Rabu, 10 November 2021

204 “ Malu Meminta Karena Sudah Puas”

 📓Terjemahan kitab alhikam

📄hikmah 204


“ Malu Meminta Karena Sudah Puas”


رُبّماَ اسْتَحْيَاالعَارِفُ اَنْ يَرْفَعَ حَاجَتـَهُ اِلىٰ مَوْلاَهُ لاِكْتِفَاءِـهِ بِمشِيـءَـتِهِِ فَكَيْفَ لاَ يَسْتَحِى انْ يَرْفَعَهَا إِلىَ خَلِيقَتِهِ


“ Terkadang seorang ‘Arif  itu malu meminta hajatnya kepada Tuhannya karena sudah merasa rela (puas dengan kehendakNya, maka bagaimana tidak malu meminta hajat / kebutuhannya kepada makhlukNya.”


 


Syarah


    Pada hikmah ke 185-186, telah banyak di bahas tentang lebih utama mana antara meminta / berdo’a atau tidak, dan merasa puas dengan pembagian dan pilihan Alloh, dan pada hikmah ini Syeih ibnu ‘Ato’illah menerangkan tentang sikap para ‘Aarif yang malu meminta hajatnya kepada  Alloh, karena sudah merasa puas dengan kehendak Alloh, apalagi meminta kepada makhluk.


   Syeih Sahl bin Abdulloh ra. berkata : Tiada suatu nafas atau hati melainkan di perhatikan oleh Alloh pada tiap detik, baik siang maupun malam, maka apabila Alloh melihat dalam hati itu ada hajat kepada sesuatu selain Alloh, niscaya Alloh mendatangkan iblis untuk hati itu.


Syeih Abu Ali Ad-daqqoq berkata : suatu tanda dari makrifat itu, tidak meminta hajat/kebutuhan kecuali kepada Alloh, baik besar maupun kecil. Contoh nabi Musa as. Yang rindu ingin melihat Alloh ia berkata : “ Robbi arini andhur ilaika. Dan ketika ia membutuhkan roti ia berdo’a : Robbi innii lamaa anzalta ilayya min khoirin faqiir.(Ya Tuhan sungguh aku terhadap apa yang engkau berikan kepadaku dari makanan itu sangat membutuhkan).


Nabi Ibrohim ketika akan di lemparkan kedalam api, ia di datangi malaikat Jibril dan di tanya : Apakah engkau ada hajat ? jawabnya : kepadamu tidak. Dan kepada Alloh? Ya. Jika demikian mintalah kepada Alloh. Jawab Ibrohim : Hasbi min su-ali ilmuhu billahi. (Cukup bagiku, Ia mengetahui keadaanku sehingga tidak usah saya minta kepadaNya).


Syeih Abul Hasan As-Syadzili ra. Ketika di tanya tentang ilmu kimia jawabnya : Keluarkanlah semua makhluk dari dalam hatimu, dan putuskan harapanmu untuk mendapat sesuatu selain yang telah di tentukan oleh Tuhanmu untuk kamu.  Alloh berfirman :   “Sabarlah terhadap hukum Tuhanmu karena engkau selalu di bawah pengawasan Kami”.


 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar