📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 177-178
“Hijabnya Makhluk”
إِنَّمَا حَجَبَ اْلحَقَّ عَنْكَ شِدَّةَُ قُرْبِهِ مِنْكَ
177. “ Sesungguhnya yang menghijab (menghalangi) engkau dari melihat Alloh, itu karena sangat dekatnya Alloh kepadamu.”
Syarah
Bisa di maklumi, bahwa panca indera manusia itu sangatlah terbatas, contohnya mata untuk bisa melihat, haruslah tepat pada ukurannya, terlalu jauh tidak akan kelihatan begitu juga terlalu dekat, juga tidak akan kelihatan. Seperti kalau kita membaca tulisan yang kita dekatkan hingga menempel pada mata tentu tidak akan bisa terbaca.
Begitu juga Alloh, kita tidak bisa melihat Alloh, karena terlalu dekatnya Alloh, Alloh meliputi kita dengan cara yang sangat sempurna.
Alloh berfirman : “Dan Aku lebih dekat (kepada mayyit) dari pada kamu semua, akan tetapi kamu semua tidak tahu”
Hikmah ini tidak bisa di fahami dengan sempurna kecuali orang-orang yang mata hatinya sudah terbuka terang, yang bisa melihat penzhohiran Alloh pada makhluknya.
tambahan admin:
maksud sulitnya engkau melihat allah karna sangat dekatnya allah terhadapmu itu adalah:
kedekatan itu bukan berarti jarak, sehingga hikmah ini bukan bermaksud supaya kau sedikit menjauh dari allah supaya bisa melihat allah, tapi maksud dari hikmah ini adalah allah itu sangat dekat denganmu yaitu allah meliputi dirimu dengan cara yang sangat sempurna. sehingga dekatnya tiada bersentuh dan jauhnya tiada berjarak
itu karna dirimu yang sebenarnya tidak ada, yang ada hanyalah allah, kau merasa ada karna numpang ada pada sifat wujudnya allah, kau hidup karna kau numpang hidup pada sifat hayatnya allah
itu semua adalah kesempurnaan allah dalam meliputimu, sehingga kau terkecoh oleh sifat kesempurnaanya itu dengan menyebut sifat itu dengan sebutan aku,
"man arofa nafsahu fakod arofa bakdahu"
"kenalilah dirimu (akumu) maka kau akan mengenal tuhanmu", itu bukan petunjuk, tapi tantangan kepada orang orang sombong yang selalu mengakui jasad hati qolbu ruh sirrnya sebagai miliknya.
maka jika kau memang pandai maka tunjukan bagian manakah yang kau sebut dengan sebutan aku dari dirimu itu. karna dirimu itu sebenarnya tidak ada. sampai matipun bahkan sampai kiamatpun kau tidak akan bisa menunjukan akumu itu, karna akumu itu yang sebenarnya tidak ada. bagaimana bisa sesuatu yang tidak ada bisa kau aku akui bisa kau kenali dan kau tunjukan pada allah??
"la maujud ilallah" (yang maujud itu tidak ada, yang ada hanyalah allah)
إنَّمَا احْتَجَبَ لِشِدَّة ِظُهُرِهِ وَخَفِيَ عَنِ الاَبْصَارِ لِعَظِيمِ نُورِهِ
hikmah 178. “ sesungguhnya terhijabnya Alloh dari penglihatanmu itu karena sangat jelas dan terangNya allah, dan samarnya Alloh dari penglihatanmu itu karena terlalu besarnya sinar dan cahaya nurNya allah.”
Syarah
Sebagaimana keterangan hikmah sebelumnya, tentang keterbatasan/kelemahan panca indera manusia yang tidak bisa melihat karena terlalu dekat, begitu juga tidak akan bisa melihat terlalu terang. Pada hakikatnya semua benda itu bisa terlihat karena adanya cahaya/nur, tanpa cahaya takkan bisa terlihat, begitu juga terlalu terangnya cahaya, matapun tidak akan kuat melihat karena terlalu silau. Seperti contoh matahari, yang cahayanya paling terang dari cahaya yang lain yang bisa di lihat mata, sebab dari kuatnya sinar mata hari, mata kita tidak mampu menembus/ melihat dzatnya matahari itu sendiri, sehingga kita bisa tahu matahari hanya lewat sinarnya saja, dan mata tidak kuat/bisa melihat hakikatnya matahari itu. Artinya: matahari itu tidak terhijab oleh dzatnya sendiri tapi cahayanyalah yang menghijab matahari itu. Begitu juga Alloh, itu tidak terhijab oleh dzatNya, tapi terhijab oleh makhluknya, sebab terlalu jelas, terang dan besar NurNya. Jadi yang menghijab sesuatu itu bukan dzatnya, tapi kelemahan kita yang menjadikan hijab itu sendiri.
Jadi hakikat atau dzat itu tidak akan bisa di capai dengan panca indera, tapi bisa dicapai dengan matahati yang terang.
Maka apa bila engkau melihat dengan mata hatimu, tidak akan menemukan sesuatu yang terlukis pada benda-benda (makhluk) itu selain dari padaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar