Rabu, 17 November 2021

Bab 3. RAMBUT RASULULLOH

Kepribadian dan Budi Pekerti Rasulullah saw.

Muhammad bin `Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dhahhak as-Sulami. (Imam at-Tirmidzi)



Bab 3. RAMBUT RASULULLOH 



"Rambut Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya."


(Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari Ismail bin Ibrahim, dari Humaid yang bersumber dari


Anas bin Malik r.a.)



"Rasulullah saw. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya."


(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Abu Qathan, dari Syu'bah dari Abi Ishaq yang bersumber dari al Bara' bin `Azib r.a.)



"Rambut  Rasulullah  saw.  tidak  terlampau  keriting,  tidak  pula  lurus  kaku, rambutnya mencapai kedua daun telingannya. "


(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin Jarir bin Hazim, dari Hazim yang bersumber dari Qatadah)



"Sesungguhnya  Rasulullah  saw.,  dulunya  menyisir  rambutnya  ke  belakang, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan, dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rasulullah  saw. Senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab. Kemudian,Rasulullah saw.   menyisir rambutnya ke kiri dan ke  kanan." (Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr dari `Abdullah bin al Mubarak, dari Yunus bin Yazid, dari az Zuhri, dari `Ubaidilah bin `Abdullah bin `Utbah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)



CARA BERSISIR RASULULLOH .SAW.



"Rasulullah saw. sering meminyaki rambutnya, menyisir janggutnya dan sering waktu menyisir rambutnya beliau menutupi (bahunya) dengan kain kerudung. Kain  kerudung  itu  demikian  berminyak  seakan-akan  kain  tukang  minyak." (Diriwayatkan oleh Yusuf bin'Isa, dari Rabi' bin Shabih, dari Yazid bin aban ar Raqasyi*, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)


•     Aban  ar  Raqasyi  dikenal sebagai  orang  yang  dinilai  munkar  periwayatannya.  Hadist  ini sangat   berlawanan   dengan   kebanyakan   hadist   shahih,   yang   menerangkan   tentang kebersihan dan penampilan terpuji dari Rasulullah saw. (Muhammad `Afif az Za'bi).



"Rasulullah saw. melarang bersisir kecuali sekali-kali. "


(Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar, dari Yahya bin Sa'id,dari Hisyam bin Hasan, dari al


Hasan Bashri, yang bersumber dari `Abdullah bin Mughaffal r.a.*)


•      Yang dilarang ialah bersisir layaknya wanita pesolek.


•     'Abdullah bin Mughaffal r.a. dalah sahabat Rasulullah saw. Yang masyhur, ia adalah salah seorang peserta "Bai'tus Syajarah", wafat pada tahun 60 H ada pula yang mengatakan tahun 57 H.



UBAN RASULULLOH .SAW.



Qatadah  bertanya  kepada  Anas  bin  Malik  r.a.:  "Pernahkah  Rasulullah  saw. menyemir rambutnya yang  telah beruban?" Anas bin  Malik menjawab:"Tidak sampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan katam."


(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)


•      Katam  adalah  sejenis  tumbuh-tumbuhan  yang  biasa  digunakan  untuk  memerahi  rambut sedangkan warnanya merah tua.



Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!" Rasulullah saw. bersabda: "Surah Hud, Surah al Waqi'ah, Surah al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan Surah Idzasy-Syamsu  kuwwirat, menyebabkan aku  beruban." (Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A'la, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)



"Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sesungguhnya telah beruban!" Rasulullah saw. bersabda: "Surah Hud dan  beberapa surah sebangsanya telah menyebabkan aku beruban."


(Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki', dari Muhammad bin Basyar, dari 'Ali bin Shalih, dari Abi Ishaq yang bersumber dari Abi Juhaifah r.a.*)


•      Abu Juhaifah adalah Wahab as Sawa' bin `Amir bin Sha'sha'ah al Kufi. Ia adalah seorang sahabat yang masyhur. Menurut al Dzahabi, ia adalah rawi yang tsiqat (kuat hapalan dan terpercaya). Ia wafat pada tahun 74 H.




SEMIR RAMBUT RASULULLOH .SAW.



Al Jahdzamah r.a., isteri Busyair bin al Khaskhashiyyah pernah bercerita: "Aku melihat  Rasulullah  saw.  keluar  dari  rumahnya  mengibaskan  rambut  sehabis mandi. Dan di kepalanya terdapat bekas daun inai", atau "bekas celupan"(rawi ragu).


(Diriwayatkan oleh Ibrahim bin Harun, dari Nadlr bin Zararah*, dari Abi Jinab*, dari Iyad bin


Laqith, yang bersumber dari Jahdzamah r.a.)


•      Nadlr bin Zararah dalah rawi yang dla'if dan termasuk Matruk.


•      Ali  Jinab  dikenal  sebagai  rawi  yang  masyhur  tapi  ia  dianggap  dla'if  karena  sering menyamarkan rawi.



"Aku melihat rambut Rasulullah saw. dipacari merah."



(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr bin `Ashim, dari Hammad bin


Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)





CELAK MATA RASULULLOH .SAW



Dalam  sebuah  riwayat  yang  bersumber  dari  Ibnu  `Abbas  r.a.  dikemukakan: Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Bercelaklah kalian dengan Itsmid*, karena ia dapat mencerahkan pengliahatan dan menumbuhkan bulu mata. Sungguh Nabi saw. Mempunyai tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak pada   setiap malam.  Tiga olesan disini dan tiga olesan di sini." (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Abbad bin Manshur, dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)


•      Itsmid adalah batu celak biasanya berupa serbuk. Warnanya hitam atau biru. Serbuk itsmid dioleskan pada bulu mata atau disapukan di sekeliling mata.


•      Yang dimaksud di sini adalah tiga olesan di mata sebelah kanan dan tiga olesan di mata sebelah kiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar