Pendirian seorang ahlul ma’rifat ialah tak ragu akan akidahnya, dan tak pernah berubah walaupun di anggap kafir orang. Mereka rela mati dari pada berubah keyakinannya, mati adalah jalan yang terbaik dari semua jalan yang baik.
Seorang ahlul ma’rifat tak pernah luntur, walaupun di hujani dengan hujan fitnah. Kata-kata orang yang menganggap dia sesat dan kapir di anggapnya sebuah nyanyian seorang sufi yang sedang rindu kepada kekasihnya. Mereka tidak peduli kata-kata, huruf, dan suara. Hanya yang penting baginya perasaannya kepada Tuhannya. Apa bila cintanya telah bersemi dan berupa penerimaan dari haliknya maka di sinilah nilai hidup itu. baginya tak guna hidup, tanpa ma’rifat pada allah Karena ma’rifat itu adalah jiwanya, iman dan jiwanya iman adalah ikhsan. Jadi jiwanya Islam adalah iman, dan jiwanya iman adalah ikhsan.
Apabila jiwa-jiwa itu kosong dari ma’rifat maka samalah hidupnya sebagai seekor binatang buas, yang rakus dan tak tahu diri. Karena akhir tujuan hidup adalah cinta dan ridha pada segala kehendak allah, Apabila cinta dan ridha tidak tertuju lagi kemakhlukan semata dan hanya tertuju kepada allah Karena dalam jiwa yang suci, maka akan melahirkan perbuatan yang suci pula. Dalam jiwa yang kotor, akan melahirkan perbuatan yang kotor pula. Tentang kata-kata suci dan kotor ini anda telah ma’lum adanya bagi anda jika anda telah mengenal allah. Tak usah anda pikirkan lagi. Karena bagi anda (jika telah mengenal allah) maka semua suci, semua halal, semua baik. Tidak ada kejahatan di dalam dunia ini. Yang jahat itu dalam artian dunia ialah orang yang mengaku ada punya akal sendiri. Dan perbuatan sendiri, yaitu di luar perbuatan Allah. Itulah yang di maksud jahat atau jahil. Tetapi bagi kita, iman dan taat, kapir dan ma’siat, jahat dan baik itu semua adalah sama, dan semuanya adalah baik. Tidak ada perbuatan Tuhan itu yang jahat. Bila datang dari Tuhan maka semua baik. Jadi pendirian seorang ahlul Haqiqat atau haqiqat semata ialah benar-benar sudah bersih dari kesirikan, menyatakan,
setiap perbuatan adalah baik,
setiap gerak dan geriknya ibadat.
Setiap nafas keluar masuk ; zikir.
Jelasnya adalah gerak dan adalah puji (ingat).
dasar dari ingat ini adalah Esa atau satu (bersatu dalam rahasia). Apa bila sudah benar benar satu dengan seluruh alam dan Tuhan itulah kesatuan ujud namanya. wahdatul ujud artinya. semua itu adalah Allah dan Allah itu adalah semuanya. Kalau sudah begini, inilah yang di sebut Tuhan yang maha Esa. Yang maha sempurna. kalau sudah begini katakanlah
apa yang kau semuanya baik,
sempurnanya ibadah dan semuanya ibadat yang sempurna.
Karena pokok dari segala kejadian adalah segala kehidupan dan segala perbuatan telah kita ketahui seluruhnya. Maka dari itu janganlah ada perasaan syak dan ragu lagi.
Tidak ada yang perlu di takuti.
Jangan takut kepada Tuhan, karena Tuhan bukan hantu bukan iblis dan bukan jin dan bukan malaikat semuanya bukan dan bukan. Adakah orang takut dengan dirinya sendiri? Adakah orang benci kepada dirinya sendiri? Dan adakah orang menyiksa dirinya sendiri? Adakah orang memerintah dirinya sendiri? Adakah orang menyakiti kepada dirinya sendiri? Jawabnya :
Yang ada hanya.
memuji dirinya sendiri.
Mencintai dirinya sendiri.
Merasa sendiri.
dan berbuat sendiri.
Tidak ada yang memerintah dan yang di perintah
Tidak ada yang di sakiti dan yang menyakiti,
tegasnya karena CINTA Yang ada hanya memuji dirinya sendiri,
merasa sendiri.
dan berbuat sendiri.
Semua orang merasa benar, mengaku baik dan mulia.
Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak tercela. Semua orang mengaku baik dan mulia dan sebagainya. (maka seperti hendaknya itulah kita kepada akunya kita yang sudah menyatu dengan akunya allah)
Fahamilah kata-kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang jauh-jauh. Tidak ada paksaan dalam agama Allah, pilihlah sendiri saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar