Selasa, 09 November 2021

039. Nurut-Tawajjuh (cahaya Ibadah)

 📓Terjemahan kitab alhikam

📄hikmah  39 

Nurut-Tawajjuh (cahaya Ibadah)


اِهْتـَدى الرَّاحِلُوْنَ بِأَنْوَارِ التـَّوَجُّهِ والواصِلوْنَ لهُمْ اَنوارُ الموَجَّهةِ ، فاَلاَوَّلُونَ لِلاََنْوَارِ وَهٰــءـولاَءِ الاَنوَارُ لهُمْ لاَنَّهُمْ للهِ لاَ لِشيءٍ دونَهُ قُلِ اللهُ ثـُمَّ ذ َرْهُمْ فى حَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ.


"Orang-orang salik (yang mengembara menuju kepada Alloh) telah mendapat hidayat dengan nur (cahaya) ibadah yang merupakan amalan untuk taqarrub (mendekat) kepada Alloh, sedang orang-orang yang telah sampai, mereka tertarik oleh nur yang langsung dari Tuhan bukan sebagai hasil ibadah, tetapi semata-mata karunia dan rahmat Alloh. Maka orang-orang salik menuju ke alam nur, sedangkan yang telah sampai berkecimpung di dalam nur, sebab orang yang telah sampai itu telah bersih dari segala sesuatu selain Alloh. 


Alloh berfirman: 

"Katakanlah Alloh, kemudian biarkan yang lain-lain di dalam kesibukan mereka bermain-main."


Syarah


Hakikat tauhid itu bila telah tidak melihat pengaruh-pengaruh sesuatu selain Alloh, dan inilah yang bernama haqqul-yaqin (keyakinan yang benar di tingkatan makrifat), dan melihat, merasa adanya pengaruh dari suatu selain Alloh itu hanya permainan belaka, dan itu bersifat penipuan atau munafik. Katakanlah: Alloh, yakni jangan menganggap ada sesuatu selain Alloh yang dapat engkau harap, engkau takuti dan berkuasa, sebab semua harapan kepada sesuatu selain Alloh adalah syirik, baik yang nampak ataupun yang samar-samar, besar ataupun kecil dalam pengertian syirik hampir tiada berbeda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar