Senin, 31 Januari 2022

10. TAUHIDUL ASMA (ME-ESAKAN ALLAH TA’ALA PADA ASMA)

kajian kitab barencong (datu sanggul)


Maksud dan tujuan meng-esakan Allah Ta’ala pada nama: yaitu untuk mengenal Zat Allah, sehingga manakala kita memandang, mendengar,atau melihat nama apapun jua pada mahluk ini, maka tercurahlah pandangan basyirah kita dan perhatian kita kepada Allah s.w.t.


sedangkan pengertiaan meng-esakan itu ialah menyatukan, meninggalkan, dan mengembalikan seluruh nama-nama atau nama-nama yang ada pada mahluk ini, kepada nama dan Zat Allah Ta’ala. 

Baik nama-nama yang menurut hikmah dan manfa’at dari benda alam ini ataupun nama-nama menurut perbuatan mahluk ini, yang di sebut dengan nama perbuatan atau asmaul af’al. 

sampai dalam pandangan basyirah hati kita tidak ada yang bernama kecuali Allah. Jadi nama-nama ini tidak terbatas kepada asmaul husna saja, tetapi lebih luas dan lebih mendalam sekali atau tak dapat di hinggakan. 


Bermula dari meng-esakan Allah Ta’ala pada asma itu, yaitu dengan memandang dengan mata kepala dan dengan mata hati kita pada asma Tuhan semata. 

Atau dengan kata lain segala nama harus di kembalikan kepada Allah Ta’ala dengan dalil-dalil dan alasan sebagai berikut :


1. Karena af’al mahluk adalah majhor dan kenyataan perbuatan Allah. Maka begitu juga asma mahluk adalah majhor asma Allah yang tujuannya adalah untuk mengenal Allah. 


2. Tiap-tiap nama menuntut ujud musama, yakni tiap-tiap nama tidak pisah dengan zat yang empunya nama. Sedangkan kalau di periksa dengan teliti dan di pandang dengan pandangan ma’rifat, maka tidak ada yang maujud pada hakikatnya kecuali Zat Allah Ta’ala. 


3. Allah berfirman: 

WALILLAHIL ASMA UL HUSNA FAD’UHU BINAA.

Artinya: "Bagi Allah ada nama yang baik-baik ,maka beroleh kamu dengan DIA"


4. Sabda Rasulullah S.A.W:

INNAMA TAD’UUMA MAN HUWA SAMI’UN BASYIRUN,MUTAKALLIMUN, WA HUWA MA’AKUM AINAMA KUNTUM. 

Artinya: "hanya saja kamu berdoa kepada Tuhan yang maha mendengar lagi maha melihat, dan yang berkata-kata dan DIA selalu beserta kamu di mana saja kamu berada".


Adapun cara kita mamusahadakan pandangan ini ialah dengan dua cara yaitu : 1. SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH. (Pandang yang banyak pada yang satu.)

2. SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH. (pandang yang satu pada yang banyak)


kesimpulan: 

Seluruh ASMA ini dari Allah dan kembali kepada Allah. Jadi pada hakikatnya nama-nama yang ada pada mahluk ini nyata adalah nama-nama Allah. Maka dari itu wahai sekalian penuntut, mantapkan lah pandanganmu dalam segala perkara, supaya ia tetap bagimu. Kalau sudah mantap pandanganmu, maka engkaulah yang bernama halifah Tuhan dalam dunia fana ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar