Wahai jiwa yang tenang Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang perkataan yang diucapkan oleh para Malaikat kepada jiwa yang Muthmainnah tenang Wahai jiwa yang Muthmainnah tenang An-Nafsu Jiwa memiliki dua makna Makna yang pertama adalah sesuatu secara keseluruhan atau tubuh Manusia sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala Supaya jangan ada orang yang mengatakan Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan Agama Allah Begitu pula firman Allah Subhanahu wa Ta’ala Dan janganlah Saudaraku membunuh Jiwa yang diharamkan Allah Membunuhnya melainkan dengan sesuatu sebab yang Benar Dan makna yang kedua dari An-Nafs adalah Ruh yang dengannya Jasad boleh hidup sebagaimana dalam firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala Sesungguhnya Nafsu itu selalu menyuruh kepada keburukan kecuali Nafsu yang diberi Rahmat oleh Allah Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Makna kedua inilah yang dimaksud dalam Surat al-Fajr yang Sedang kita bahas ini
ARTI AN-NAFSU AL-MUTHMAINNAH
Para Ulama berselisih pendapat tentang Arti dari An-Nafsu Al-Mutmainnah pada ayat ini dan juga berselisih perkataan ini diucapkan kepada Jiwa tersebut Di antara Arti yang disebutkan oleh Para Ulama adalah sebagai berikut Dia adalah Al-Mushaddiqah Jiwa yang membenarkan atau mengimani apa yang Allah Azza wa Jalla firman Ini adalah pendapat Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dan pendapat al-Hasan Rahimahullah Mirip dengan ini yaitu Jiwa yang membenarkan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan dan Mengimaninya Dia adalah Jiwa yang Tenang dengan apa yang dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala Ini adalah pendapat Qatadah Rahimahullah Dia adalah Jiwa yang yakin bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Allah nya yang tunduk terhadap perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan taat kepada Allah Ini adalah pendapat Mujahid Rahimahullah Dia adalah jiwa yang Ridha dengan takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala Ini adalah pendapat Athiyyah Allahu A’lam tidak ada pertentangan dari keempat pendapat yang disebutkan di atas sehingga kita boleh memahami bahwa yang dimaksud dengan An-Nafsu Al-Mutmainnah Jiwa yang Tenang adalah Jiwa yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Jiwa yang selalu membenarkan apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala katakan dan Jiwa yang taat kepada perintah-perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kerana dari keimanan adalah membenarkan Seluruh Alam yang Allah katakan dan taat kepada Seluruh perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar