kajian kitab barencong (datu sanggul)
Adapun yang bernama rahasia itu ialah SIR ALLAH. kita ini tidak tahu jikalau tidak dengan guru yang benar-benar kepada murid. sehingga tiadalah mendapat perkataan perkataan ini, tidak boleh di dengar orang. Karena ilmu ini tidak ada di dalam kitab ajaran syariat.
kita BERTUBUHKAN MUHAMMAD JAHIR BATHIN. Maka berbuahlah RUH namanya. Tidaklah kita kenang lagi dihati dan tubuh. Artinya Muhammad jadi tubuh kita kepada hakikat kita. Maka kita ini bertubuhkan idhafi. Karena kita tidak lagi mengenang atau mengingat-ingat tubuh bathin dan zahir itu karena yang bernama Muhammad itu Rahasia Sir namanya. Karena nama rahasia itu banyak sekali namanya. Allah, sifat, asma, af’al namanya jua, Muhammad sekalipun itu namanya jua. Adapun yang sebenar-benarnya Allah itu kepada kita ialah rahasia yang ada pada kita ketahui.
jika sudah di jalan hakikat namanya : yang mengata ALLAHUAKBAR. Ber-zat-ber-sifat-ber-asma-ber-af’al. tidak lagi tubuhnya menyebut dan tidak
jika sampai pada hakikat yang mengata itu lidah. Yang mengata itu ialah : ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL. yang mengata Allahu akbar itu, atau yang berbagai suara
Di dalam sembahyang itu hanya zat-sifat-asma-af’al-hayat-ilmu-kodrat-iradat. Itulah yang mengatakan itu tidak di hati lagi. Karena yang bernama zat-sifat-asma-af’al itu ialah hayat-ilmu-kodrat-dan iradat. Itulah yang namanya RAHASIA ALLAH TA’ALA kepada bathin hambanya yang memerintah di dalam diri kita yaitu RAHASIA ALLAH TA’ALA. RAHASIA ITULAH YANG BERNAMA allah.
Tatkala berdiri sembahyang itu Allah yang ada ia sendiri dan tidak dua atau tiga, hanya Allah yang ada, Adapun yang mengatakan Allahu akbar itu Rahasia Allah. Ia memuji dirinya sendiri jua. Maka itulah namanya fana kita namanya fana itu tiada lagi tubuh kita bathin dan zahir dan tidaklah rahasia hati yang mengatakan, hanya Allah jua yang ada. Karena Allah jua yang bernama rahasia itu, kehendaknya Allah kepada kita menjadi RASA. Jika tiada RASA, karena mengenal Allah dan memuji Allah, dan dapat ber-kata-kata dan sebagainya itulah, seperti dalil : MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA ROBBAHU Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal akan tuhannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar