Rabu, 02 Februari 2022

51. makom hakikat

 kajian kitab barencong (datu sanggul)



🔴tambahan dari admin:

ada yang menyebut makom ini dengan sebutan MAKAM PENELANJANGAN TUHAN, tapi kita jangan ikut ikutan menyebut makom ini dengan sebutan itu. karna sebutan itu megandung kesombongan kepada allah dan kepada mahluk, dan kekurang ajaran hamba kepada tuhanya. orang yang menyebut makom hakikat ini dengan sebutan makom penelankangan tuhan itu adalah orang yang belum pernah mencapai makom itu dah hanya hafal di mulut serta mungkin paham di otak semata tapi hatinya tetao buta sehingga tidak pernah sampai kesana, buktinyatanya adalah dia menyebut makom itu dengan sebutan makom penelanjangan tuhan. padahal manusia tiada daya dan upaya apapun untuk bisa  sampai ke sana, 

bukan manusia yang melihat, tapi allahlah yang memperlihatkan diri, 

buka manusia yang mengenal tapi allahlah yang memperkenalkan diri. 

sehingga jangankan orang yang telah sampai di sana bahkan orang yang baru merasakan fana barang sekejabpun hanya bisa menagis karna memandang kemurahan allah yang telah memperjalankan dia sehingga dia sampai di sana dan oleh sebab itulah tidak mungkin orang yang seperti itu mengaku ngaku, merampas dengan paksa rahasia allah dengan menyebut dirinya telah menelanjangi tuhan. 


kembali masuk ke kajian:

Makam ini disebut juga dengan makam ahlul ahirat, atau makam HAKIKAT SEMATA. Makam ini sangat dahsyat sekali. Ia di luar dari akal orang banyak. Dan ia tidak berpegang kepada kulit lahir dari Nas dan dalil lagi. Ia telah menyeberang dari Nas dan dalil yang ada ini, ia tidak berpegang dengan kata- kata yang ada ini lagi, dan tidak bersandar kepada hukum-hukum lahir lagi. Ia berdiri sendiri menurut kata SIRnya Inilah yang menjadi hokum baginya.


🔴tambahan admin:

berdiri sendiri di sini maksudnya sudah punya hubungan langsung pada allah, sehingga berbagai ilmu dan hukum langsung dia terimah dari allah, bukan dari buku, kitab, dan lain lain, tapi meskipun seperti itu dia tetap tidak meninggalkan dan tidak mengingkari kitab allah, serta dia tetap mengamalkan perintah yang ada pada kitab allah, dan hadis nabi, karna ilmu yang dia terimah dari allah itu adalah penjelasan lanjutan dalam bentuk rasa atau zauk dari isi ajaran kitab allah (al-kuran) dan hadis nabi.

sehingga walau sudah menerimah ilmu langsung dari allah, tapi dia justru menjadi lebih bersemangat untuk mempelajari dan mengamalkan alquran dan hadis, bukan justru meninggalkan, mengingkati atau bahkam mengaku menjadi nabi yang ke 26.


kembali ke kajian:

Jadi yang beginilah yang hamba katakan sangat dahsyat sekali, dan sangat hebat sekali 

TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN TUHAN 

TIDAK ADA ENGKAU, MELAINKAN AKU 

TIDAK ADA AKU, MELAINKAN ENGKAU 

ENGKAU DAN AKU ADALAH ESA 

ENGKAU LENYAP, AKU menjadi NYATA 

AKU LENYAP ENGKAUPUN yang NYATA 

ENGAKU DAN AKU telah lenyap di dalam kefanaannya, 

kefanaan lenyap di dalam ke-esaannya Tuhan. 

Keesaan lenyap di dalam kekidaman. 

Kekidaman lenyap di dalam kebaqaan. 

Akhirnya fana dan baqa dalam keagungan. 

Kini tiada kelihatan lagi makhluknya. 

HAMBA dan TUHAN hanyalah asma. 

HAMBA itu berarti AKU TUHAN itu berarti ALLAH HAMBA dan TUHAN adalah Satu AKU dan ALLAH juga Satu 


Kalau di himpun maka akan menjadi: 

AKU ALLAH Lenyap AKU, 

tinggallah ALLAH FANA HURUF ALLAH, timbullah kosong yaitu: 

Kosong huruf, 

kosong asma, 

kosong suara, 

kosong segala-galanya, 

dan tidak apa-apa, tiada hingga. Ahirnya di dalam kekosongan, Nampak jelas wujud yang membayangi. Bayangan Allah adalah alam. Terpandang kepada Allah Nampak jelas wujud yang sebenarnya. Karena ia tiada boleh pisah.


