terjemahan kitab
Al Mawafiq Wal Mukhotobat
(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)
Bab 31 Jangan Berbantah Mengenai Hukum hukum ku
Bahwasanya Aku mempunyai hamba-hamba bila Ku ajak bicara mereka tidak mengajukan pertanyaan apapun, untuk pengertiannya Dan bila Aku berkata kepada mereka pun tidak membantah, bila Ku perintahkan sesuatu, tidak juga bersedih.
Mengapa mereka harus murung?
Barangsiapa yang bersedih hatinya dalam sesuatu persoalan, niscaya ia akan jatuh antara maju dan mundur, Dan siapa yang mengajukan pertanyaan untuk mencari pengertian dalam pembicaraan, niscaya akan jatuh antara kemantapan dan kebimbangan.
Hanya hamba Ku yang sebenar-benaranya yang langsung bertindak untuk segera melakukan dan melaksanakan perintah Ku. tiada ia menanyakan untuk pengertian dan tiada juga membantah atau bersedih. Keadaannya laksana Malaikat yang berhati teguh. (Orang yahudi suka berbantah seperti yang terkandung di QS. Al Baqarah 67 -71).
Jika engkau membantah perihal hukum-hukum Ku, maka engkau menganggap dirimu seakan-akan Tuhan dan engkau sependirian dengan lawan Ku, dan itu adalah suatu kekufuran semata-mata dan tidaklah hal yang sedemikian itu memperoleh pemberian apa-apa, selagi engkau tetap menjadikan dirimu sebagai tuhan lawan Tuhan mu, maka jangan menanti pemberian Nya, penuhilah hajat kebutuhan dirimu sendiri.
Pemberian itu hanya Ku peruntukan bagi hamba Ku yang melazimkan pendirian sebagai layaknya seorang hamba dari ke Maha Agungan Tuhan. Allah berfirman, yang tafsirnya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku
(QS. Adz-Dzariah 51 -56).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar