenarnya kau harus mengalami fana atau mati sebelum mati terlebih dahulu sehingga kau melihat allah secara langsung dengan mata batinmu, karna jika tidak mengalami itu maka kau akan tersesat pada arti yang menipu (tertipu oleh kata kata, huruf, dan kalimat bacaan)
sekarang kita masuk ke kajian:
perkara cinta hakiki.
Jangan jauh-jauh engkau mencari ajaran. Karena ajaran-ajaran itu telah berada di dalam dirimu sendiri. Bahkan seluruh dunia ini telah berada dalam dirimu sendiri. Jadikanlah dirimu itu cinta, cinta sejati dan abadi. Dengan cinta itu kau dapat melihat dunia, arahkanlah pandanganmu dengan tajam dan dengan keheningan parasmu nan elok rupawan kepadanya siang atau malam. Karena apakah kenyataannya? segala sesuatu yang tampak di sekeliling kita adalah akibat perbuatan.allah. Oleh karena itu jelaslah sudah bahwa tuhan berada dalam cinta, engkau tidak akan menemui kesulitan lagi asalkan masuk dan keluarnya telah jelas bagimu. Pengertian tentang hal ini sangat terbatas sekali. Dia sama sekali tidak berbentuk seperti sangkamu. Dia tidak tampak oleh orang biasa (orang awam) tetapi dia tetap ada dan tetap hadir. Tetapi bagi orang yang berakhir dalam pandangannya, maka tampak sesuatu yang benar dan agung. Dan ketika di pandangnya wujud itu, maka dengan jelas tampak membayang wujud yang seragam antara dia dengan ujud itu tidak ada bedanya. Dia tidak tampak karena terdesak oleh gerakan-gerakannya sendiri dari seluruh dan azali. Jadi bedanya tidak tampak pada sumbernya karena ini walaupun kita bicarakan siang dan malam tapi jika orang belum pernah memperoleh ajaran yang rahasia ini tetaplah tiada faedahnya (tidak ada gunanya). la maujud (tidak ada yang maujud selain) dengan ujudnya allah ta’ala yang hakiki, dan fana di bawah ujudnya. Maka jelaslah kepada kita bahwa hilang diri itu atau insan itu melahirkan seorang insan kamil atau Muhammad insan kamil. Persembahan seorang insan kamil tidaklah mengenal waktu semua gerakannya di gunakan untuk ibadah. Sikap diamnya dan bicaranya dan gerak tubuhnya, bahkan bulu romanya, kotorannya, kencingnya semuanya di peruntukkan sebagai ibadah memuji tuhan. Inilah sholat dhaim namanya. Sekian
wassallam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar