Kamis, 10 Februari 2022

90. KUN MUHAMMADAN (JADIKANLAH DIRIMU MUHAMMAD)


NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD  yang merupakan HAKIKAT ALAM, sebab seluruh alam ini terbit dari NUR MUHAMMAD jua adanya. Di sini para ulama tidak banyak yang mengetahui arti dan makna yang sebenarnya dari Nur Muhammad. 

Ia bukan cahaya yang dalam pemahaman para kebanyakan orang. 

Ia bukan mat, 

bukan benda, 

bukan matahari, 

bukan cahaya seperti sorot lampu di malam hari. 

Tetapi di atas dari segala-galanya.

diatas dari segala cahaya. 

ia sangat cemberlang, tiada cahaya yang lebih bercahaya yang lebih qadim dari pada Nur Muhammad itu. Nur di sini adalah cahaya yang abadi dan petunjuk hidayah. Nur Muhammad itulah asal segala kejadian, dan dia telah jadi sebelum apapun terjadi. Dalam hal kejadian dialah yang awal, dalam hal kenabian dialah yang akhir dalam kejadian (kezahiran). Al-hak adalah dengan dia, dan dengan dialah hakikat. Dialah yang pertama dalam hubungan, dialah yang akhir dalam kenabian, dialah yang bathin dalam hakikat, dan dialah yang mahir dalam ma’rifat. NUR MUHAMMAD atau hakikat Muhammad itulah yang memenuhi tubuh Adam dan tubuh Muhammad. Maka apabila NUR MUHAMMAD atau petunjuk hidayah Muhammad itu telah masuk ke dalam diri kita maka otomatis dia membawa cahaya yang abadi sepanjang masa. 

NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD itu qadim. Dan walau Muhammad mati sebagai tubuh, namun NUR MUHAMMAD itu tetaplah ada. Sebab NUR MUHAMMAD itu tiada lain dari NUR ZAT. Jadi ALLAH, MUHAMMAD, ADAM Insan kamil  adalah satu.


Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah Tuhan dalam Rahasia. Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri, maka dari itu Tuhan memerintahkan kepada malaikat supaya sujud kepada ADAM.


Di sini baiklah hamba jelaskan secara mendalam tentang KUN MUHAMMAD. Jangan menetapkan saja kepada Muhammad s.a.w yang di MEKKAH itu atau di MADINAH itu. itu memang yang menjadi bibit bibitnya yang telah ma’rifat. Tetapi carilah hakikat nabi yang ada di dalam sekujur wujud kita ini. Sebab Muhammad itu tiada mati-mati dan tapi dia itu kekal. Kalau dia mati maka pastilah Dunia ini akan hancur lebur. Semuanya hancur kecuali (allah). Jadi pada hakikatnya dia tetap hidup dan tiada mati-mati (langgeng selama-lamanya). Oleh sebab itu cobalah cari Muhammad itu, maksudnya adalah caribRASA TUHAN yang ada di sekujur wujud kita pribadi. kalau sudah ketemu tentu saja ma’rifat kepada zat tuhan yang Maha agung itu. ketahui olehmu bahwa ma’rifat seseorang itu tidak akan dapat di lihat dengan mata kepala ini, tetapi tetap saja kita ini tidak punya daya upaya, selain rasa Tuhan yang maha kuasa, yang tetap mengetahuinya. Tetapi hanya yang goib di wujud kita ini harus bisa ketemu, supaya bisa pulang ke asalnya mula kita. yaitu pulang kepada rasa Allah atau rasa Tuhan semula. Sebab kalau tidak ketemu sekarang ini tentu nanti tidak akan bisa pulang kembali kepada rasa semula. Yaitu kepada RASA yang haq itu, sehinggantidak ma’rifatullah. Dan kalau belum ma’rifat di khawatirkan matinya sesat sekarang barulah kita berkisar pula kepada membicarakan SUMBER yang satu. HAKIKAT RUH itu ialah bukti nyatanya rasa. (hakikat nyawa). Sedang rasa itu adalah beberapa unsur nafsu atau beberapa fasal nafsu. Adapun yang di sebut atau yang di maksud kehidupan yang kekal abadi itu adalah : hidupnya illahi Robbi. Yaitu yang bersifat terang-benderangnya, yang tidak terkena mati dan dianmeliputi seluruh alam ini. Begitu pula seperti Arsy, kursyi, sorga dan neraka yang meliputi semuanya itu, oleh karena itu ia merupakan sifat hidup Tuhan Allah azzawazalla. Jalan yang demikian ini di sebut oleh kaum sufi, SAMUDERA HIDUP. Sedang bibit nyawa itu di sebut hidupnya seluruh bentuk dan jasad, sekalipun sampai kepada bakteri, dan kuman kuman yang sangat kecil sekalipun. Juga manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan apapun jua yang bernyawa atau yang hidup di dalam seluruh semesta alam ini, semuanya bersumber dari yang satu itu. Sedangkan segala kehidupan di dalam dunia ini tidak terbilang banyaknya, hanyalah Cumalah nyawa. Yaitu yang ada di semua bentuk jasad kita ini. Dan janganlah kita memahami bahwa satu Tuhan itu terbagi-bagi milyaran jiwa. Lalu sedikt demi sedikit akan menjadi kurang. Maka dari itu janganlah salah mengerti, bahwa zat Tuhan itu tidak ada berubah sedikit juapun. Tetapi tetap saja langgeng tidak berkurang dan tidak akan bertambah lagi. Karena zat Tuhan yang hakiki itu tidak pernah rusak dan tidak pernah binasa oleh apapun. Sekarang baiklah kita umpamakan atau kita buat sebuah comtoh: untuk memudahkan paham kita:

umpamanya di

dunia ini kita nyalakan satu lampu dan lampu itu kita tutup dengan satu kawat kasa yang sangat halus dan menggelembung Dan kawat kasa itu banyak lubangnya, Jadi setiap lubang cembung itu adalah sebagai nyawa, maka jelaslah kepada kita bahwa setiap lubang kawat kasa tersebut memiliki satu nyawa. Dan lampunya hanya yang satu itu jua adanya. Demikianlah yang menjadi kita bagi seluruh manusia, ataupun makhluk yang lainnya. 


Begitulah sebuah contoh untuk jadi perbandingan dan untuk memudahkan faham kita adanya. Kalau tidak ada contoh dan perumpamaannya, maka sulitlah kita memahaminya. Maka dari itu setiap seorang guru atau seorang ulama tasawuf haruslah banyak memberikan contoh dan perumpamaan supaya si murid mudah memahaminya. Jadi yang sebenarnya yang sulit itu bukanlah guru ulama itu, tetapi yang sulit itu adalah si muridbitu sendiri. Di dalam penuntutan itu atau menuntut ilmu tasauf yang utama sekali ialah FAHAMNYA. Makanya di cari dengan jalan berbelit-belit. Tuhan tidak keberatan menganugerahi kita dengan rahasia ma’rifatnya. Hanyalah kita di suruh memahami dengan fahamnya. Tidak seorangpun yang faham, kecuali dengan fahamnya. Karena dibdalam ilmu ketuhanan itu tidak seorangpun mendapatkan KIMMIZATNYA, kecuali dengannya jua. Demikianlah agar kita menjadi maklum adanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar