Minggu, 14 November 2021

Bab 10 Indra Tubuh Sebagai Isyarat Allah

 Terjemahan Syajaratul–Kaun

(Ibnu ‘Arabi)

Bab 10

Indra Tubuh Sebagai Isyarat Allah


Lima pertama: adalah rukun islam


Sementara lima yang kedua adalah shalat fardhu yang jumlahnya lima, 


sedangkan lima yang ke tiga adalah zakat yang pada nisabnya juga lima, 


lima yang ke empat adalah Rasulullah Muhammad bersama pada sahabat pendukungnya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, maka jumlah mereka bersama Rasulullah adalah lima. 


Adapun lima yang ke lima adalah Ahlul Bait. Meraka adalah Muhammad saw, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain.


Ketika sendi-sendi agama Islam dapat kokoh dengan menjalankan rukun-rukun syariat, mencintai para sahabat dan keluraga dekatnya, maka dalam diri Anda di ciptakan anggota tubuh sebanyak lima agar menjadi isyarat. Karena rukun Islam yang berjumlah lima, menduduki posisi panca indera.


Sebab dengan kelima indera yang ada ini Anda sanggup merasakan dan melihat segala sesuatu. Demikian pula, bila Anda menjalankan lima rukun Islam, maka Anda akan menemukan rasa segala sesuatu, mendapatkan pengetahuan, ma’rifat kepada Dzat Yang Maha Pengasih dan mendapatkan ilmu yakin.


Indera mata misalnya, akan mengajak Anda untuk menjalankan rukun-rukun shalat, sebab Rasulullah saw Bersabda:

“Di jadikan ketenangan mata saya pada shalat”


Sementara indera peraba mengajak Anda untuk menunaikan zakat.

Allah swt. Berfiman:

“Ambillah dari sebagian harta kekayaan mereka suatu sedekah (zakat)”

(Alqur-an surat. At-Taubah: 103).


Sedangkan indera rasa mengajak Anda untuk meninggalkan rasa makanan demi menjalankan rukun agama, 


indera pendengar mengajak Anda untuk mendengarkan panggilan:

“Dan serulah kepada umat manusia untuk berhaji”

(Alqur-an surat. Al-Hajj :27).


Sementara indera pencium (pembau) mengajak Anda untuk menghirup nafas Tauhid:

“Sesungguhnya saya menemukan bau ‘Jiwa” ar rahman dan arah Yaman”


Maka indera-indera ini menajak Anda untuk menjalankan sendi-sendi agama yang ada lima.


Allah menjadikan lima jari-jemari tangan Anda sebelah kanan menduduki posisi Rasulullah saw. Dan sahabat-sahabat yang bersamanya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra. 

Sebab, ketika Nur (Cahaya) Muhammad saw, di ciptakan di kening Adam, para malaikat menyambut dan memberikan salam kepada Nur Muhammad, sementara Adam sendiri tidak tahu.


Lalu ia berkata kepada Tuhannya, “Ya Tuhan, saya senang bila bisa melihat Nur anak saya, Muhammad saw. Maka hendaknya Engkau memindahkannya ke salah satu bagian tubuh saya, agar saya dapat melihatnya” 

Akhirnya Allah memindahkan nur Muhammad ke telunjuk jarinya sebelah kanan.


Adampun melihat cahaya gemerlapan di telunjuknya, lalu ia mengangkatnya sembari berkata , “Saya bersaksi bahwa Tiada Tuhan Selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Utusan Allah” Oleh karenanya, jari telunjuk di sebut al-Musabbihah (alat untuk bertasbih).


Kemudian Adam bertanya lagi, “Wahai Tuhan, apakah di dalam tulang rusuk saya ini masih ada sesuatu dari nur ini? Allah menjawab : “Ya, Nur (cahaya) sahabat-sahabatnya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali”


Maka cahaya Ali berada di Ibu Jari, Cahaya Abu Bakar berada di jari tengah, cahaya umar berada di jari manis, sedangkan cahaya Utsman berada di jari kelingking. Sebagian pendapat ada yang mengatakan, bahwa jari jemari tersebut di ciptakan di tangan Anda agar dengan ujung-ujungnya Anda sanggup menggenggam cinta kepada lima orang tersebut. Anda jangan membedakan antara mereka dengan Muhammad saw.


Sebab Allah swt, telah mengumpulkan mereka dengan firman-Nya:

“Muhammad Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya”

(Alqur-an surat. Al-Fath : 29).


Allah menciptakan lima jari jemari tangan kanan Anda untuk mengingatkan lima orang Ahlul Bait, di mana Allah telah menghilangkan kotoran (dosa) dari mereka dengan firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan kotoran (dosa) dari kalian hai Ahlul Bait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya”

(Alqur-an surat. Al-Ahzab : 33).


Rasulullah saw. Bersabda:

“Ayat ini di turunkan mengenai diri kami dan Ahlul Bait, yaitu saya. Ali, Fatimah, Hasan dan husain”


Kemudian Allah menjadikan kelima jari jemari kaki Anda sebagai isyarat yang mengingatkan shalat lima waktu yang di wajibkan kepada Anda. Sehingga Anda melaksanakannya berdiri di atas telapak kaki Anda, karena ia mengabdi kepada Allah di atas bumi. Pengabdian itu memang dari kedua talapak kaki.


Oleh karenanya Allah menjadikan telapak kaki kanan Anda untuk mengingatkan shalat lima waktu, sementara telapak kaki kiri Anda memberi isyarat tentang kewajiban nisab zakat, yakni lima dirham. Maka perintah shalat selalu di barengi dengan perintah zakat. Sehingga kedua telapak kaki Anda memberi isyarat tentang shalat dan zakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar