Rabu, 17 November 2021

Makna-makna LAA ILAAHA illallah

 

Makna-makna LAA ILAAHA illallah

MA'ANI LAA ILAAHA ILLALLAH
(مَعَانِي لااله إلاالله)


Bagan

Makna-makna

(لااله إلا الله)

  • Kata “ilah” memiliki arti yang banyak, sehingga arti kalimat لااله إلا الله juga banyak
  • Penting sekali untuk kita lebih detail mengartikan makna لااله إلا الله agar kita dapat komitmen dengan makna-maknanya dan menjadikan diri kita mu’min yang bertauhid murni
  • Pencipta

    (لا خَالِقَ إلا الله)

  • “Tidak ada Pencipta kecuali Allah”
  • Hasil dari keyakinan ini adalah munculnya kesadaran bahwa kita ini makhluk Allah, bukan ada dengan sendirinya
  • Apapun kondisi kita
  • Jabatan kita
  • Ilmu kita
  • Intelektualitas kita
  • Kekayaan kita
  • Kita adalah makhluk, memiliki ketergantungan yang tinggi kepada KHALIK (112:2)
  • Pemberi Rizki

    (رَازِقَ )

    (لا رَازِقَ إلا الله)

  • “Tidak ada Pemberi rizki kecuali Allah”
  • Keyakinan ini menghasilkan kesadaran bahwa sedikit atau banyak dari rizki yang kita nikmati semuanya adalah dari Allah
  • Dalam doa pagi dan petang disebutkan

    اللّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ فَأَتِمَّ عَلَيَّ نِعْمَتَكَ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

    “Ya Allah, kenikmatan yang aku atau salah seorang dari makhluk-Mu, berpagi hari dengannya, adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu rasa syukur.” (Hadits riwayat Alyu Dawud, An-Nasa'i dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya)
  • Bukan Karena Ilmu

  • Rizki yang kita terima, bukan karena ilmu yang kita punyai
  • قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي (28:78) Qarun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".
  • قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ (39:49) "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku".
  • Ini contoh orang-orang yang tertipu
  • Ini berbeda dengan sikap Nabi Sulaiman: قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ (27:40)
  • 35:15 kita sangat memerlukan (fuqara) Allah
  • Pemilik

    (لا مَالِكَ إلا الله)

  • “Tidak ada Pemiliki kecuali Allah”
  • Kita lahir tidak memiliki apapun, kecuali yang diberikan oleh Allah
  • Kita mati pun tidak membawa apapun, kecuali amal kita
  • Jika Allah meminta milikNya, maka kita pun ridho
  • Di antara doa penutup majlis yang cukup panjang, terdapat rangkaian doa berikut:

    وَلاَتَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَمَبْلَغَ عِلْمِنَا

    Jangan jadikan dunia ambisi kami yang terbesar dan puncak ilmu kami
  • Abu Bakar ra berdoa:

    اَللهُمَّ اجْعَلِ الدُّنْيَا فِي أَيْدِيْنَا وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا

    “Ya Allah jadikanlah dunia di tangan kami, jangan jadikan di hati kami”
  • Pelindung

    (لا وَلِيَّ إلا الله)

  • “Tidak ada Pemimpin, Pelindung, dan Penolong kecuali Allah”
  • Rasul SAW pernah ditodong pedang mau dibunuh oleh orang kafir. “Siapa yang bakal menolongmu dari pedangku ini Muhammad?” Kata orang kafir itu. Rasulullah hanya mengatakan: Allah! Dan pedang itu pun terjatuh. Beliau memungut pedang, dan ganti menodongkan kepada orang kafir tersebut, sambil berkata: “Siapa yang bisa menolong kamu dari Pedang ini?” Sambil gemetar orang itu menjawab: “Tidak ada, ya Muhammad. Kecuali engkau mau memaafkanku.” Maka, Rasulullah mengembalikan pedang itu kepadanya, dan menyuruhnya kembali kepada kaumnya. Akhirnya orang itu masuk Islam. Bukan karena takut kepada Rasulullah, melainkan terkagum-kagum pada keagungan sifat beliau. Rasulullah bukan menebar dendam, melainkan menebar kasih sayang dan kedamaian.
  • Pembuat hukum

    (لا حَاكِمَ إلا الله)

  • “Tidak ada Pembuat hukum kecuali Allah”
  • Ini tidak dapat dipisahkan dari kesadaran bahwa kita ini makhluk
  • Tidak satu pun produk yang tidak memiliki ketergantungan kepada pembuatnya
  • Ketergantungan teoritis: pada petunjuk manual -> hukum yang mengaturnya
  • Ketergantungan software
  • Ketergantungan hardware: spare part
  • Yang memerintah

    (لا آمِرَ إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Memerintah kecuali Allah”
  • Keyakinan terhadap hal ini menimbulkan kesadaran bahwa kita ini ialah jundi (tentara) Allah
  • 48:4, 7 وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ (Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi)
  • Sebagai prajurit sudah tentu merasakan adanya sebuah jalur komando yang harus diataati
  • Garis komando dari Allah dan Rasul yang harus ditaati secara mutlak
  • Dicintai

    (لا مَحْبُوْبَ إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Dicintai kecuali Allah”
  • Orang yang meyakini akan merasakan manisnya iman

    ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ يُحِبُّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَمَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ كَانَ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَرْجِعَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ

    Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang mencintai orang lain hanya karena Allah, lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain,tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka. (Shahih Muslim No.60)
  • Ditakuti

    (مَرْهُوْبَ)

    (لا مَرْهُوْبَ إلا الله)

    (لا مَرْهُوْبَ إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Ditakuti kecuali Allah”
  • Kisah 3 orang yang terjebak dalam gua. Orang kedua berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya saya mempunyai seorang anak paman wanita - jadi sepupu wanita - yang merupakan orang yang tercinta bagiku dari sekalian manusia - dalam sebuah riwayat disebutkan: Saya mencintainya sebagai kecintaan orang-orang lelaki yang amat sangat kepada wanita - kemudian saya menginginkan dirinya, tetapi ia menolak kehendakku itu, sehingga pada suatu tahun ia memperoleh kesukaran. lapun mendatangi tempatku, lalu saya memberikan seratus duapuluh dinar padanya dengan syarat ia suka menyendiri antara tubuhnya dan antara tubuhku -maksudnya suka dikumpuli dalam seketiduran. Ia berjanji sedemikian itu.
  • (لا مَرْهُوْبَ إلا الله)

    (لا مَرْهُوْبَ إلا الله)

    Setelah saya dapat menguasai dirinya - dalam sebuah riwayat lain disebutkan: Setelah saya dapat duduk di antara kedua kakinya - sepupuku itu lalu berkata: "Takutlah engkau pada Allah dan jangan membuka cincin melainkan dengan haknya, lalu sayapun meninggalkannya, sedangkan ia adalah yang amat tercinta bagiku dari seluruh manusia dan emas yang saya berikan itu saya biarkan dimilikinya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian dengan niat untuk mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu kemudian membuka lagi, hanya saja mereka masih juga belum dapat keluar dari dalamnya. (HR. Bukhari-Muslim)

    Diharapkan

    (مَرْغُوْبَ )

    (لا مَرْغُوْبَ إلا الله)

    (لا مَرْغُوْبَ إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Diharapkan kecuali Allah”
  • Contoh teladan dalam masalah ini adalah apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as ketika meninggikan Baitullah (2:127)
  • Wahib bin Ward membaca ayat ini, kemudian menangis dan berkata, “Wahai kekasih Tuhan yang Maha Pemurah, engkau sedang meninggikan dasar-dasar Baitullah, tetapi engkau merasa takut bila amalanmu tidak diterima.”
  • Ini semakna dengan hadits Aisyah tentang surat 23:60
  • Takut Tidak Diterima

    Ketika membaca ayat tersebut Siti Aisyah bertanya kepada Rasul SAW, “Apakah mereka itu minum minuman keras dan mencuri?” Maka Rasul SAW bersabda, “Tidak, wahai anak Ash-Shiddiq,

    وَلَكِنَّهُمْ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا يُقْبَلَ مِنْهُمْ

    Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat, dan bersedekah, sementara mereka takut amalnya itu tidak diterima.” (HR. Tirmidzi)

    Memberi manfaat dan mudharat

    (لا نَافِعَ وَلاَضَارَّ إلا الله)

  • “Tidak ada yang Memberi manfaat dan mudharat kecuali Allah”
  • Meskipun semua orang bersatu untuk memberikan manfaat tidak akan dapat memberikannya kecuali yang telah ditetapkan Allah, begitu pula sebaliknya
  • Rasul SAW pernah berpesan kepada Abdullah bin Abbas,

    يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ

    “Nak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa patah kata: Jagalah Alloh, Niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Alloh, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Alloh. Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu, dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah mengering.” (HR Tirmidzi Dia berkata , “Hadits ini hasan shohih”)

  • Menghidupkan dan mematikan

    (لا مُحِي وَمُمِيْتَ إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Menghidupkan dan Mematikan kecuali Allah”
  • Ada ungkapan bahwa jihad tidak mengurangi umur, dan diam di rumah tidak memperpanjang umur juga
  • Contoh: Khalid bin Walid sudah banyak sekali berjihad, dan telah mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, tapi meninggal di tempat tidur
  • Meskipun kita lari dan bersembunyi dari kematian, kalau sudah waktunya, tidak dapat dihindari (4:78, 62:8, 50:19)
  • Orang-orang sombong karena punya segalanya pun mati: Fir’aun mati ditenggelamkan, Namrudz mati setelah disiksa dengan kemasukan nyamuk kedalam hidungnya selama 400 tahun
  • Yang mengabulkan doa

    (لامُجِيْبَ إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Mengabulkan doa kecuali Allah”
  • 40:60 berdoalah kepada Allah, pasti Allah akan mengabulkannya -> setiap membaca ayat ini semestinya kita berdoa dulu
  • 2:186 “Aku mengabulkan doa apabila berdoa kepadaKu”
  • Berdoalah dengan penuh harap dan cemas (7:55-56)
  • Siapa pun yang berdoa seperti itu pasti diteriman, meskipun dia kafir (10:22-23)

    ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

    Berdoalah kepada Allah sedang kalian yakin dikabulkan. Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak akan menerima doa dari hati yang lalai. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
  • Pelindung

    (لامُسْتَجَارَ بِه إلا الله)

  • “Tidak ada Pelindung kecuali Allah”
  • Islam mengajarkan agar kita selalu berlindung kepada Allah dari segala godaan setan
  • Bayi yang baru lahir pun didoakan agar terlindung dari setan, binatang buas, dan mata dengki
  • Ada dua surat yang khusus berkaitan dengan perlindungan sehingga disebut al-Mu’awwidzain (Al-Falaq dan An-Nas)
  • Banyak doa yang diajarkan oleh Rasul yang dimulai dengan اَللهم إِنِّي أَعُوْذُبِكَ (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu….)
  • Penolong

    (لاوَكِيْل إلا الله)

  • “Tidak ada Penolong kecuali Allah”
  • Sikap orang yang meyakini hal ini adalah bertawakkal hanya kepada Allah saja
  • 65:3 “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.”
  • Tawakkal juga termasuk salah satu ciri orang yang sempurna imannya (8:2)
  • Tentu tawakkal itu setelah melakukan segala upaya, bukan duduk-duduk saja terus bertawakkal
  • Tawakkal juga berarti kita mempercayai Allah untuk menyelesaikan urusan kita
  • Diagungkan

    (لامُعَظَّم إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Diagungkan kecuali Allah”
  • Akhir ayat Kursi (2:255) menyebutkan bahwa Allah adalah Mahaagung
  • Oleh karena itu, kita hanya bersujud kepada Allah
  • Allah melarang bersujud kepada selainNya (41:37)
  • Kaum Saba’ menyembah matahari (34:24)
  • Dimintai pertolongan

    (لا مُسْتَعَانَ بِهِ إلا الله)

  • “Tidak ada Yang Dimintai pertolongan kecuali Allah”
  • 1:5
  • lafazh “iyyaka na’budu” menunjukkan makna berlepas diri dari segala kemusyrikan,
  • sedangkan lafazh “iyyaka nasta’in” menunjukkan makna berlepas diri dari upaya dan kekuatan serta berserah diri kepada Allah SWT sepenuhnya
  • Ketika Utsman bin Affan diberi tahu kabar gembira dari Rasul berupa sorga dan musibah yang kelak akan menimpanyaa, maka dia memuji Allah dan berkata, "Allah al-Musta 'aan (hanya kepada Allah aku memohon pertolongan)."
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar