kajian kitab barencong (datu sanggul)
Terhimpun dalam satu kesatuan yang dalam istilah sufi di sebut KUN dan yang di atur oleh ALLAH TA’ALA. Kalau pandangan kita sudah mantap seperti itu, maka hilanglah rasa takut dan gentar, kecuali kepada Allah saja. Jadi pandangan seorang yang di bawah memang berbeda dengan yang di atas.
wujud selain dari pada ujud Allah adalah ujud pinjaman karena semua itu adalah Allah dan Allah itu semuanya, ia hanya pertanda dari yang sebenarnya ada. Yang ada adalah allah semata, allah ialah yang awal dan tidak ada permulaannya, yang akhir tidak ada penghabisannya.
Zabir berkata, RASULULLAH S.A.W. bersabda:
"Siapa dapat melakukan husnulzon artinya ; baik sangka kepada Allah Ta’ala, sehingga ia tiada mati kecuali tetap dalam husnudhzan terhadap Allah Ta’ala. Maka haruslah kita berbuat husnudhzan terhdap Allah Ta’ala dan pada sesama kita umat MUHAMMAD.
Sesungguhnya kata NABI, sebaik-baik fi’il / kelakuan ibadah kepada Allah ialah : baik sangka kepada Allah. Baik sangka kepada Allah itu pertanda bahwa sudah bulat tawakkalnya kepada Allah,dan penyerahannya kepada Allah, orang itu jaminannya hanya Allah.
LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI Artinya:
"TAK ADA DAYA UNTUK BERBUAT KEBAIKAN DAN TAK ADA UPAYA UNTUK MENOLAK KEJAHATAN".
BUHARI MUSLIM BERKATA:
Tak ada dayaku untuk menolak suatu kemelaratan atau bahaya keburukan, dan tak ada upayaku untuk berbuat yang bermanfaat, melainkan dengan Allah jua.
Jadi tidak mudah bagi kaum sufi untuk mengatakan: La hawla wala quwwata illa billah. seharusnya janganlah berani mengatakan La hawla wala quwwata illa billahi, sebelum kamu memasuki alam tasyauf. Engkau katakan itu tetapi ujudmu masih ada, selama ujudmu masih ada, selama itu juga engkau bergelimang dalam dosa durhaka kepada allah.
Selama ujud dirimu masih melekat dalam ingatanmu, selama itu pula engkau mempermainkan Tuhanmu. Ini namanya lain di mulut / di hati. Kalau engkau mengatakan : LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI. SEBELUM ENGKAU MATI, MAKA CELAKALAH KEMATIAANMU.
Hilangkanlah ke AKUAN mu, lenyapkanlah kesombonganmu, baru setelah itu insya allah amal ibadahmu di akui Allah.
BISMILLAHI AWWALLUH, WA AKHIRU, artinya : Awalnya Allah, ahirnya Allah.
Awalnya tidak ada permulaannya. Dan ahirnya tidak ada penghabisannya.
MALLAM YASY KURINNAS, LAM YASY KURILLAH. Artinya : Barang siapa tidak berterima kasih kepada sesamanya,maka samalah ia tidak berterima kasih kepada Allah.
Sebab NUR MUHAMMAD itu adalah hakikat alam. Dan Allah adalah hakikat alam atau hakikat ujud dalam hidup ini. Allah adalah hakikat kekuatan dalam hidup ini. Johir Tuhan ada di manusia, dan bathin manusia ada di Tuhan. Kalau anda sudah mengerti, laksanakanlah. hadist qudsyi:
AL INSANU SIRRI,WA ANA SIRRUHU ( SIRROHU ).
artinya: INSAN ITU RAHASIAKU, AKUPUN RAHASIANYA.
AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRI, SIFATIN WA SIFATUN LA GOIRIH.
ARTINYA : INSAN ITU RAHASIAKU DAN RAHASIA ITU SIFATKU, SIFATKU ITU TIADA LAIN DARI KU.
ini dalil nyata, tak bisa lagi di ragukan. Menurut riwayat :Banyak para pemuka-pemuka agama, ahli tasyauf dan lain-lainnya mencari siapa DIA yang sebenarnya. Maka datang para nabi-nabi dan rasul-rasul menyampaikan langsung, melompat dari mulut / lidahnya perkataan: ANALLAH LA ILAHA ILLA ANA
Artinya AKU ALLAH, TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU
Jadi menurut aqidah Atau pendirian hamba dalam soal ini ; hamba tidak taklid dengan siapapun,dan hamba nyatakan bahwa kalimat itu tadi adalah inti dari semua golongan tasyauf, golongan para wali-wali, para sahabat, aulia dan anbiya dan para nabi-nabi dan para rasul-rasul. Jadi kalau para nabi dan rasul demikian adanya, maka tiada lain andapun juga demikian hendaknya. Banyak kaum sufi mati, karena mempertahankan pendiriannya itu. Hamba sebagai penulis buku ini menyatakan : Apa bila lain dari yang di ucapkan RASULULLAH s.a.w. itu tadi, maka : BUKANLAH IA DARI GOLONGAN MUHAMMAD. DAN KELUAR DARI GOLONGAN MUHAMMAD. MAKA IA BUKAN TERMASUK KELURGA TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar