📓terjemahan kitab fathur robbani.
Shakh Abdul Qodir al-Jailani.
📄Majelis ke 5
"Sebab Cinta Alloh Kepada Hamba-Nya"
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany
Hari Selasa Sore tanggal 12 Syawal tahun 545 H di Madrasahnya
Beliau berkata:
Anak-anak muridku semua, manakah sesungguhnya Ubudiyah yang benar kepada alloh Ta’ala itu?
Betapa jauh anda meraih hakikatnya. Raihlah rasa cukup bersama alloh dalam seluruh perkara kehidupan anda.
Anda adalah hamba yang pergi dari tuan anda, dan kembalilah kepadaNya. Merasalah sebagai hamba yang hina dan rendah hatilah di hadapanNya, mengikuti perintah dan menjauhi laranganNya. Bersabar dan berselaras terhadap ketentuanNya. Bila semua ini sudah anda lakukan dengan sempurna berarti pengabdian anda pada Tuan anda sudah maksimal, dan anda bisa merasa cukup bersama alloh.
“Bukankah alloh telah mencukupi hambaNya?”
Jika ubudiyah anda benar alloh pasti mencintai anda yang anda rasakan dalam hati anda, yang membuat hati anda mesra bersamaNya. Taqarub andapun tanpa di sertai susah payah, dan anda tidak merasa kesepian karena alloh bersama Anda, sehingga anda terus menerus Rido kepadaNya dalam segala hal. Bahkan jika saja dunia ini terasa sempit bagi anda dan peluang peluangnya tertutup, maka alloh Yang Maha luas tetap bersama Anda. Bahkan anda tidak ingin makan makanan selain dariNya, andapun akan selaras dengan Nabi Musa as, ketika alloh berfirman:
“Dan Kami haramkan pada Musa untuk di susui para wanita penyusu sebelumnya.” (Al-Qashsah, 12)
Tuhan kita Azza wa-Jalla, senantiasa Melihat dan Menyaksikan segalanya, dalam segala sesuatu senantiasa Hadir, Dekat dengan segalaNya, tidak butuh pada segalaNya. Lalu kenapa mesti ada keingkaran setelah mengenalNya? Celakalah anda. Jika Anda sudah mengenalNya lalu mengingkariNya berkali-kali? Kalau anda tidak segera kembali kepadaNya, anda akan terhalang dari semua kebaikan. Karena itu bersabarlah bersamaNya, dan jangan bersabar untuk jauh dariNya.
Ketahuilah, siapa yang sabar akan mendapatkan kemampuan. Mana akal dan kehidupan anda? alloh sampai berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan jadilah orang yang penyabar, besandarlah kepada alloh dan bertaqwalah pada alloh agar kalian semua meraih kemenangan.”
Banyak ayat tentang kesabaran yang menunjukkan adanya kebaikan dan kenikmatan, balasan dan pemberian yang yang besar, ringan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Karenanya bersamalah dengan alloh, dunia akhirat anda akan bahagia dengan kebajikan.
Anda semua harus banyak berziarah kubur dan ziarah pada orang-orang yang saleh, berbuat kebaikan, maka perkara kehidupan anda akan beres. Jangan seperti orang-orang yang yang mendapat nasehat tetapi tidak menghayati, dan seperti orang yang mendengarkan pengetahuan tetapi tidak mengamalkan.
Hilangnya Agama Ini karena Empat Hal:
Pertama,
Karena anda tidak mengamalkan apa yang anda ketahui .
Kedua,
karena anda mengamalkan perkara-perkara yang anda tidak mengetahuinya.
Ketiga,
karena anda tidak mau belajar hal-hal yang anda tidak mengerti, lalu anda terus menerus bodoh.
Keempat,
anda menghalangi orang-orang yang belajar pengetahuan, di mana mereka tidak tahu.
Wahai kaum Sufi…. Jika anda menghadiri majlis dzikir, ternyata anda menghadirinya agar masalah anda terpecahkan. Anda malah kontra dengan nasehat kebajikan, lalu anda pelihara kesalahan dan ketergelinciran, bahkan anda tertawa dan main-main. Anda benar-benar mengkawatirkan, padahal anda bersama alloh Azza wajalla. Karena itu bertobatlah kalian dari situasi itu, jangan sampai anda seperti para musuh alloh Azza waJalla. Raihlah manfaat dari semua yang anda simak di sana.
Anak-anak, anda sudah terikat dengan ibadah, dan alloh mengikat dengan AnugerahNya. Hendaknya anda berpijak pada Sang Penyebab, bukan pada akibat, dan bertawakalloh padaNya. Hendaknya anda tidak mengabaikan amaliah, hendaknya pula ikhlas dalam beramal.
alloh SWT berfirman: “Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah.”
alloh tidak menciptakan mereka untuk berdusta, tidak menciptakan mereka untuk bermain-main hampa, menciptakan mereka bukan untuk makan dan minum, tidur dan kawin. Ingatlah! Wahai orang-orang yang lalai dari kelalaianmu. Ingatlah, anda melangkahkan hatimu satu langkah, alloh menuju kepadamu beberapa langkah, dan Dia paling layak untuk anda rindukan semua di banding yang lainNya.
“alloh memberi rizki pada yang di kehendaki tanpa terhingga.”
Jika alloh menginginkan pada hambaNya, alloh menyediakan langsung padanya. Ini sesuatu yang berhubungan dengan makna hakiki bukan rupa fisik. Bila si hamba benar dalam ubudiyahnya ini, maka benarlah zuhudnya di dunia dan akhirat.
Selain alloh Ta’ala, ketika anda datang padanya, anda bisa tetap benar, baik raja, sulthan, pemerintah, maka kedatangan anda, atom anda adalah bukit, tetesannya adalah lautan, bintangnya adalah rembulan, rembulannya adalah matahari, sedikitnya adalah banyak, terhapusnya adalah tetapnya, fana’nya adalah baqo’nya, geraknya adalah tetapnya. Pohonnya menjulang hingga menyentuh Arasy, dan akarnya membubung sampai ke bintang Tsurayya, dan dahan-dahannya melindungi dunia dan akhirat.
Pohon apakah ini? Pohon Hikmah dan Pengetahuan. Dunia seperti lingkaran cincin, bukan dunia yang anda miliki, bukan akhirat yang anda ingin, yang tidak di miliki oleh raja maupun budak, tidak bisa di halangi oleh apa pun atau di ambil oleh siapa pun, tidak bisa di kotori. Jika anda bisa memenuhi semua itu, anda akan bagus ketika berada di tengah-tengah khalayak publik.
Manakala alloh menghendaki kebajikan pada hambaNya, maka alloh menjadikan hamba itu sebagai dalil bagi mereka, menjadikan dokter bagi mereka, menjadikan pendidik dan pengatur mereka. Sang hamba di takdikan penerjemah untuk mereka, di jadikan riasan bagi mereka, di jadikan lampu dan matahari bagi mereka. Bila alloh menghendaki, segala terwujud. Jika tidak demikian, maka si hamba akan di hijab dari segala hal selain DiriNya.
Individu-individu jenis manusia seperti ini memang di tugaskan di tengah-tengah makhluk tetapi dengan perlindungan dan kesalamatan menyeluruh pada dirinya. alloh menolong hamba ini untuk sebuah kemashlahatan makhluk dan memberikan jalan menuju hidayah.
Orang yang zuhud dari dunia, di uji dengan akhirat. Orang yang zuhud dari dunia dan akhirat, di uji oleh Pencipta dunia dan akhirat.
Kalau semua telah lalai, seakan-akan kalian tidak pernah akan mati, seakan-akan kalian tidak akan di hancurkaan di padang mahsyar, anda tidak di hisab di sana, anda tidak melewati jembatan Shirothol Mustaqim? Ini sifat-sifat anda, padahal anda mengajak Islam dan Iman. Ini Al-Quran dan Ilmu sebagai argumentasi bagi kalian. Jika kalian hadir dalam majlis Ulama, dan anda menolak yang di katakan mereka, maka kehadiran anda sebagai hujjah yang membuat anda berdosa. Sebagaimana anda semua bertemu Rasulullah saw, di hari kiamat nanti, sementara anda tidak menerima beliau, ketika seluruh makhluk dalam ketakutan atas kebesaran, keagungan dan keadilan serta kesombonganNya, maka ketika itu seluruh kerajaan dunia musnah, dan hanya kerajaan Ilahi yang abadi, semuanya di hari kiamat kembali kepadaNya.
Sementara itu para pemuka kaum Sufi juga tampak di sana dengan kemuliaan dan kelengkapannya, dan bagaimana alloh memuliakan mereka di hari itu.
Para paku bumi, adalah penegak bumi, yaitu mereka sebagai penguasa makhluk dan pemukanya sekaligus sebagai wakil Tuhan Azza wa-Jalla. Mereka hari ini tidak tampak dalam rupa, tapi dalam makna, tetapi esok mereka tampak dalam rupa.
Para pemberani dalam argumentasi dan perang adalah mereka yang melawan orang kafir. Sedangkan sang pemberani dari kalangan orang-orang sholeh adalah yang melawan hawa nafsunya, watak manusiawinya, syetan dan para kolaborator kejahatan. Mereka ini adalah syetan-syetan manusia.
Sedangkan sang pemberani dari kalangan Khowash adalah keberaniannya dalam Zuhud dunia dan akhirat dan zuhud dari segala hal selain alloh secara total.
Anak-anak muridku sekalian….
Ingatlah, sebelum di ingatkan, tanpa anda harus di perintah anda mendekat kepada alloh. Bergaullah dengan kalangan ahli agama, karena mereka adalah manusia paling berakal dan mengerti siapa yang paling taat kepada alloh dan siapa paling maksiat padaNya.
Nabi saw, bersabda, “Beruntunglah anda…” Artinya anda sangat butuh kepadaNya dan anda cukup bersamaNya. Bila anda bersama Ahlud Din, dan anda mencintainya anda akan merasa cukup, dan hati anda akan lari dari kemunafikan. Karena kaum munafik sesungguhnya hanya suka pamer, tidak ada yang di terima amalnya. alloh tidak menerima bentuk amal anda, rupa amal anda, tetapi alloh menerima apa yang ada di balik amal anda, hati anda. Jika anda melawan hawa nafsu anda, syetan anda, duniawi anda dalam amaliyah anda, alloh akan menerima anda. Berbuatlah kebaikan, alloh akan menerima dari sisi jiwanya. Dan jangan melihat amaliyah anda sedikit pun, karena alloh tidak akan menerimanya kecuali amaliyah itu hanya untukNya, demi WajahNya, bukan untuk wajah makhluk.
Celaka anda ini! Anda berbuat baik demi makhluk, tetapi ingin di terima oleh alloh Azza wajalla. Ini sebuah penipuan dari diri sendiri. Tinggalkan kerakusan anda, kesombongan anda, kesenang-senangan anda. Anda harus prihatin, jangan bersenang-senang, sebab anda berada di alam keprihatinan dalam penjara dunia.
Nabi Saw senanatiasa bertafakkur, tidak banyak gembiranya, banyak prihatinnya, tidak banyak tertawanya kecuali hanya tersenyum, hanya untuk menyenangkan lainnya. Hati Nabi penuh keprihatinan dan kesibukan bersama alloh. Jika saja bukan karena para sahabat dan perkara dunia ini, Nabi saw, tak akan pernah keluar dari rumahnya dan tak pernah duduk dengan siapapun.
Wahai anak muridku. Jika Khalwat anda benar bersama alloh Azza wa-Jalla Sirrmu akan cemerlang dan hatimu akan jernih. Pandangan anda akan penuh pelajaran. Hati anda akan penuh dengan tafakkur, ruh anda akan membubung menuju alloh Azza wa-Jalla, wushul kepadaNya.
Memikirkan dunia justru menyiksa dan menghijab. Sedangkan tafakkur tehadap akhirat membuahkan pengetahuan dan menghidupkan hati.
alloh tidak memberikan anugerah bagi orang yang tafakkur kecuali pengetahuan mengenai dunia akhirat.
Wah! Anda telah menelantarkan hati anda di dunia, sedangkan alloh Azza wa-Jalla, telah memberikan segalanya untuk anda. alloh telah menentukan waktu setiap hari bagi anda, dan alloh telah terus menerus melimpahkan rizki pada anda, baik anda mencarinya atau tidak. Ambisi dan kerakusan anda telah membuat anda hina di depan alloh maupun di depan makhluk. Dengan iman yang kurang anda lalu mencari rizki, padahal ketika iman anda bertambah anda tidak perlu mencarinya. Bahkan dengan keparipurnaan dan kesempurnaan iman, anda cukup istirahat dari dunia.
Anak muridku, anda jangan mencampur adukkan hal yang serius dengan guyonan. Jika hati anda belum mampu teguh, bagaimana anda bersama khalayak untuk anda baurkan bersama Khaliq, sedang anda berhati ganda dengan dunia? Bagaimana anda bersama alloh? Bagaimana anda bisa mencampuradukkan yang lahir dan yang batin? Yang tak masuk akal dan yang masuk akal, hal-hal yang ada di sisi makhluk dan Khaliq? Betapa bodohnya orang yang melalaikan Khaliq dan sibuk dengan makhluk, berteguh dengan yang duniawi dan alpa pada alloh? Melupakan yang abadi dan bergembira dengan yang akan musnah
Anak muridku, Anda bersahabat dengan orang-orang bodoh lalu mereka menularkan kebodohannya pada anda. Sebab, bergaul dengan orang tolol berarti meraih kesia-siaan. Bergaullah dengan orang mukmin yang yakin, yang mengamalkan ilmunya. Karena orang beriman seperti ini, betapa baiknya mereka, betapa kuatnya perjuangan mereka dalam melawan hawa nafsunya. Dalam konteks inilah Rasulullah saw, bersabda:
“Kegembiraan orang berimaan pada wajahnya, prihatinnya ada dalam qalbunya.”
Itulah kekuatan si mukmin ini, hingga mampu mengekspresikan kegembiraan di hadapan para makhluk, sementara ia mampu menyembunyikan keprihatinannya, antara dirinya dengan alloh Ta’ala. Sepanjang hidupnya ada keprihatinan, banyak merenungnya, banyak menangisnya pada alloh, sedikit tertawanya, dan itulah Nabi saw, bersabda:
“Tak ada kegembiraan bagi orang mu’min kecuali bertemu alloh Azza wa-Jalla.”
Orang beriman menutupi keprihatinannya dengan kegembiraannya. Fisiknya bekerja di dunia, batinnya bersama alloh Ta’ala. Fisiknya untuk keluarganya, batinnya untuk Tuhannya Azza wa-Jalla. Ia tak pernah mengumbar keprihatinan jiwanya kepada keluarganya, isteri dan anaknya, tetangga-tetangganya, bahkan kepada siapa saja dari khalayak makhlukNya, karena ia mendengarkan ucapan Nabi SAW. :
“Raihlah pertolongan atas persoalan kalian semua melalui cara merahasiakan (masalah)”.
Ia senantiasa menyembunyikan apa yang ada di dalam batinnya. Seandainya saja ada yang keceplosan, itu pun tetap ia ungkapkan dengan metafora, lalu ia tutupi, dan ia mohon maaf atas apa yang terungkap.
Anak-anak muridku…. Jadikan diriku sebagai cerminmu. Jadikan diriku sebagai cermin hati dan rahasia batinmu, sebagai cermin amaliahmu. Kemarilah mendekat kepadaku, anda akan melihat apa yang ada di dalam dirimu, sesuatu yang tidak bisa anda lihat ketika kalian jauh dariku. Jika anda punya hajat seputar agamamu, anda harus dekat denganku, karena aku tidak akan pernah menyembunyikan agama alloh Azza wa-Jalla. Tak ada yang harus malu menyangkut agama alloh Azza wa-Jalla. Karena anda selama ini berada dalam pelukan kemunafikan.
Tinggalkan duniamu yang ada di rumahmu, mendekatlah kepadaku. Karena saya berdiri di pintu gerbang akhirat. Bersamalah denganku dan dengarkan kata-kataku, dan amalkanlah sebelum maut menjemputmu. Masalahnya bagaimana membangun rasa takut kepada alloh. Bila kalian tidak punya rasa takut padaNya, kalian tidak aman di dunia dan di akhirat. Sedangkan rasa Cinta dan Takut itu datang dari alloh juga untuk anda yaitu mengenalNya dengan sesungguhnya. Karena itu Dia berfirman:
“Sesungguhnya yang takut kepada alloh diantara hamba-hambaNya adalah para Ulama’ ”
Tak ada yang takut penuh cinta kecuali para Ulama yang mengamalkan ilmunya, yang mengamalkannya dan memang mengetahuinya. Bahkan mereka tidak meminta balasan dari Tuhannya, kecuali hanya ingin WajahNya dan mendekatiNya, hanya ingin CintaNya, bersih dari hijab dan rentangan jarak. Mereka tidak ingin pintuNya tertutup bagi mereka, dunia hingga akhirat, bahkan tidak ingin tertutup ketika ada pada selainNya.
Dunia bagi suatu kaum, dan akhirat juga bagi suatu kaum. alloh Ta’ala juga bagi suatu kaum, yaitu kaum yang keyakini imannya, yang ma’rifat dan mencintaiNya, yang bertaqwa dan khusyu’ kepadaNya, yang senantiasa prihatin hanya demi Dia. Suatu kaum yang yang takut penuh cinta kepadaNya, walau mata fisiknya tak memandangNya, tetapi hatinya selalu memandangNya. Bagaimana tidak takut setiap saat alloh mengurus semuanya, merubah dan mengganti, menolong dan menghinakan ini dan itu, menghidupkan ini dan mematikan itu.
“alloh tidak ditanya apa yang Dia lakukan, tetapi merekalah yang akan ditanya (apa yang mereka lakukan)”.
Ya Tuhan, dekatkan diri kami padaMu, dan janganlah Engkau jauhkan diri kami dariMu. Dan berikanlah kami kebajikan dunia dan kebajikan Akhirat, dan lindungi kami dari siksa neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar