Sabtu, 13 November 2021

Bab 22 Sampai Kepada Allah

 terjemahan kitab 

Al Mawafiq Wal Mukhotobat

(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)


Bab 22 Sampai Kepada Allah


Tuhan ku berseru kepada ku: 

"Hedaklah engkau berjalan menuju kepada Ku, dan Akulah yang menjadi pemandu dan penuntunmu. Maka akupun berjalan. ku lihat diriku sendiri.


Ia pun berseru lagi:

Lewatilah semuanya (jangan kau mampir pada semuanya)! Arahkan tujuanmu hanya kepada Ku saja. Sesungguhnya bila engkau berhenti bersama dirimu yang tercela, niscaya engkau akan binasa, dan bila engkau berhenti dengan dirimu yang terpuji, niscaya engkau terhijab.


Seungguhnya, bila engkau telah terhijab dengan panggilan-panggilan yang terpuji itu, maka engkau akan di datangi oleh panggilan-panggilan yang tercela, dan dengan paksa engkau akan di tawan, penyebabnya tak lain karena engkau terhijab.


Aku pun melanjutkan perjalanan, maka kulihat akal pikiranku. 

Diapun berkata: Lalui saja dan jangan diperdulikan, tetapkan tujuanmu pada Ku! Bila akal yang datang, akan kirim hikmat kebijaksanaan; dan bila ia pergi maka ia pun akan melihat dirinya. Bila ia membawamu masuk ke dalam hikmat kebijaksanaan, ia pun akan berkata kepadamu “Ikutlah aku”, maka kekuasaan sudah berada di tangannya.


Bila ia datang, maka engkaupun akan menyertai hikmat kebijaksanaan Bila ia pergi engkaupun akan mengikutinya menuju hijab. Langkahi saja siapa-siapa yang datang dan siap-siapa yang pergi.


Aku teruskan perjalanan.

ujarNya pula: Engkau telah melewati bahaya itu! kulihat kerajaan duniawi seluruhnya dengan sekali pandang Berkata pula Tuhan kepadaku : Lalui dan langkahi apa-apa yang berada di dalamnya! Maka kesemuanya itu adalah kesenangan nafsumu dan impian-impiannya.


Kemudian kulihat kerajaan-kerajaan semuanya dengan sekali pandang Kata Nya pula: “Lalui dan langkahi apa-apa yang berada di dalamnya! Maka kesemuanya itu adalah kesenangan akal budimu dan rumahnya. Aku pun melalui, kemudian kulihat hikmah kebijaksanaan menyambut Kedatanganku dan membukakan pintu-pintu, dan di balik pintu-pintu itu terdapat pintu-pintu lagi, yang di dalamnya terdapat khazanah-khazanah, dan khazanah-khazanah itu berisi pula harta-harta kekayaan, lalu akupun di datangi oleh akal, jiwa, ilmu dan makrifat, semuanya serempak mendatangiku; maka Tuhan pun berkenan berkata padaku : engkau sudah menjalani segala sesuatu!.


Lemparkan hikmah kebijaksanaan kepada orang-orangnya dan buatlah perjanjian dengan mereka, supaya mereka membangun gedung-gedung dan rumah-rumahnya inilah apa yang mereka tuju, mereka menginginkan agar engkau bercerai, dan mereka menceraikan engkau. Tetap sajalah engkau berjalan menuju pada Ku! Dan kesemuanya itu tidak layak bagimu utuk engkau tempati, engkaupun bukan penghuni yang harus menetap untuk selama-lamanya di sana!


Kembali aku berjalan lagi, ku lihat orang-orang lalu lalang dan mereka yang berjalan, ku lihat pula para ulama dan para zahid dan para muttaqien. Lalu berkatalah Tuhan padaku: Orang-orang yang lalu lalang akan sejurus dengan arah tujuannya dan sekali-kali tiadalah orang yang lalu-lalang itu akan mengajakmu kecuali kepada maqam dan iqamahnya, dimana mereka berada Maka bila engkau tertarik oleh orang alim atau ulama, engkau akan diundang kepada ilmu pengetahuannya bila engkau menyukai orang arif, makrifat akan melambai lambai padamu, lintasi saja mereka itu. Kesemuanya itu adalah lalu-lintasmu dan bukan tujuanmu, juga bukan tempatmu untuk tinggal.


Aku melanjutkan berjalan lagi. ku lihat segala sesuatu, kulihat wajah di balik wajahnya, dan apa yang berada di balik arti dan makna, kesemuanya menawarkan diri padaku dan berlomba menariku dengan berbagai usaha agar aku berpaling padanya. Tuhanpun berkata lagi: Segala sesuatu itu menawarkan diri melalui penglihatanmu yang memandang, dan mengaitkan pada arti dan makna dengan selera penggembaraanmu itu waspadalah pada pandanganmu, jangan menengok kepada sesuatu agar mereka jemu dan menutup lisannya supaya tidak lagi menawarkan apa-apa padamu Simpanlah kemauan kerasmu dari segala arti dan makna, dan bersamalah dengan Ku.


Sungguh jika mereka itu tidak melihat engkau berkemauan keras, niscaya mereka tidak menawarkan dan menarik-narimu. Akupun menahan pandanganku dan menaggalkan kemauan kerasku. Dengan nada gembira Ia pun berseru: Marhaban!! Terhadap hati hamba Ku yang sunyi dari segala sesuatu. 

Lalu Ia pun berhujjah: Engkau telah lulus! Engkau sudah melewati alam semesta (Al Kauniah) dan sekarang tiba dalam perjumpaan dengan Pencipta Alam Semesta (Al Mukawwin).


Di saat itu aku mendengar hujjahNya: KUN (jadilah) disusul pula oleh hujjah Nya: Jangan engkau berhenti dalam pesona “KUN” Lalui! Lewati! Walaupun “Kun” itu sumber pokok alam semesta; Jangan engkau dibawa-bawa hingga turun ke bawah lagi dari maqammu. Kulalui “Kun” dengan merendah-rendah hujjahnya pula : Akulah Allah.

Ku jawab: “Engkaulah Allah” Engkau pelindung ku (Maulaya) yang menfitrahkan aku untuk berdiri di antara kedua tangan Mu yang menjadi perisai untukku dari semua perintah dan larangan Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar