kajian kitab barencong (datu sanggul)
Dari kutub utara, sampai kutub selatan.
Dari maghrib dan sampai ke masyrik,
dari daksina sampai kepagsina.
Dari ujung dunia, ke ujung dunia,
hanya beberapa orang saja yang sampai ketingkat zazam ini. dunia ini hanya ada beberapa yang masuk ke wilaya (makom) besar ini. Maka dari itu nyatalah dapat di hitung dengan jari tangan, orang-orang yang berada pada tingkatan ini.
Zazam artinya: KOSONG. Dalam kitab berencong di sebut: ALIF - TITIK KOSONG Apa bila alif dan titik itu sudah lenyap atau sudah karam dalam lautan ahadiyah zat mutlak maka semuanya kosong.
ya Tuhan kami Tidak engkau jadikan alam ini kosong saja, semuanya mengandung rahasia. Di dalam kekosongan itu ada rahasia. Hanya satu saja yang sanggup mengisi yang kosong itu. Tidak boleh ada dua orang dalam satu rahasia. Memasuki daerah Tuhan hanya satu saja, tidak boleh lebih dari satu. Pahamkah anda?
Kalau paham diamlah kalau tidak paham simpanlah. Dalam soal ini tidak memerlukan pertanyaan. Siapa bertanya,
maka dia sendiri menjawabnya. karna Tidak ada atau tidak boleh ada dua jiwa yang mengisi kekosongan itu. Jelasnya tidak boleh ada pelantara guru atau seorang syaikh. Langsung berdialog dengan tuhannya sendiri tidak ada tawar-menawar dalam soal rahasia ini.
Tidak ada emas dan perak menjadi sarat. Tidak ada anak mas dan anak tiri dalam soal ketuhanan,
tidak ada lantaran anak dengan orang tuanya.
Tidak ada alasan karena nabi dan rasulnya saja yang di bolehkan.
Nabi-nabi dan rasul-rasul itu sama saja dengan kamu. Rahasia ini bukan hanya untuk nabi-nabi dan rasul-rasul bahkan nabi-nabi dan rasulpun akan tercengang melihat umatnya, ada yang sejajar dengan nabi-nabinya atau rasul-rasulnya di alam baqa nanti. Siapakah orang itu? Orang itu ialah yang ZAZAM Dan mereka itu benar-benar sampai kepada maqam ikhsan.
Ikhsan Tuhan kepada Tuhan. Karena ikhsan (atau zazam) ini di atas dari Islam dan iman, sebab islam dan iman itu adalah termasuk sifat ubudiyah (kehambaan). Sedang tuhan mempunyai dua sifat utama,
pertama sifat kehambaan
dan kedua sifat ketuhanan.
Aspek luarnya adalah arodh,
sedang aspek dalamnya adalah al-haq
Jadi orang yang sampai kepada maqam Tuhan (maqam ikhsan) atau zazam itu telah hilang kedua sifat itu. Karena tidak ada sifat yang berdiri di atas zat. maqam ikhsan itu di luar dari pengetahuan makhluk. Dan di atas dari semua maqam ahlul ma’rifat.
Maqam ini di sebut dengan gelar makom hakikat. Sebab tidak ada kitabnya, dan keluar dari dalil / nash yang ada, ia merupakan ilmu laduni dan rahasia qudus. Merupakan ilham dan wahyu yang tiada batas.
tambahan admin:
dalam kajian ini sebenarnya orang yang sampai pada makom ini di beri gelar makom penelanjangan tuhan. entah itu memang berasal dari datu sanggul atau hanya tambahan dari orang lain yang belum paham tasawuf kami tidak tahu. tapi kami tidak menyukai nama gelar penelanjangan tuhan itu, karna di dalamnya kami rasa terdapat unsur kesombongan dan kekurang ajaran hamba kepada tuhan, jadi nama penelanjangan tuhan ini kami ubah menjadi makom hakikat. sebagai hamba harus takdim / beretika kepada tuhanya, bukan mengaku ngaku bahkan seperti memaksa tuhan dengan cara menelanjanginya.
karna bukan manusia yang melihat tapi allahlah yang memperlihatkan diri, bukan manusia yang mengenal tapi allahlah yang memperkenalkan diri, tanpa rido dan bantuan dari allah maka jangankan untuk mengenal allah bahkan manusia hanya bisa menzolimi dirinya sendiri. dan setelah allah memperkenalkan dan memperlihatkan diri maka orang yang kurang ajar ini mengaku bukan karna allah yang memperlihatkan dan memperkenalkan diri tapi dia mengenal allah karna dia telah menelanjanginya.
kami rasa kata penelanjangan tuhan itu tidak tepat, tidak pantas, tidak berakhlak, dan puncak dari segala kebejatan sehingga kami menggantinya dengan nama makom hakikat.
kembali ke kajian:
orang yang berada pada tingkat ini di gelari dengan keulungan agama atau AL ABQORIA TUDDIHIYAH. Karena ia telah berhasil dalam perjalanannya dalam bakat penganasia. Ia telah bertemu puncaknya segala puncak. Maka ia berhak di sifati dengan gelar keulungan agama itu tadi makom hakikat, orang yang seperti inilah yang di maksud Tuhan dalam firmannya:
"tiap-tiap seratus tahun Aku turunkan satu orang utusanku sesudah Muhammad.
sabda Rasulullah s.a.w. yang berbunyi:
"Tidak ada nabi sesudahku"
hadis Ini bukan berarti tidak ada utusan sesudahku karena tiap-tiap nabi bukan rasul. Tetapi tiap-tiap rasul adalah nabi. Nabi itu artinya ; menerima wahyu, tetapi tidak menyampaikan. Jadi kata-kata utusan itu tiada batas. Tiap-tiap seratus tahun Tuhan turunkan seorang utusan untuk menyampaikan agama Allah yang haq.
Dan ada lagi firman Allah yang berbunyi:
"aku akan memperbuat agamaku yang haq ini dengan seorang lidahnya lacur.
Maksudnya ialah : Aku turunkan nanti utusanku yang membawa agamaku kejalan yang hak. Yang di sampaikannya dengan terus terang tanpa merasa takut dan gentar. Mereka bukan tanpa di sadari.
Artinya di luar kesadaran manusia, mereka berkata sembarang kata, asal benar. Mereka tidak takut di fitnah atau di anggap kapir. Bahkan mereka berani mati dalam menyampaikan yang hak itu. apa-apa yang di putuskannya, tak di rubah lagi kehendaknya tidak bertentangan dengan hukum-hukum Tuhan yang azali
Tuhan telah berfirman:
"katakanlah semuanya Ku ikuti kemauanmu".
Itulah yang di maksud Tuhan dengan lidah seorang yang lacur. Berkata dengan sembarang kata tetapi semuanya hak dan benar. Karena Tuhan maha mengetahui banyak ulama sekarang yang menyembunyikan ilmu agama.
Agama di jadikan pencarian.
Di mana bunyi gendrang di situ ia menari.
Di mana banyak uang, di situ ia berbunyi. Pangkat dan kedudukan, kursi dan kemegahan di jadikan Tuhan.
Harta dunia jadi rebutan, kalau hilang jadi pikiran.
Gelar ulama jadi kebanggaan.
Menyebar fitnah melalui kekuasaan,
masjid dan mimbar tempat peraduan.
Agama di jadikan pokok dalam perpecahan. Hasut menghasut menjadi-jadi.
Orang bodoh makanan si pintar.
Masyarakat bingung mencari pemimpin balik belakang akal pun hilang.
Supaya aku tidaklah pincang,
pilih ulama sulit di bilang.
Aku kembali langsunglah datang. Menghadap Tuhan malikul alam Qur’an dan hadits petunjuk jalan.
Menuju sempurna di malam kelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar