📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 115-116 “Sikap Menghadapi Bala’ & Ujian”
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
لِيُخَفِّفْ اَلَمَ البَلاَءِ عليكَ عِلمُكَ بِاَنَّهُ سُبْحانهُ هُوَ المُبْلى لكَ. فالذِىواجْهَتكَ منهُ الاقدارُ هُوَالذيْ عَوَّدَكَ حُسنُالاِخِتِياَرِ
📄hikmah115. “ Seharusnya bala’ yang menimpa padamu terasa ringan, karena engkau mengetahui bahwa Alloh yang menguji (memberi bala’) padamu. maka Tuhan yang menimpakan kepadamu takdirNya itu, Dia pula yang telah biasa memberi sebaik-baik apa yang di pilihkanNya untukmu.(Dialah yang membiasakan kau merasakan sebaik-baik pilihanNya/pemberianNya)”.
Syarah
Ketahuilah, bahwa Dzat yang memberi nikmat kepadamu punya kebiasaan senang memberi sesuatu yang terbaik untukmu, maka di lain waktu bila memberi sesuatu yang di rasakan tidak baik, tentu kamu bisa yakin bahwa itu juga terbaik untukmu.
Abu ali ad-daqqoq berkata:
Suatu tanda seorang itu mendapat Taufiq karunia Alloh, ialah terpeliharanya iman (Tauhid) di waktu menghadapi bala’,ujian bencana.
Wa-‘asaa -an-takrohuu syai-an-wahuwa khoirul-lakum
(Mungkin kamu tidak suka pada sesuatu, padahal itu baik untukmu).
Abu tholib al-Makki berkata: Manusia itu tidak suka miskin, hina dan penyakit, padahal itu semua baik baginya untuk bekal di akhirat, sebaliknya ia suka kaya, sehat dan terkenal padahal itu semua bahaya di sisi Alloh, dan jelek akibatnya.
Al-junaidy berkata:
Ketika saya tidur di tempat As-Sary as-saqothy, tiba-tiba saya di bangunkan,
lalu dia berkata: Ya junaid, saya telah bermimpi seolah-olah berhadapan dengan Alloh, lalu alloh berkata kepadaku: Hai Sarri, ketika Aku membuat makhluk maka semua mengaku cinta kepadaku, kemudian aku membuat dunia, maka lari dari padaku Sembilan puluh persen(90%) dan tinggal sepuluh persen(10%), kemudian aku membuat surga, maka lari dari padaku sembilan puluh persen dari sisanya itu, kemudian Aku membuat neraka, maka lari dari padaku Sembilan puluh persen dari sisanya itu, kemudian aku membuat bala’, maka lari dari padaku sembilan puluh persen dari sisa-sisanya itu.
Maka aku berkata pada sisa yang tinggal itu: Dunia kamu tidak mau, surga kamu tidak suka, neraka kamu tidak takut, bala’ musibah juga kamu tidak lari, maka apakah keinginanmu?
Jawabnya: Engkau telah mengetahui keinginan kami.
Aku berkata; Aku akan menurunkan kepadamu bala’ yang tidak akan sanggup menanggungnya walaupun bukit yang besar. Sabarkah kamu? Jawab mereka: Apabila Engkau yang menguji, maka terserahlah kepadamu (berbuatlah sekehendakmu), maka mereka itulah hambaku yang sebenarnya.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
مَنْ ظَنَّ اِنفِكَاَكُ لُطْفِهِ عن قَدَرِهِ فَذاَكَ لِقُصُورِنَظْرِهِ
📄hikmah116.” Barang siapa yang mengira terlepas kasih sayang Alloh sebab turunnya bala’ ujian yang di takdirkan Alloh, maka yang demikian itu di sebabkan karena piciknya (dangkalnya) pandangan imannya”.
Syarah
Rosululloh saw. Bersabda:
“Jangan menuduh tidak baik terhadap segala apa yang telah di takdirkan Alloh untukmu”
Rosululloh saw. Bersabda:
jika Alloh belas kasih pada seorang hamba, maka di uji dengan bala’, jika sabar maka di pilihNya, jika telah ridho maka di istimewakan”
Abu Hurairoh ra. berkata: Rosululloh saw. Bersabda: ”Siapa yang di kehendaki Alloh untuknya kebaikan, maka di ujinya dengan musibah bala” (hadis riwayat bukhori)
Abu Hurairoh dan Abu Said ra. keduanya berkata:
Bersabda Rosululloh saw.
“Tiada sesuatu yang mengenai seorang mukmin berupa penderitaan, kelelahan atau risau hati/fikiran melainkan kesemua itu akan menjadi penebus dosanya” (Hadis riwayat Bukhori-Muslim)
Ibnu Mas’ud ra. berkata:
Rosululloh saw. Bersabda:
”Tiada seorang muslim yang terkena musibah bala’ gangguan atau penyakit, dan yang lebih ringan dari itu melainkan Alloh menggugurkan dosanya, bagaikan gugurnya daun pohon”
Kita jangan menjadi orang yang dangkal atau piciknya pandangan, sehingga tidak dapat melihat adanya nikmat rahmat karunia dari Alloh dalam takdir musibah atau bala’ itu hanya karena lemahnya iman keyakinan, dan tidak adanya Husnuzhon terhadap Alloh ta’ala yang maha bijaksana dan rahmat.
Sebab
kalau kita mau berhusnuzhon kepada Alloh banyak sekali karunia Alloh yang di berikan bersamaan dengan bala’/ujian itu di antaranya:
1⃣Sebab bala’ kita oleh Alloh di tempatkan di pintu rohmatNya.
2⃣Sebab bala’ nafsu kita jadi lemah, hilang kekuatannya, hilang sifat-sifatnya nafsu yang menjatuhkan kita kepintuh maksiat dan mencintai dunia.
3⃣Sebab bala’ hati mudah untuk taat seperti sabar, ridho, tawakkal, zuhud dan ingin bertemu dengan Alloh.
4⃣Sebab bala’ dosa-dosa hamba akan di ampuni oleh Alloh.
Imron bin Husain ra.
menderita penyakit buang air selama tiga puluh tahun tidak dapat bergerak dari tempat tidurnya, sehingga di buatkan lubang di bawah tempat tidur untuk kencing dan buang airnya, suatu hari datang saudaranya Al alaa’ atau Muthorrif bin Assyikhir, lalu menangis melihat penderitaan Imron bin Husain,
maka di tanya oleh imron : mengapakah engkau menangis? Jawabnya: karena aku melihat keadaanmu,
imron berkata: jangan menangis, karena aku suka pada apa yang di sukai alloh untukku.
Kemudian imron berkata; saya akan berkata kepadamu semoga bermanfaat bagimu, tetapi jangan kau buka kepada orang lain hingga aku mati. Sesungguhnya para malaikat berziarah padaku dan memberi salam padaku, sehingga aku merasa senang dengan adanya mereka.
Urwah bin Az-Zubair ra. ketika sakit yang oleh dokter di putuskan harus di potong betisnya, maka ketika akan di laksanakan, oleh dokter akan di beri obat tidur supaya tidak terasa sakitnya di potong betisnya itu. Urwah berkata: jangan di beri obat tidur, tetapi teruskan potong beris tanpa obat tidur. Dan ketika di gergaji betisnya tidak terdengar keluhan kecuali ucapan Hasby (cukup bagiku yakni rohmat Alloh).
Dan setelah selesai operasinya, ia menyuruh pembantunya supaya mencuci dan membungkus potongan betisnya itu dan menguburnya di kuburan kaum muslimin, lalu ia berkata: Alloh telah mengetahui bahwa kaki itu tidak pernah saya gunakan berjalan kepada maksiat, lalu ia berkata: Ya Alloh, jika Engkau ambil, masih banyak sisanya, jika engkau memberi bala’,masih banyak selamatnya.