Rabu, 17 November 2021

Bab 19. MIMPI BERTEMU DENGAN RASULULLAH SAW

Kepribadian dan Budi Pekerti Rasulullah saw.

Muhammad bin `Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dhahhak as-Sulami. (Imam at-Tirmidzi)

Bab 19. MIMPI BERTEMU DENGAN RASULULLAH SAW


"Barang siapa bermimpi melihatku di dalam tidurnya maka sesungguhnya ia benar-benar                           melihatku.    Karena     sesungguhnya    syaitan     tidak     mampu menyerupaiku. "


(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari


Abi Ishaq, dari Abil Akhwash, yang bersumber dari `Abdullah bin Mas'ud.")


"Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Barang siapa melihat aku pada waktu tidur (mimpi), maka sesungguhnya ia benar-benar melihat aku. Sesungguhnya syaitan tidak  dapat  menyerupaiku.  "  Beliau  bersabda  lagi:  "Dan  mimpi  orang  yang Mu'min itu merupakan satu bagian dari 46 bagian sifat kenabian."


(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman ad Darami, dari Mu'alla bin Asad, dari


`Abdul `Aziz bin Mukhtar, dari Tsabit, yang bersumber dari Anas r.a.)


 


PENUTUP


Dengan segala kerendahan diri, puji serta syukur kita hanya teruntuk Tuhan yang  satu,  Tuhan  Yang  Agung,  Tiada  Tuhan  Selain-Nya,  Allah  swt.  serta shalawat  dan  salam  semoga  selalu  dilimpahkan  kepada  junjungan  kita,  suri tauladan kita, ya Habiballah Nabi Muhammad saw. Beserta keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutny a hingga akhir zaman.


 


Sungguh betapa indah dan betapa beruntungnya umat Nabi saw. yang hidup di masa beliau hidup, umat yang ikut setiap jejak langkah beliau berjihad fi sabilillah di bawah panji la ilaha ilallah. Namun sebenarnya kita lebih baik karena kita umat Nabi saw. Yang hidup di masa beliau telah tiada berabad-abad lalu tetapi kita selalu mencintai dan merindukan Rasulullah saw. dan seharusnyalah bila kita mengaku mencintai dan merindukan beliau maka ikutilah sunnah- sunnah beliau tetapi tetap dahulukanlah yang wajib. Sesungguhnya Nabi saw. Tidak akan puas, tidak akan bahagia, tidak akan senang jikalau seorang dari umat beliau masih berada dalam neraka.


 


Wahai Rasulullah saw. betapa indahnya dirimu, engkau suri tauladan yang baik.


Wahai Rasulullah engkau adalah sebaik-baik ciptaan yang diciptakan oleh


Allah swt.


Wahai  Rasulullah  saw.  betapa  dinantikannya  dirimu,  hingga  para  Nabi sebelummu pun ingin menjadi umatmu.


Wahai Rasulullah saw. betapa dicintainya engkau, hinga saat engkau wafat tiada yang percaya bahkan sahabat `Umar berkata: "Tak seorangpun yang kudengar menyebut Rasulullah saw. wafat, melainkan ia akan kupancung dengan pedangku ini!"


Wahai Rasulullah saw. sungguh diri ini, ruh ini dan seluruh umatmu umat muslim mencintai dan merindukanmu, maka berilah syafa'at kepada kami dihari akhirat nanti agar kami dapat berkumpul dengan engkau di surga Allah swt.


 


Sungguh  tiada  kesenangan  yang  melebihi  kesenangan  disaat  terlantunkan kalimat-kalimat Al-Qur'an.


Sungguh tiada kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan disaat teringat akan kabar gembira yang dijanjikan Allah swt. dalam    setiap ayat Qur'an.


Sungguh tiada kesedihan melebihi kesedihan disaat terbaca kalimallah yang mengabarkan tentang kepedihan yang akan kau berikan kepada orang-orang yang lalai.


Sungguh tiada ketakutan yangt melebihi ketakutan akan azabmu yang pedih.


Dan  sungguh  tiada  ketenangan  dan  kedamaian  yang  tercipta  layaknya  saat terlantunkan lisan dan hati ini mengucap LA ILAHA ILALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH.


 


Ya Allah semoga buku ini dapat menyegarkan hati umat islam dan mengabarkan betapa  mulianya  manusia  yang  Kau  ciptakan  sebagai  khataman  nabiyyin.


 


Semoga kami yang mempelajari buku ini Kau masukkan ke dalam golongan


orang-orang yang Kau ampuni dosanya dan orang-orang yang mendapatkan syafa'at dari Baginda Nabi Muhammad saw.


 


Amiin ya robbal `Alamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar