Terjemahan kitab risalatul qusyairiyah (Abul Qasim Abdul Karim bin Hawazin al- Qusyairy)
bab 5: para tokoh sufi
judul 56. Manshur bin Ammar
Abu as-Sary - Manshur bin Ammar, penduduk warga Marw, dari sebuah desa yang di sebut dengan Dandanikan. Ada yang mengatakan, ia berasal dari Busyanj, kemudian bermukim di Bashrah. Ia tergolong tokoh penasihat yang cukup besar.
Di antara ucapannya:
“Sapa yang gelisah atas musibah dunia, musibah itu akan berpindah dalam agamanya”
“Pakaian terbaik seorang hamba adalah takwa, tawadhu’ dan khusyu’. Sedangkan pakaian terbaik bagi para ‘arifin adalah takwa, Allah swt. berfirman:
“Dan pakaian takwa, demikian itu lebih baik.”
(Qs. Al-A’raaf : 26).
Dikisahkan tentang tobatnya, ketika ia menemukan kertas di jalan bertuliskan Bismillahirrahmaanirrahiim, dan mengambilnya. Ia tidak menemukan tempat untuk meletakkan kertas itu, lantas di telan saja kertas tadi. Ketika malam ia bermimpi, ada orang berkata:
“Allah telah membukakanmu pintu hikmah atas dirimu, karena engkau telah menghormati kertas tersebut”
Abul Hasan asy-Sya’rany berkata:
“Aku bermimpi melihat Abu Manshur bin Ammar.
Aku bertanya:
“Apa yang telah di lakukan Allah swt. kepada diri Anda?”
Ia menjawab:
“Allah berfirman kepadaku, “Engkau Manshur bin Ammar?”
Kujawab:
“Benar wahai Tuhanku.”
Lalu Allah berfirman lagi:
“Bukankah engkau yang memalingkan manusia dari dunia dan (berpaling) dari mencintai seisinya?”
Kujawab:
“Memang demikian wahai Tuhanku, tetapi sebenarnya aku tidak pernah melaksanakan ceramah di majelis, kecuali selalu memulai dengan pujian kepada-Mu, memuji melalui shalawat kepada Nabi-Mu – semoga Allah swt. melimpahkan shalawat dan salam-Nya kepadanya – dan sepertiganya lagi untuk memberi nasihat kepada hamba-hamba-Mu”
Maka Allah swt. berfirman:
“Engkau benar, Tempatkan suatu singgasana bagi Manshur, yang biasanya untuk mengagungkan Aku oleh para malaikat-Ku di langit-Ku, sebagaimana ia mengagungkan Aku di bumi-Ku di antara hamba-hamba-Ku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar