Kamis, 10 Februari 2022

107. SYAHADATAIN

 kajian kitab barencong (datu sanggul) 


Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku naik saksi sebenarnya Muhammad itu utusan Allah.



pada kajian ini kami menemukan keterangan:

Maksudnya ialah yang di namakan Tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi. Se bab sebenar-benarnya, sebanyak-banyaknya yang disebut itu tidak ada, itulah sebabnya, disebutkan tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi.

penjelasan admin:

entah keterangan di paragrap satu ini (yang kami ketik warna mera) memang dari datu sanggul atau hanya tambahan dari orang yang tidak mengerti tasawuf kami tidak tahu. yang jelas keterangan / paragrap ini kami anggap sesat dari sisi manapun melihatnya dari makom manapun meninjaunya (tapi di luar paragrap ini kami anggap benar). karna orang ini meniadakan allah dan hanya menganggap diri pribadi dia yang ada, padahal yang sebenarnya adalah kebalikan dari semua itu yaitu diri pribadi dia (manusia / mahluk) yang tidak ada dan hanya allah yang ada. allah yang menentapkan dan kita pribadi hanya berusaha sabar, rido, ikhlas menjalani ketetapan itu. 


kembali ke kajian:

Sebab yang di sebut itu, juga yang menyebut. 

Atau menyaksikan itu juga yang di saksikan. Artinya : Dia menyaksikan dia sendirinya. Sama halnya dengan ma’rifatullah dia yang mengenal dia yang di kenal. 

Atau seperti puji qadim bagi qadim. Bahkan si muhaddas memuji si qadim. Maka dari itu NUR MUHAMMAD itu disebut qadim.



Adapun yang di namakan MUHAMMAD itu : bukannya Muhammad yang di MEKKAH atau yang di madinah itu, tetapi yang sebenarnya adalah cahaya kita. Itulah sebabnya di akui utusan. Sebab cahaya kita itu pertandanya Tuhan. FAHAMKANLAH. 



Masalahnya adalah : apabila kita benar-benar sampai kepada Tuhan ; utusan Tuhan dari diri kita bahwa utusan itu medatangkan apa ciptamu atau citamu. Maka barang siapa percaya maka niscaya mendapat kasih ampunan Allah (almaghfirah) apabila sudah menerima petunjuk yang demikian itu, harap hati-hati dan waspada di dalam hati, yang hidup kita pribadi. Itulah adanya nugrah dan anugraha. Artinya , nugrah itu Tuhan, dan anugraha itu hamba. Sebab sudah senyawa didalam badan kita pribadi. Janganlah ada ayak dan ragu lagi di dalam hati kita semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar