📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 81-82 Akhirat Adalah Tempat Pembalasan
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
اِنّماَ جَعلَ الدَّرالاَخِرَة َ محلا ًّ لِجَزَاءِ عِباَدِهِ المُوءْمنينَ لاَِنَّ هٰذ هِ الدَّرَ لاَ تَسَعُ ماَ يُرِيدُ انْ يُعْطيَهُم وَلاَنَّهُ اَجلَّ اَقداَرَهُمْ عنْ اَنْ يُجاَزيَهُِم في داَرِِ لاَبَقاَءَ لهاَ
📄hikmah 81. "Sesungguhnya Alloh menjadikan akhirat untuk tempat pembalasan bagi hamba yang mukmin, sebab dunia ini tidak cukup untuk tempat apa yang akan di berikan kepada mereka, juga karena Alloh sayang untuk memberikan balasan pahala mereka di tempat yang tidak kekal (dunia)"
Syarah
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya tempat pecut kuda di dalam surga lebih berharga (lebi baik) dari pada dunia dan semua isinya."
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda dan Alloh Ta'ala berfirman:"Aku telah menyediakan untuk hamba-Ku yang sholeh, apa-apa yang belum pernah di lihat oleh mata, atau di dengar oleh telinga atau tergerak dalam hati manusia."
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
مَنْ وجَدَ ثمَرَة َعملِهِ عاَجِلا ً فَهُو دَليلٌ علٰى وُجودِ القبولِ اٰجِلا ً
📄hikmah 82. "Barang siapa yang dapat merasakan buah dari amal ibadahnya di dunia ini, maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal itu oleh Alloh diakhirat."
Syarah
Manis dan lezatnya amal itu sebagai tanda diterimanya amal tersebut oleh Alloh yang diwujudkan didunia. itu sebagai bukti adanya pembalasan diakhirat. Apabila hamba sudah merasakan manisnya amal, maka jangan sampai berhenti atau condong dengan amal tersebut. dan juga jangan sampai beramal demi mendapatkan manis dan lezatnya amal karena itu kepentingan nafsu. dan karena maksud yang seperti itu bisa merusak keikhlasan ibadah. Jadi rasa manis dan enaknya ibadah itu hanya menjadi ukuran untuk membenarkan amal dan membenarkan tingkahnya hati (bukan untuk merasakan nikmat amal itu)
Syeikh Atabah al-Ghulam berkata:
''Aku melatih diri sholat malam dua puluh tahun, setelah itu baru aku merasakan nikmat bangun malam.''
Syeikh Tsabit al-Bunany rodhiyallohu 'anhu berkata: ''Aku melatih membaca Al-Qur'an selama dua puluh tahun setelah itu baru aku merasakan nikmat membaca Al-Qur'an.''
Syeikh Abu Thurob berkata:
''Jika seseorang bersungguh-sungguh dalam niatnya beramal, maka dapat merasakan nikmat amal itu sebelum mengerjakannya, dan apabila ikhlas dalam melakukannya, maka dia akan merasakan manisnya, itulah amal yang diterima dengan karunia Alloh.''
Al-Hasan berkata:
''Carilah manisnya amal itu pada tiga hal:
1. Bila kamu telah mendapatkannya, bergembiralah dan teruskan mencapai tujuanmu.
2. Apabila kamu belum mendapatkannya, ketahuilah bahwa pintu masih tertutup.
3. Ketika membaca Qur'an, berdzikir dan ketika bersujud.''
Ada pula yang mengatakan:
''Dan ketika bersedekah dan ketika bangun malam.''
Sejak kapankah engkau merasakan telah mengenal Alloh? yaitu ketika aku setiap akan berbuat pelanggaran terhadap syariat-Nya dan aku merasa malu kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar