Rabu, 10 November 2021

162-166 “Hati Menjadi Sumbernya Nur”

 📓Terjemahan kitab alhikam

📄hikmah 162-166


“Hati Menjadi Sumbernya Nur”


مطالعُ الانوارالقلوب والاسرارُ


162. “Sumbernya berbagai Nur cahaya Ilahi (nur ilmu bagaikan bintang, nur ma’rifat bagaikan bulan dan nur tauhid bagaikan matahari) itu dalam hati manusia dan rahasia-rahasianya (asror)”.


 


 


Syarah


  Hati dan sirnya para ‘Arifiin itu ibaratnya seperti langit yang menjadi tempat berjuta-juta bintang, bulan dan matahari. Seperti yang sudah di terangkan pada hikmah yang terdahulu bahwa nur yang keluar dari hati ‘Arifiin itu lebih terang di bandingkan sinarnya bintang, bulan dan matahari.


Sebagian Arifiin berkata: Andaikan Alloh membuka Nur hatinya para waliyulloh, niscaya cahaya matahari ,bulan akan suram (kalah). Sebab cahaya matahari dan bulan bisa tenggelam dan gerhana, sedangkan Nur hati para wali itu tidak bisa tenggelam dan gerhana.


 


Dalam hadits qudsi, 

Rosululloh bersabda, 

Firman Alloh: 

Tidak cukup untukKu bumi dan langitKu, tetapi yang cukup bagiku hanya Hati hambaKu yang beriman.


Syeih Abul Hasan As-syadzily ra. berkata: Andaikan Alloh membuka Nurnya seorang mukmin yang berbuat dosa, niscaya memenuhi langit dan bumi. Maka bagaimanakah dengan nurnya mukmin yang taat kepada Alloh.


Syeih Abul-Abbas al- Mursy berkata: Andaikan Alloh membuka hakikat kewaliannya seorang wali, niscaya wali itu akan di sembah orang, sebab dia bersifat dengan sifat-sifat Alloh.


Jadi kalau kita tidak mengetahui nurnya ‘Arifin itu bagian dari belas kasihnya Alloh.


نَورمستودعٌ فى القلوبِ مددهُ من النورالواردِمن خزاءن الغيوبِ


163. “Nur (cahaya keyakinan) yang tesimpan dalam hati hamba, itu  itu selalu bertambah karena datang langsung dari gudang (perbendaharaan) alam ghaib”.


 


 


Syarah


  Sebagaimana di terangkan dalam hikmah terdahulu, bahwa Alloh menerangi alam semesta ini dengan cahaya benda (matahari dan bulan) buatanNya. Sedangkan Alloh menerangi hati dengan nur sifat-sifatnya. Selanjutnya dalam hikmah ini menjelaskan bahwa Nur cahaya keyakinan dalam hati para Arifiin itu salurannya langsung dari Nur yang berasal dari perbendaharaan alam Ghaib. sehingga Nur yang ada dalam hati Arifiin semakin bertambah terang memancar.


Dalam kitab Latho-iful-minan di terangkan: 

ketahilah!  Apabila Alloh menolong seorang walinya, maka hatinya akan di jaga dari segala suatu selain Alloh, dan Alloh akan menjaga hati walinya dengan selalu menambah Nur keyakinan.


Selanjutnya Syeih ibnu ‘Atho’illah memberi isyarah bahwa Nur itu ada dua macam, dengan dawuhnya berikut


نوريكشفُ لك بهِ عن اٰثاره، ونوريكشف لك به عن اوصافه


164. “Nur yang di capai dengan panca indera itu bisa membuka /menerangkan keadaan makhluk (atsar),  dan nur keyakinan dalam hati dapat menunjukkan kamu hakikat sifat-sifat Alloh”.


 


 


Syarah


 Hikmah ini juga bisa di artikan: 

1. Nur yang ada di hati Arifiin itu bisa membuka / mengetahui keadaan makhluk , mengetahui apa yang ada di atas dan di bawah langit, apa yang ada di bawah bumi dll. Yang seperti ini di namakan Kasyaf Shuwary. 

Menurut ulama’ ahli hakikat Kasyaf Shuwary itu tidak di pentingkan. 


2. Dan Nur itu juga bisa membuka sifat-sifat keagungan, dan keindahan Alloh, nur yang seperti ini tidak akan bisa berhasil kecuali Alloh memperlihatkan sifat-sifat keagungan allah pada hamba. hal seperti ini di sebut Kasyaf Ma’nawy. Dan inilah yang terpenting menurut para Arifiin.


ربّما وقفتِ القلوبُ مع الانوار كماحجبت النفوس بكثاءِف الاغيارِ


165. “Terkadang hati hamba itu terhenti pada sinar cahaya itu (sehingga hati terhijab dari Alloh), sebagaimana terhijabnya nafsu dengan syahwat macam-macamnya benda selain Alloh”.


 


 


Syarah


Ada dua perkara yang bisa menghijab /menghalangi manusia berjalan menuju Alloh yaitu:


1. Hijab / penghalang yang berupa Nur, yaitu macam-macamnya cahaya ilmu dan ma’rifat. Apabila hati hamba selalu silau melihat dan condong kepada Nur ilmu dan ma’rifatnya, dan menjadikan ilmu dan ma’rifatnya sebagai tujuan ibadahnya, bukan karena Alloh yang memberi ilmu dan ma’rifat.


2. Hijab berupa kegelapan, yaitu kesenangan nafsu syahwat dan adat kebiasaan nafsu.


ستر انوار السراءـربكثاءـف الظواهر،إجلالالها ان تبتذل بوجودالاظهار وان ينادٰى عليها بلسان الاِشتهارِ


166. “Alloh sengaja menutupi nur /cahayanya hati dengan pekerjaan-pekerjaan yang lahir, itu karena mengagungkan nur tersebut, dan jangan sampai di remehkan dengan terbuka begitu saja, dan supaya tidak di beritakan menjadi orang yang mashur /terkenal.”


 


 


Syarah


 Nur cahaya kewalian itu sangatlah agung dan mulia, maka Alloh mengagungkannya dari kehinaan sebab di perlihatkan, dan di jaga oleh Alloh dari keterkenalan di kalangan makhluk.


  hikmah ini juga sudah di terangakan pada hikmah 118 terdahulu, dan juga Alloh menutupi nur kewalian karena rahmat /kasih sayang dari Alloh terhadap orang-orang mukmin,  sebab sekiranya nur kewalian terbuka pada seseorang, orang tersebut berkewajiban mencukupi hak-haknya wali, yang mungkin tidak dapat melaksanakannya. Dan dengan demikian berarti telah berbuat dosa durhaka.


 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar