Terjemahan kitab risalatul qusyairiyah (Abul Qasim Abdul Karim bin Hawazin al- Qusyairy)
bab 5: para tokoh sufi
judul ke 79. Ibrahim an-Nash Abadzy
Abul qasim – Ibrahim bin Muhammad an-Nashr Abadzy (wafat 369 H./979 M.), beliau adalah seorang syeikh di Khurasan pada zamannya. Berguru kepada asy-Syibli dan Abu Ali ar-Rudzbary serta al-Murta’isy. Tinggal di Mekkah al-Mukarramah – semoga Allah swt. menjaganya di kenal sebagai seorang alim di bidang Hadits dan meriwayatkan banyak Hadits.
Di antara ucapannya:
“Bila tampak pedamu suatu dari lembah Al-Haq, janganlah kamu menoleh kepada surga atau neraka!. Bila engkau kembali dari kondisi ruhani seperti itu, agungkanlah semua yang di agungkan Allah swt.
Ketika di tanya, bahwa orang-orang yang berbaur dengan kaum wanita, dan mereka beralasan:
“Kami-kami ini terjaga dari dosa untuk melihat mereka:
“Maka nashr Abadzy menjawab:
“Sepanjang manusai masih mengangkat tangannya, perintah dan larangan masih berlaku. Halal dan haram senantiasa akan menjadi batas untuk mereka jalani. Siapapun tidak akan menjurus pada hal-hal yang syubhat, kecuali orang yang melintasi jalan keharaman (berjalan di jalan yang di haramkan allah)”
Katanya pula:
“Prinsip tasawuf adalah meneguhkan diri pada Kitab dan Sunnah, meninggalkan hawa nafsu dan bid’ah. Menghormati para syeikh, dan peduli pada kesengsaraan makhluk, melanggengkan wirid/dzikir dan meninggalkan kemurahan-kemurahan ibadat, serta penakwilan-penakwilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar