Kitab tajul 'Arus. Bab 11a Kekurangan pada dirimu dan adanya hijab dari dirimu
Silahkan bagikan keFacebookTwitter
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemahan Kitab
Tajul ‘Arus
Al-hawiy li tahdzibin Nufus
Karya
Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari
Bab 11
Kekurangan pada dirimu dan adanya hijab dari dirimu
Sebagian dari perkara yang dikhawatirkan pada dirimu yaitu bertumpuk-tumpuknya dosa, yang sebab dosa itu Alloh akan ngelulu kamu, dan menempatkan kamu pada tumpukan dosa tersebut.
Alloh Taala berfirman,"Aku akan ngelulu mereka sekiranya mereka tidak mengetahui". Apabila kamu termasuk orang yang mendapat pertolongan dari Alloh, sedikitnya amalmu itu sudah bisa bermanfaat padamu. Sebaliknya kalau kamu tidak mendapatkan pertolongan Alloh, banyaknya amalmu tidak akan bermanfaat pada dirimu.
Apabila kau dibukakan hijabmu, pasti kau akan bisa melihat segala sesuatu itu bertasbih kepada Alloh taala. Akan tetapi kekurangan yang ada pada dirimu dan adanya hijab itu dari dirimu sendiri.
(Sangat mengherankan) Kamu sibuk menjaga badanmu, sedangkan kamu menganggap murah agama untuk dirimu.
Seumpama dikatakan padamu, "sungguh, makanan itu beracun" pasti kamu tidak akan mau memakannya. Lalu dikatakan lagi padamu dengan sumpah, kalau makanan itu tidak beracun, kamu tetap tidak akan makan makanan tadi. Sekalipun tempat makan sudah kau cuci berkali-kali, perasaanmu tetap merasa jijik dengan tempat makan tersebut. Kenapa kamu tidak berbuat seperti itu terhadap agamamu(menjaga agamamu).
Berapa banyak pemberian Alloh yang sudah diberikan kepadamu, ang tentu lebih banyak dari yang diberikan ibumu kepadamu. Ketika kau dirawat ibumu disaat kau masih kecil, kamu diberi pakean yang bagus, lalu ketika pakean tersebut kau kotori seketika oleh ibu diganti dengan pakean lain.
Kamu adalah orang yang datang kekerajaan (dunia) yang dihias. Tidak ada sejengkalpun tempat yang tidak pantas untuK bersujud. Akan tetapi kamu malah merusak pakeanmu dan mengotori dengan maksiat. kebagusan Yang diperlihatkan kau keruhi dengan maksiat.
Tidak semua orang yang bersahabat(nyantri) pada orang besar(ulama) itu pasti dapat petunjuk sebab persahabatannya.
Maka jangan kau jadikan persahabatan dengan syeih kau anggap sebagai penyebab keamananmu. Orang yang tertipu oleh Alloh (sifat welas asih-Nya), dia selalu bermaksiat, dan kamu merasa aman dari siksanya Alloh.
Seperti perkataan orang bodoh yang mengatakan, "saya bersahabat dengan kyai fulan, saya tahu (kenal) dengan kyai fulan. Mereka mengaku dengan pengakuan yang bohong dan palsu.
Akan tetapi sebaiknya mereka bersahabat dengan para guru itu untuk menambah rasa takut dan khawatirnya.
Sungguh Para sahabat itu bersahabat dengan Rosululloh saw. Semakin bertambah banak rasa khawatir dan rasa takutnya.
Banyak orang kaya tapi kekayaannya mencegah dia untuk dekat dengan Alloh, dan bnyak orang fakir yang menjadikan dia dekat(berkumpul) dengan Alloh. Karena kefakiran itu bisa menjadikan kamu merasa butuh dan tadhorru'kepada Alloh. Kefakiran yang menyebabkan dekat dan taat kepada Alloh itu lebih baik daripada kekayaan yang memutus kamu dengan Alloh.
Seperti kamu diperintah berpaling dari maksiat, begitu juga kamu diperintah untuk berpaling dari orang yang berbuat maksiat. Dan kamu supaya mendo'akan mereka secara diam-diam(ghoib) semoga mereka tidak bermaksiat lagi.
Adapun masarakat saat ini berbuat sebaliknya.
Puasamu dan sholatmu itu belum bisa memberi manfaat kepadamu kalau kamu masih membicarakan kesalahan saudara islammu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar