Terjemah Kitab
“AN-NASHA’IH” (NASIHAT-NASIHAT SUFI)
IMAM ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD “AL-MUHASIBI”
🔰NASIHAT KE - 11
Jangan Bangga Dengan Amal Perbuatan (sum'ah)
Sahabtku! Takutlah terhadap sikap bangga dengan amal perbuatanmu, yaitu sikap merasa telah berbuat banyak untuk Tuhanmu, karena engkau akan dibenci oleh Allah lantaran bersikap demikian. Ketahuilah bahwa amal perbuatanmu itu tidak sebanding dengan kewajiban bersyukur atas satu nikmat saja di antara nikmat-nikmat Allah, bahkan satu nikmat saja dapat menghabiskan seluruh perbuatanmu. Padahal nikmat itu banyak sekali, dan engkau di tuntut untuk mensyukurinya. Nah, bagaimana pendapatmu tentang hal ini? Seluruh amal kebajikan merupakan nikmat dari Allah kepadamu yang selalu di perbarui, karenanya, kapan kamu sempat mensyukurinya? Jika engkau bersyukur, sesungguhnya engkau di tuntut untuk mensyukuri nikmat yang selalu bertambah itu. Lagi pula, seandainya bukan karena Ilham-Nya kepadamu untuk bersyukur, tentu engkau tidak mau bersyukur dan tidak mengarah ke sana selama-lamanya.
Seandainya engkau mengetahui keagungan Allah, kebesaran dan ketinggian-Nya, yang Dia memang berhak untuk itu, tentu engkau merasa malu untuk menyebut amal perbuatanmu. Jika engkau mengetahui kemurahan Allah SWT. Serta kenikmatan yang Allah berikan padamu, tentu engkau akan menganggap tidak berarti perbuatan seluruh makhluk di bandingkan satu nikmat saja, serta akan merasa khawatir terhadap nikmat lainnya yang akan di tuntut kesyukurannya. Oleh karena itu bagaimana engkau berani menganggap telah berbuat banyak dalam hal amal yang penuh dengan cacat? Dan bagaimana merasa bangga dengan perbuatan sendiri yang merupakan karunia dari Allah SWT?Bahkan berasal dari allah jua seluruh karunia dalam agama, yang sangat banyak untuk di bilang dan di hitung, tiada yang mampu mengetahuinya selain Pemberinya.
Wahai orang yang lalai dalam bersyukur, sebaiknya dirimu bersikap malu bila menyebut-nyebut amal perbuatanmu.
Wahai orang yang lengah terhadap hak-hak Allah, hendaknya dirimu merasa takut dan khawatir karena telah menyia-nyiakan banyak sekali di antara perkara-perkara dari Tuhanmu SWT!
Sesungguhnya orang yang berakal dan berilmu, ketika menghadapi kelalaian itu ia merasa gelisah dan amat sibuk menolak perasaan bangga dengan amal perbuatannya. Ingat, mohonlah bantuan untuk melenyapkan kebanggan itu dengan merendahkan nilai amal perbuatanmu.
Ingatlah! Pertolongan Allah terhadapmu, dan minta tolonglah dengan ilmu terhadap Allah SWT. Juga mintalah bantuan dengan rasa takut akan kehilangan nikmatmu ketika mengabaikan kesyukuran.
(Maksudnya adalah: mintalah pada Allah supaya takut kehilangan Dia / allah), karna kenikmatan bagi hamba adalah hanya ketika hamba bersama dengan tuhanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar