terjemahan kitab
Al Mawafiq Wal Mukhotobat
(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)
Bab 28 Akal Budi
Akal budi itu menjelaskan kepadaku: ✒️Kediamanku di dalam hikmat kebijaksanaan.
✒️rumah hikmat kebijaksanaan tiada berpintu, dan tiada pagar, mudah di masuki (bagi yang ku tuntun).
✒️kebenaran dan kebatilan tiada berbeda.
✒️yang indah dan yang buruk dapat memasukinya.
Seluruh rumah di penuhi dengan pintu-pintu dan itulah rumah tanpa atap tanpa naungan, tiada juga tanah untuk dasar rumah itu, segala sesuatu bebas masuk ke dalam, segala sesuatu boleh berkata sesuka hati, pengaduan apapun ku terima, boleh saja aku di musuhi dan aku berada di setiap kemauan.
Engkau telah memasuki Hadirat itu dan engkau telah meninggalkan aku dengan Nur cahaya maqammu, tetapi aku tetap bersamamu, aku tidak akan meninggalkan engkau, karena maqamku itu ada di dalammu, maka tiada ku terima pemberitahuan apappun darimu dan aku pun tidak mengerti sikapmu. demikianlah penjelasan akal.
(Akal budi itu suatu alat untuk mengenal dan mengetahui sesuatu, serta menjadi tali penghubung, dan ujungnya ialah dapat mencapai hikmat kebijaksanaan untuk membina dan menyusun dengan satu perhitungan yang tepat. Dan inilah batas-batasnya serta melangkahi dengan berupaya menuju kepada Nur Cahaya Hadirat. dan di dalam Nur Cahaya Hadirat itu sang akal budi tidak memahami apapun karena sudah bukan maqamnya lagi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar