pada pertemuan para raja, Nasrudin duduk tepat di ujung ruangan, paling jauh dari tempat kehormatan. Kini dia mulai menceritakan lelucon, dan tak lama kemudian orang-orang berkerumun di sekelilingnya, tertawa dan mendengarkan. Tak seorang pun memperhatikan si janggut abu-abu yang sedang memberikan ceramah terpelajar. Ketika dia tidak bisa lagi mendengar dirinya berbicara, ketua majelis berseru: “Anda harus diam! Tak seorang pun boleh berbicara kecuali dia duduk di tempat Ketua duduk.”
“Saya tidak tahu bagaimana Anda melihatnya,” kata Nasrudin, “tetapi saya terkejut bahwa tempat saya duduk adalah tempat duduk anda.”