📓terjemahan misikat al-anwar
📄Muqoddimah
Bismillahir RahmaanirRahiim.
Alhamdulillah, segala Puji Bagi Allah, Tuhan yang maha melimpahkan Cahaya-Cahaya. Pembuka penglihatan, Penyingkap Rahasia-rahasia, dan Penyingkap selubung yang berupa tirai-tirai. Shalawat dan Salam semoga di limpahkan kepada Nabi Muhammad, cahaya dari segala cahaya, pemimpin orang-orang yang banyak beramal saleh, kekasih Sang Penguasa Yang Mahaperkasa, pembawa berita gembira dari Yang Maha Pengampun, penyampai ancaman dari Yang Mahakuasa, penumpas para pengingkar, dan pembuka tabir kepalsuan kaum durhaka. Demikian pula kepada keluarganya yang tersucikan dan para sahabatnya yang baik-baik.
Anda telah meminta kepadaku, wahai Saudaraku (semoga Allah membimbingmu untuk memperoleh kebahagiaan teragung yang sejati, mencalonkanmu untuk ber-mikraj menuju puncak persada tertinggi, menyinari pandangan hatimu dengan cahaya hakikat, dan menyucikan nuranimu dari segala sesuatu selain al Haqq). Anda telah memohon kepadaku agar mengungkapkan, untukmu, rahasia-rahasia Cahaya Ilahi di sertai pula dengan makna-makna tersembunyi di balik pengertian harfiah beberapa Ayat-ayat Al-Quran yang di tilawatkan, dan hadis-hadis Nabi Saw. Yang di rawikan, seperti firman Allah Swt.
Allah adalah Cahaya langit dan bumi. Perumpamaan Cahaya-Nya adalah ibarat sebuah Misykat. Dalam misykat itu ada pelita. Pelita itu dalam kaca. Kaca itu laksana bintang berkilau. Di nyalakan dengan minyak pohon yang di berkati, yaitu pohon zaitun yang bukan di Timur maupun di Barat. Yang minyaknya nyaris menyala dengan sendirinya, walau pun tidak di sentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah menuntun kepada cahaya-Nya siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah membuat perumpamaan bagi manusia. Sungguh Allah mengetahui segala hal.
(Qs. Al-Nur (24) : 35).
(Misykal, ceruk, lubang yang masuk ke dinding, tapi tidak tembus ke sebelahnya yang lain. Biasanya untuk meletakkan pelita dan sebagainya).
Mengapa gerangan Allah membuat perumpamaan dengan misykat, kaca, pelita, minyak, dan pohon? Demikian pula sabda Nabi Saw. :
“Allah mempunyai tujuh puluh ribu hijab (tirai penutup) yang berupa cahaya dan kegelapan. Seandainya Dia menyibakkannya niscaya cahaya-cahaya Wajah-Nya akan membakar siapa saja yang memandangnya.”
Sungguh, dengan mengajukan perminataan itu, Anda telah mendaki persada tinggi yang teramat sukar. Demikian tingginya sehingga puncaknya tak dapat di jangkau oleh mata fisik. Anda telah mengetuk pintu terkunci yang hanya dapat terbuka bagi para ilmuwan yang mendalami ilmunya dan kuat pijakannya.
Kemudian dari itu, tidak setiap rahasia boleh di ungkapkan dan di si-arkan. Tidak setiap hakikat boleh di kemukakan dan di terangkan. Bahkan, “hati orang-orang merdeka adalah kuburan berbagai rahasia. Sebagaimana pula pernah di kemukakan oleh seorang ‘arif: “Mengungkapkan rahasia adalah kekufuran.” Telah bersabda pula Rasulullah Saw Penghulu orang-orang terdahulu dan orang orang yang terkhir :
“Di antara berbagai ilmu ada yang tersembunyi rapat, tidak seorang pun mengetahuinya, kecuali para ‘alim billah (yang beroleh ilmu tentang Allah dengan izin-Nya). Apa bila mereka menuturkannya tidak seorang pun akan menyanggahnya, kecuali orang yang terkelabui.”
Demikian, di sebabkan banyaknya orang yang terkelabui, wajiblah menjaga segala rahasia agar jauh dari kejahatan orang-orang yang beritikad buruk. Namun, kulihat hatimu cukup terlapangkan dengan cahaya, dan nuranimu terjauhkan dari kegelapan kesesatan. Oleh sebab itu, sudah sepatutnyalah kupenuhi permintaanmu dengan mengisyaratkan berbagai tanda pengenal dan merumuskan berbagai hakikat yang sulit. Sebab, perbuatan aniaya akibat merahasiakan ilmu dari para ahlinya, tidaklah lebih kecil keburukannya dari pada menyebarkannya di kalangan orang-orang yang bukan ahlinya. Seperti kata seorang penyair :
“Barang siapa memberikan ilmu kepada orang yang tak patut menerimanya, sama saja laksana yang menyia-nyiakannya.
Siapa saja yang menutup ilmu dari yang berhak mengetahuinya, sungguh dia telah beruat aniaya sebesar-besarnya.”
Maka, puaskanlah dirimu dengan beberapa isyarat yang singkat, sebab untuk meng-tahkik-kan uraian dalam hal ini, membutuhkan pengukuhan berbagai dasarnya dan menguraikan semua pasalnya, yang itu semua tak mungkin terjangkau oleh kesempatan yang ku miliki sekarang dan tidak pula terpusat dalam pikiran dan semangat ku. Kunci-kunci hati berada di tangan Allah. Dia membukakannya bila Dia kehendaki, sesuai dengan kehendak-Nya dan dengan cara yang di kehendaki-Nya. Berkenaan dengan itu, hanya tiga bab yang terbuka pada waktu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar