Terjemahan kitab risalatul qusyairiyah
(Abul Qasim Abdul Karim bin Hawazin al- Qusyairy)
bab 5: para tokoh sufi
judul ke 41.Yahya Bin Mu’adz Ar-Razy
Abu Zakaria - Yahya bin Mu’adz ar-Razy, sang orator (wafat 258 H./872 M.), adalah tokoh tunggal di masanya. Ia memiliki bahasa harapan ruhani dan ucapan dalam ma’rifat. Pergi ke Balkh, dan bermukim beberapa waktu di sana, kemudian kembali lagi ke Naisabur.
Di antara ucapannya:
“Bagaimana seseorang itu menjadi zahid, sementara dirinya tidak memiliki wara’. Berbuat wara’lah dari hal-hal yang bukan menjadi bagianmu, kemudian berzuhudlah terhadap hal-hal yang menjadi bagianmu”
“Lapar orang-orang tobat itu sebagai ujian. Lapar para zahid sebagai siasat. Lapar para Shiddiqin sebagai penghormatan”
“Kehilangan waktu ruhani lebih dahsyat di banding kematian. Sebab kehilangan waktu berati terputus dari Allah swt. Sedang kematian hanyalah terputus dari makhluk”
“Zuhud itu ada tiga hal: Meraih paling minim, khalwat dan berlapar-lapar”
“Janganlah mengambil keuntungan untuk memprioritaskan kepentingan dirimu, di banding menyibukkan setiap saat pada sesuatu yang lebih berharga lagi”
“Barang siapa berkhianat kepada Allah swt. dalam rahasia batinnya, Dia akan merobek tutupnya dalam dunia nyata”
“Anggapan bersih yang terlontar dari orang-orang pendosa kepadamu berarti cacat bagimu.
Dan cinta mereka kepadamu adalah aib yang menimpamu,
dan orang yang butuh kepadamu akan menjadi rendah”