📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 105-106. “Jangan Menyombongkan Amalmu (sum'ah)”
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
رُبَّماَ فَتَحَ لكَ باَبَ الطَّاعةِ وَماَ فَتَحَ لكَ بَابَ القَبُولِ. وَرُبَّمَا قَضىَ عليكَ بالذ َّنْبِ فَكانَ سَبَباً فِي الوُصوُلِ
📄hikmah 105.”Terkadang Alloh membukakan untukmu pintu taat, tetapi belum di bukakan pintu kabul (penerimaan), Sebagaimana adakalanya di taqdirkan engkau berbuat dosa, tetapi menjadi sebab Wusul (sampaimu) kepada Alloh”.
Syarah
Taat itu terkadang bi barengi dengan penyakit hati yang bisa menghilangkan ikhlas, seperti:
✒ujub
✒ria
✒sum'ah
✒sombong
✒takkabut
Sedangkan dosa itu terkadang di ikuti dengan
✒merasa hina dirinya
✒dan menganggap baik orang yang tidak melakukannya,
✒dan menjadikan dia meminta ampun kepada Alloh
sehingga menjadi sebab Alloh mengampuni dosanya, dan bisa wushul kepada Alloh.
Abu hurairoh ra. berkata: Bersabda Nabi saw. “Demi Alloh yang jiwaku ada di tanganNya, andaikan kamu tidak berbuat dosa, niscaya Alloh akan menyingkikan (mematikan) kamu, dan di ganti dengan orang-orang yang berbuat dosa lalu minta ampun kepada Alloh, lalu di ampuni oleh Alloh.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
مَعْصِيَة ٌ اَورَثـْتَ ذُلاًّ واَفـْتِقَاراً خَيرٌ من طاَعةٍ اَوْرَثـْتَ عِزًّ واسْتِكباَراً
📄hikmah 106.”Maksiat (dosa) yang menjadikan rendah diri dan membutuhkan rahmat dari Alloh, itu lebih baik dari perbuatan taat yang membangkitkan rasa sombong, ujub dan merendahkan orang lain”.
Syarah
📝tambahan admin: karena perbuatan taat mempunyai efek membangkitkan rasa sombong, ujub sum'ah, dan merendahkan orang lain” inilah yang mengaharuskan kita menghilangkan keakuan diri hingga fana (atau mati sebelum mati), dan harus mengenal allah dengan sifat wujudnya sehingga tidak mengaku ngaku, merasa diri yang lakukan amal ibadah, dan merasa memiliki amal
serta merasa berhak mendapat pahala dan syurga. karna amal ibada itu semata mata pemberian allah (kodrat)
kembali ke uraian alhikam:
Merasa hina, rendah diri itu bagian dari sifatnya seorang hamba kepada Alloh.
Syeikh Abu Madyan berkata:
inkitsarun lil-‘aashi khoirun min wushuulil-muthii’I
"Perasaan rendah diri yang telah berbuat dosa, itu lebih baik dari kesombongan seorang yang taat"
Ada kalanya seorang hamba berbuat kebaikan yang menimbulkan rasa ujub,sombong, sehingga menggugurkan amal yang di kerjakan sebelumnya. Dan ada kalanya seorang berbuat dosa yang menyedihkan hatinya, sehingga timbul rasa takut kepada Alloh, yang menyebabkan keselamatan pada dirinya.
As-sya’by meriwayatkan dari Al kholil bin Ayyud, bahwasanya seorang ‘abiid (ahli ibadah) Bani israil, ketika ia berjalan ia selalu di naungi oleh awan, tiba-tiba ada seorang pelacur bani israil tergerak hatinya, ingin mendekat kepada si ‘Abid. Maka ketika pelacur itu mendekat pada si ‘abid, tiba-tiba si abid itu mengusirnya dengan berkata: pergi kau dari sini. Maka Alloh menurunkan wahyu kepada Nabi, bahwa Aku (Alloh) telah mengampuni dosa pelacur itu dan membatalkan amal aabid itu. Maka berpindahlah awan dari atas kepala aabid ke atas kepala pelacur itu.
Al-harits Al-muhasiby berkata:
Alloh menghendaki supaya anggota lahir ini sesuai dengan batinnya (hati), maka apa bila sombong congkak seorang alim/aabid, sedangkan pelacur itu tawadhu’ merendahkan diri, maka ketika itu pelacur itu lebih taat kepada Alloh dari si aabid dan alim.
Ada juga kisah: seorang aabid bani israil sedang sujud, tiba-tiba kepalanya di injak oleh orang, maka aabid itu berkata: angkat kakimu, Demi Alloh aku tidak akan mengampuni engkau. Maka alloh menjawab: Hai orang yang bersumpah atas namaKu, bahkan engkaupun tidak di ampuni karena kesombonganmu.
Al Harits berkata:
Dia bersumpah karena merasa diri besar di sisi Alloh, maka kesombongan, ujub itulah yang tidak di ampuni Alloh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar