Guru Mursyid menyatakan Wujud Allah dengan Wujud Makhluk Ada pun Zahir Sifat ini kepada Makhluk tempat memandang Sifat Allah yang Zahir pada Makhluk yakni bayang bayang Sifat Allah kepada hamba Wujud bayang bayang bagi Wujud Allah mustahil Wujud bayang bayang dengan tiada Wujud Ampunya bayang bayang dan mustahil pula bergerak bayang bayang dengan tiada bergerak Ampunya bayang bayang dan mustahil pula bercerai bayang bayang dengan mempunyai bayang bayang seperti Wujud Nur Matahari menunjukkan ada Matahari.
Apakah Allah dapat dipandang dan dapat ditilik Allah dapat dirasa Allah dapat dipandang dan Allah dapat ditiliki dengan senyata nyatanya oleh hati-hati Mukmin dari mereka mereka yang bermata Basirah melalui pandangan Mata Hati yang halus Seumpama Sifat Angin
Angin itu tidak nampak untuk dipandang dan tidak nampak untuk dilihat tetapi ternyata ianya dapat dirasa dan dapat dinikmati dengan perasaan Melihat Allah tidak dapat hendak diukir melalui lukisan tidak dapat hendak digambar dengan perkataan Cara melihat Allah itu tidak memerlukan kepada dalil dan tidak memerlukan apa-apa bukti Orang Mengenal Allah itu tidak boleh membuat dalil dan tidak dapat mendatangkan bukti Melainkan Orang Makrifat itu sendiri sahaja yang tahu yang dapat memahami dan merasai Tidak ada bahasa hendak diucap dan tidak ada perkataan untuk dilafazkan tentang cara mana Allah itu dapat dilihat bagaimana Allah itu dapat dipandang dan dirasa oleh Mata Hati Perkara melihat Allah adalah perkara rasa bukan perkara yang melalui panca Indera Mata kasar Hanya bagi mereka yang menikmati sahaja yang merasainya Yang jelasnya Allah itu dapat dirasa dapat dipandang dan dapat dilihat Hati yang Suci
Orang yang selalu menghadapkan Hati dan fikirannya kepada Allah Yang Maha Tinggi dan terus menerus berusaha membersihkan Hatinya dari berbagai kotoran yang datang setiap saat Nescaya Hatinya akan bersinar Cemerlang dengan Cahaya Ilahi Hatinya memantulkan serta memancarkan Nur Cahaya Ilahi yang diterimanya menerangi kehidupan serta lingkungan tempat dia berada Namun orang yang memalingkan hati dan fikirannya dari menghadap Allah dan membiarkan berbagai kotoran bertumpuk menutupi Hatinya tidak akan pernah mendapat Cahaya Ilahi Hatinya gelap pekat demikian pula hidupnya berada dalam kegelapan dan ketidak pastian ia tidak mampu menerangi Dirinya Sendiri apalagi menerangi lingkungan Hidupnya.
Terdapat Tiga Fana Utama iaitu Fana Fi Al Mursyid Fana Fi Al Rasul dan Fa Fi Allah Fana Fi Al Mursyid berlaku ketika ajaran Nabi Muhammad Saw yang disampaikan melalui Mursyid Pembimbing Rohani masuk ke dalam Hati Murid dan teguh berada di sana Murid diserap oleh ajaran itu dengan terus menerus mengingati Allah dan merenungi AjaranNya Fana Fi Al Rasul berlaku ketika Murid diliputi dan diserap oleh rasa cinta yang Amat mendalam dan meluap-luap pada Nabi Muhammad Saw cintanya kepada Nabi Saw melebihi cintanya kepada Dirinya Sendiri Fana Fi Allah yang merupakan tahap Fana paling Akhir berlaku ketika keadaan Murid yang mencintai diserap oleh kewujudan Allah Sang Kekasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar