Rabu, 17 November 2021

Bab 18. NAMA-NAMA RASULULLAH SAW

Kepribadian dan Budi Pekerti Rasulullah saw.

Muhammad bin `Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dhahhak as-Sulami. (Imam at-Tirmidzi)

Bab 18. NAMA-NAMA RASULULLAH SAW



Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya bagiku ada beberapa nama, Yaitu: Aku Muhammad, aku Ahmad dan aku al Mahi, maksudnya: dengan jalan aku, Allah membasmi kekafiran. Aku juga digelari al Hasyir, yang maksudnya: umat manusia dihimpun di belakangku. Akupun digelari al `Aqib (penerus para Nabi)" al Aqib adalah yang tiada diiringi di belakangnya oleh hadirnya seorang Nabi." (Diriwayatkan oleh Sa'id bin `Abdurrahman al Makhzumi dan lainnya, dari Sufyan, dari az Zuhri, dari Muhammad bin Jabir bin Muth'im bin `Adi*, yang bersumber dari bapaknya)


•     Muth'im bin `Adi adalah pembesar kota Mekkah.




"Aku bertemu dengan Nabi saw. pada suatu jalan di Madinah. Ia bersabda: "Aku Muhammad, aku Ahmad, aku Nabiyur-Rahmah( Nabin pembawa Rahmat) dan aku  Nabiyut-Thaubah  (Nabi  pengajar  taubah).  Aku  al  Muqaffi  (yang  datang mengikuti  jejak  para  Nabi).  Aku  al  Hasyir  dan  Nabiyul  Malahim  (Nabi  yang mengalami beberapa peperangan). "


(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Tharif al Kufi, dari Abu Bakar bin `Iyyasy*, dari `Ashim, dari Abi Wa'il, yang bersumber dari Hudzaifah r.a.)


•     Abbu   Bakar   bin   `Iyyasy,   nama   sebenarnya   diperselisihkan.   Ada   yang   mengatakan Muhammad,   ada   yang   mengatakan   `Abdullah,   atau   Salim,   atau   Syu'bah.   Namun kesemuanya juga Tsiqat.









USIA RASULULLAH SAW



"Nabi saw. tinggal di Mekkah (setelah menjadi Rasul) tiga belas tahun. Di sana beliau mendapat wahyu. Di Madinah sepuluh tahun. Beliau wafat dalam usia enam puluh tiga tahun."


(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Rauh bin `Ubadah, dari Zakaria bin Ishaq, dari


`Amr bin Dinar, yang bersumber daari Ibnu `Abbas r.a.)



"Sesungguhnya Rasulullah saw. wafat dalam usia enam puluh tiga tahun." (Diriwayatkan oleh Husein bin Mahdi al Bashri, dari `Abdurrazaq, dari Ibnu Juraij, dari Juraij, dari Zuhri, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)





WAFAT RASULULLAH SAW



"Terakhir  kali  aku  memandang  Rasulullah  saw.  yaitu  tatkala  tirai  kamarnya dibuka pada hari Senin. Aku memandang wajahnya bagaikan kertas mushaf (dalam  keelokan  dan  kebersihannya)  .  Orang-orang  shalat  di  belakang  Abu Bakar r.a. Hampir saja terjadi kegoncangan diantara umat, kemudian ia (Abu Bakar r.a.) memerintahkan umat agar tenang. Abu Bakar memimpin mereka, tirai kamar Nabi saw. dibuka, dan Rasulullah saw. kedapatan telah wafat pada akhir hari itu."


(Diriwayatkan  oleh  Abu  `Ammar  al  Husein  bin  Huraits,  dan  diriwayatkan  pula  oleh Qutaibah bin Sa'id dan sebagainya, mereka menerima dari Sufyan bun `Uyainah, dari Zuhri, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)



"Tatkala Rasulullah saw. sakit, beliau (Rasulullah) sempat pingsan, kemudian sadar kembali. Beliau bersabda: "Apakah waktu shalat telah tiba?" Para sahabat menjawab:  "Ya".   Kemudian                        beliau  bersabda:     "Perintahkan              Bilal                   agar mengumandangkan  adzan  dan  perintahkan  agar  Abu  Bakar  shalat  (menjadi imam) bagi umat (atau beliau berkata, perawi ragu) bersama umat." Selanjutnya Salim  berkata:  "Kemudian  beliau  pingsan  kembali,  kemudian  sadar  kembali, seraya  bersabda:  "Apakah  waktu  shalat  tiba  telah  tiba  ?"  Para  sahabat menjawab:    "Ya".    Kemudian   beliau    bersabda:     "Perintahkan   agar    Bilal mengumandangkan  adzan  dan  perintahkan  agar  Abu  Bakar  melaksanakan shalat  bersama  umat."  `Aisyah  berkata  (usul)  kepada  Rasulullah  saw.  : "Sesungguhnya  ayahku  amat  perasa.  Bila  ia  berdiri  di  tempat  itu  (tempat Rasulullah saw. mengimami), ia akan menangis, dan ia takkan mampu berdiri. Bagaimana sekiranya Anda perintahkan saja orang lain!" Salim bercerita lagi: "Kemudian  beliau  pingsan  lagi,  kemudian  sadar  kembali,  seraya  bersabda: "Perintahkan agar Bilal mengumandangkan adzan dan perintahkan agar Abu Bakar melaksanakan shalat dengan umat (menjadi imam).Sesungguhnya kalian (wahai  kaum  wanita)  bagaikan  wanita  pada  masa  Nabi  Yusuf**."  Kemudian







Salim     melanjutkan     ceritanya:      "Maka      Bilal     diperintahkan,     ia      pun


mengumandangkan adzan dan Abu Bakar diperintah, ia pun shalat bersama umat (menjadi imam). Kemudian Rasulullah saw. agak berkurang rasa sakitnya, maka beliau bersabda: "Carikan untukku orang yang bersedia aku telekani!" Maka datanglah Burairah* dan seorang laki-laki lainnya, kemudian Rasulullah saw.  bertelekan  pada  keduanya.  Manakala  Abu  Bakar  melihatnya,  ia  pun mengundurkan  diri  (dari  kedudukan  menjadi  imam),  namun  Rasulullah  saw. mengisyaratkan  agar  ia  tetap  di  tempat,  akhirnya  Abu  Bakarpun  selesai mengerjakan  shalat  (mengimami).  *  Kemudian  Rasulullah  saw.  wafat,  maka


`Umar bin Khattab r.a. berkata: "Demi Allah, tiada seorangpun yang kudengar menyebutkan Rasulullah saw. wafat, melainkan akan kupancung (kepalanya) dengan  pedangku  ini!"  Salim  menceritakan  lagi:  "Umat  pada  waktu  itu  tidak mengetahui.  (Hal  itu  dapat  di  mengerti)  sebab  sebelumnya  tidak  ada  pada seorang Nabi. Maka sewaktu `Umar berbuat demikian umat hanya berdiam diri. Kemudian  mereka  berkata:  "Wahai  Salim!  Berangkatlah  engkau  menemui sahabat  Rasulullah  saw.  (Abu  Bakar)  dan  panggillah  kemari!"  Kutemui  Abu Bakar sewaktu ia berada di dalam masjid. Kudekati dia sambil menangis karena kebingungan. Manakala ia melihat daku, iapun bertanya: "Apakah Rasulullah saw telah wafat?". Aku menjawab: sungguh umar berkata: "tak seorangpun yang kudengar  menyebut  rasulullah  saw.  wafat,  melainkan  ia  akan  aku  pancung dengan pedangku ini!" Abu Bakar berkata kepadaku: "Sudah, berangkatlah! " Maka berangkatlah aku bersamanya. Setibanya, orang-orang telah masuk ke rumah Rasulullah saw., untuk itu ia berkata: "Wahai umat Muhammad! Berilah aku jalan!" Kemudian mereka memberi jalan untuk Abu Bakar. Ia menghampiri jenazah Rasulullah saw. ia bersimpuh dan menyentuhnya, seraya membaca al- Qur'an (Q.S 39 az Zumar: 30), yang artinya: "Sesungguhnya engkau akan mati dan  sesungguhnya  mereka  pun  akan  mati."  Para  sahabat  bertanya:  "Wahai sahabat Rasulullah saw! (ditujukan kepada Abu Bakar) Apakah Rasulullah saw. telah wafat ?". Ia (Abu Bakar) menjawab: "Ya". Tahukah mereka bahwa benar apa yang terjadi. Mereka berkata: "Wahai sahabat Rasulullah, apakah dilakukan shalat jenazah juga bagi Rasulullah saw. ?" Ia menjawab: "Ya". Mereka bertanya lagi: "Bagaimanakah caranya?". Ia menjawab: "Serombongan masuk, kemudian bertakbir,  membaca  shalawat  dan  berdo'a,  kemudian  keluar.  Setelah  itu masuklah  serombongan  berikutnya,  lalu  bertakbir,  membaca  shalawat  dan berdo'a, kemudian keluar sampai semua orang kebagian." Mereka bertanya lagi: "Wahai sahabat Rasulullah saw! Apakah Rasulullah saw juga dikebumikan? ". Ia menjawab: "Ya". Mereka bertanya: "Di mana?". Ia menjawab: "Di tempat beliau wafat,  di  mana  Allah  mencabut  ruhnya  pada  tempat  itu,  karena  Allah  tidak mencabut ruhnya melainkan pada tempat yang baik." Yakinlah mereka bahwa apa yang dikatakan Abu Bakar itu benar. Kemudian ia memerintahkan mereka agar yang memandikan beliau adalah sepupu beliau dari garis keturunan ayah beliau.  Orang-orang  Muhajirin  bermusyawarah  (tentang  khalifah  sesudahnya) maka berkatalah mereka: "Temuilah teman-teman kita dari kelompok Anshar, kita ikut sertakan mereka bersama kita pada perumusan perkara ini (Khalifah)!"







Golongan  Anshar  berkata:  "Dari  golongan  kami  seorang  wakil."  `Umar  bin


Khattab  berkata:  "Siapakah  gerangan  yang  dapat  menandingi  orang  yang memiliki  tiga  keutamaan?  Ia  adalah  salah  seorang  dari  dua  orang  di  kala keduanya (Abu Bakar dan Nabi saw.) berada di dalam gua. Di kala itu Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu berduka cita sesungguhnya Allah bersama kita." (Q.S. at Taubah:40). Siapakah gerangan orang yang berdua itu? Salim melanjutkan  ceritanya:  Kemudian  ia  (`Umar)  mengulurkan  tangannya,  maka mereka para sahabat berbai'at kepadanya (Abu Bakar) dan seluruh umat pun ikut memberikan bai'at kepadanya dengan bai'at yang tulus ikhlas."


(Diriwayatkan oleh Nashr bin `Ali al Jahdlami, dari `Abdullah bin Daud, dari Salamah bin


Nubaith, dari Nu'aim bin Abi hind, dari Nubaith bin Syarith, yang bersumber dari Salim bin


`Ubaid r.a.)


•      Salim bin `Ubaid al Asyja'i adalah sahabat Rasulullah saw. Yang Tsiqat. Ia adalah salah seorang  dari  ahli  shufah  (yang  tinggal  diemper  masjid),  Sebagaimana  Abu  Hurairah. Periwayatannya dikeluarkan oleh ahli hadist yang empat dan imam Muslim.


•      Maksudnya dalam menyatakan perasaan yang tersembunyi.


•      Burairah berasal dari Habsyi, ia adalah budak yang telah dimerdekakan oleh `Aisyah r.a.





HARTA PUSAKA RASULULLAH SAW



"Rasulullah saw. tidak meninggalkan  pusaka  kecuali  sebilah  pedang,  seekor keledai dan sebidang kebun yang dijadikan sebagai sedekah."


(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Husein bin Muhammad, dari Israil, dari Abi Ishaq, yang bersumber dari `Amr bin al Harits r.a.*)


•     Ia adalah saudara Juraiyah (isteri Rasulullah saw.)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar