terjemahan kitab
Al Mawafiq Wal Mukhotobat
(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)
Bab 48 Huruf Dan Lintasan-Lintasan Hati
Huruf itu terdiri atas bentuknya, dan bentuknya terdiri atas tasrifnya (Perubahan bentuk kata), dan tasrifnya terdiri atas ilmu-ilmunya, dan ilmu-ilmunya terdiri atas hukum-hukumnya.
Huruf itu merupakan maqam hijab; Menghimpun huruf adalah maqam penyusunan; Menyusun dan mencerai beraikan huruf itu adalah maqam pemusnahan.
Huruf itu merupakan unsur benda bagi “siwa” (Selain Allah) seerta unsur benda bagi perbagai “Lintasan hati”.
Tiada terlintas padamu suatu lintasan hati, lalu engkau tiada menafikan, maka bukanlah engkau daripada Ku, dan bukanlah Aku daripadamu.
Bila terlintas padamu suatu lintasan hati lalu engkau meniadakan... niscaya engkau daripada Ku atas hukum apa yang engkau meniadakan; Sedangkan engkau daripada lintasan hati itu atas hukum yang menahanmu.
Bila sudah tidak terlintas padamu suatu lintasan hati, niscaya engkau daripada Ku dan Aku daripadamu.
Bila terlintas padamu suatu lintasan hati, dan engkau menyambutnya dengan baik, kemudian engkau meniadakan, maka engkau daripadanya.
Bila terlintasa padamu lintasan hati, lalu engkau meniadakan seketika itu, maka ia tidak denganmu, dan engkau tidak pula dengannya.
Ia berkata kepada ku: “Bila engkau makan dengan sesuatu, niscaya engkau minum pula dengannya; Bila engkau minum dengannya sesuatu, maka engkaupun akan mabok dengannya.
Ia pun melanjutkan: “ Hendaklah engkau jangan makam dengan siwa, yang mana nantinya engkau akan minum dengannya, dan jangan pula engkau minum dengan siwa, agar engkau tidak mabuk dengannya.
Bila engkau makan dengannya, engkaupun akan bersandar padanya atas asal usulnya; Dan bila engkau minum dengannya, engkaupun akan condong kepada ilmu-ilmunya.
Iapun menyambung: “ Bila engkau tidak makan dan tidak minum dengan siwa, niscaya ucapanmu adalah kata-kata yang benar dan tepat, engkaupun ikhlas melaksanakan, dan perkataan serta perbuatanmu akan datang kepada Ku tanpa hijab, dan akan Ku tetapkan kata-katamu dalam kitab Ku, dan Ku tetapkan perbuatanmu dalam beribadah kepada Ku.
Dan kata Nya: “ Hai hamba! Bila puji-pujimu kepada Ku dengan puji-puji huruf, niscaya engkau akan lengah dengan kelengahan huruf itu’
Hai hamba!: “ Bila engkau bertobat dengan lisan huruf, niscaya engkau urungkan dengan lisan huruf.... bila engkau taat dengan lisan huruf, nsicaya akan bermaksiat dengan lisan huru.
Hai hamba!: “ Sucikanlah puji-pujimu kepada Ku daripada huruf dan berlebih-lebihannya, dan sucikanlah taqdismu kepada Ku dari berlebih-lebihan serta bertingkat-tingkatnya huruf itu, niscaya Ku tulis tasbihmu dengan tangan Ku atas naungan Ku, dan Ku jadikan engkau dari ahli keluarga Ku... bila tiba “Saat pertemuan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar