"Yang di Atas dan Yang di Bawah."
 
Seorang bangsawan yang keras kepala mendapatkan hak bagi hasil panen dari Sultan atas tanah milik Nasrudin. Ketika juru tulis menanyakan hasil panen apa yang ingin dibagi, ia hanya berkata, "Ambil saja apa yang ada di atas tanah."
 
Bangsawan itu datang ke rumah Nasrudin dengan surat perintah. Namun tahun itu Nasrudin menanam lobak, dan bagian lobak yang berada di atas tanah sangat sedikit.
 
Tahun berikutnya, penduduk kota datang untuk mengambil bagian mereka, setelah memerintahkan agar "seluruh hasil panen di bawah tanah" dicantumkan dalam perintah. Namun tahun ini, Nasrudin menanam gandum.