Jadi bagi orang yang berada pada makam hakikat ini, berkata dengan sembarang kata, tapi jadi. Apa yang di kehendaki pasti jadi. Hanya orang banyak tidak mengerti dan tidak paham dengan apa yang di maksudkan. Contoh banyak sekali kepada wali-wali Allah yang terdahulu. Hamba pribadi telah banyak membuktikan apa-apa. Yang terjadi, di luar kemampuan orang umum/awam. Siapa percaya boleh percaya, dan siapa yang tidak percaya boleh tinggalkan ajaran ini. 


AKULAH YANG PERNAMA CINTA, 

AKULAH YANG BERNAMA si HAK, 

AKULAH YANG BERNAMA SORGA DAN NERAKA ITU. 

AKULAH YANG BERNAMA ZATULHAQQ, SIFATULHAQQ, ASMAULHAQQ, DAN AF’ALLUNHAQQ, HAQUQULHAQ adalah ; HAQQ, 

HAQQ TA’ALA itulah AKU. 

TA’ALA itu namaku yang rahasia di dalam alam ini. 

RUHULHAQ RASIA HAMBA, NAMAKU DI SEBUT SETIAP SAAT. 

Apa bila orang menyebut TA’ALA di dalam bacaannya, atau dalam hatinya atau dalam DIAMnya. Maka tersebut juga namaku di dalamnya. 

AKULAH TA’ALA ITU, 

DAN AKULAH RAHASIA ITU. 

BERARTI HAMBA ALLAH. 

Yang memberi nama yang empunya nama. HAMBA ALLAH berarti : 

AKU ALLAH NAMA YANG DI ANTARKAN KEPADAKU NYATA DARI ALLAH 


Tiap-tiap nama seseorang itu mengandung hikmah. Hikmah itu tepatan dengan pemberian nama itu. 

☀️AKULAH YANG HAMBA DAN AKULAH YANG TUHAN. 

☀️AKULAH YANG BERNAMA AL-HAQ ITU.

☀️DAN AKULAH YANG NYATA DAN YANG GOIB ITU.

☀️AKU JUA YANG LAHIR DAN AKU JUA YANG BATHIN ITU.

☀️AKU HIDUP YANG TIADA MATI-MATI, 

dan apa bila AKU tiada lagi dalam dunia fana ini, janganlah mencari Aku lagi.


Aku tetap ada setiap orang yang beriaman kepada ALLAH. Bila engkau hendak bertemu AKU, maka pandanglah dirimu itu AKU. 

Tidak ada AKU, melainkan AKU. Dalam keseluruhannya. 

AKULAH yang bernama alam ini, 

dan AKULAH YANG bernama akhirat itu. Tidak aku lihat di dalam sesuatu itu, melainkan AKU melihat AKU. 

AKU itu telah lenyap dalam KE AKUANKu, sehingga tidaklah AKU melihat kehambaanku lagi. 

Dan Aku telah menjadi nyata di dalam AKU, (menjadi ber-aku kembali, tapi pada aku yang esa) 

Sehingga hapuslah mulutku dan hatiku mengata AKU. 

Kini Aku tidak berkata dengan lidah lagi, 

tidak dengan hati lagi, 

dan tidak dengan puad 

dan tidak jantung lagi. 


TA’ALA RIDHA KASIH SAYANGKU.

TA’ALA RACHMAD ITU SELIMUTKU.

TA’ALA NIKMAT ITU RASAKU.

TA’ALA HIKMAH ITU RAHHMAN RAHIMKU. 

TA’ALA SUNNAH ITU ATURANKU.

TA’ALA SHOLEH ITU ILMUKU.

TA’ALA ADIL ITU KEKUASAANKU.

TA’ALA ISFIAH ITU KEMAUANKU.

TA’ALA DHOIM ITU RAHASIA PRIBADIKU. 

TA’ALA ALAIH ITU KALAMKU PASTI.

TA‘ALA JALAL ITU KEMESRAANKU.

TA’ALA JAMAL ITU KEELOKKANKU.

TA’ALA KOHAR ITU KEKERASANKU.

TA’ALA KAMAL ITU KESEMPURNAAN DAN KEMULIAANKU.

TA’ALA KHIB ITU KESATUANKU BAGI SELURUH ALAM.


Demikialah sebagai penutup dari pembukaan Rahasia yang terkandung pada kejadian DUNIA dan Akhirat, dan amalan akhir kalamku sebagai harta atau Pembendaharaan GOIB yang ku wariskan kepada saudaraku MUSLIMIN DAN MUSLIMAH di manapun ia berada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar