📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 109. “Sifat Asli Manusia Dan Waktu Terbaik Untuk Hamba”
فاَقَتُكَ لكَ ذاتِيَةٌ وَوُروُدُ الاَسباَبِ مُذَكِراَتٌ لكَ بماَ خَفىَ عليكَ منهَا وَالفاقَةُ الذ ّاَتِيَةٌ لاَتَرْفَعُهاَ العَوَارِضُ
“ Kefakiran / kebutuhanmu itu adalah sifat asli dalam dzat kejadianmu, sedang sebab-sebab atau kejadian yang menghinggapi dirimu itu adalah untuk mengingatkanmu terhadap apa yang tersembunyi bagimu dari sifat aslimu, sedangkan kebutuhan/sifat asli itu tidak bisa di hilangkan dengan sesuatu yang sementara”
Syarah
Hikmah ini menjadi kelanjutan dari hikmah sebelumnya, yang menerangkan nikmat pemberian dari Alloh (imdad)
Jadi jelas sudah bahwa:
wujud/kejadianmu itu pemberian / ciptaan Tuhan, demikian pula hajat kebutuhan tiap detik untuk kelanjutan hidup, itupun pemberian Tuhan, maka jelas bahwa kebutuhan/kefakiran itu asli dalam kejadianmu.
Jadi
apa bila kamu lupa dengan kefakiran kamu, seolah-olah kamu tidak berhajat karena sudah hidup, dalam kondisi sehat, punya harta maka itu suatu hal yang hinggap sementara ketika engkau lupa asal kejadianmu, maka Alloh memberi padamu peringatan berupa penyakit, kekurangan harta dan lain lain, untuk mengingatkanmu asal kejadianmu (yaitu sifat fakirmu). Sehingga kamu sadar dan mau kembali lagi menjadi seorang hamba.
Sebagian ulama’ mengatakan:
mengapa firaun mengatakan:
“ana robbukumul a'laa"
yang artinya:
(atau akulah tuhan yang maha tinggi)
itu di karnakan firaun itu kaya dan selalu sehat tidak pernah sakit.
Firaun dalam waktu 400 tahun itu tidak pernah sakit sekalipun, seumpama dia pernah sekali saja sakit kepala atau panas badannya, tentu dia tidak akan mengaku menjadi Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar