Senin, 15 November 2021

Bab 4a Orang yang sadar umurnya sudah dekat, dia akan cepat-cepat mencari bekal

Kitab tajul 'Arus (Bab 4. Orang yang sadar umurnya sudah dekat, dia akan cepat-cepat mencari bekal )

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ




Terjemahan Kitab

Tajul ‘Arus

Alhawiy li tahdzibin Nufus

Karya

Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari




Orang yang sadar umurnya sudah dekat, dia akan cepat-cepat mencari bekal


Orang yang sadar kalau umurnya sudah hampir habis, dan dia ingin mengganti amal-amalnya yang sudah ditinggalkan, maka dia harus memperbanyak dengan dzikir keseluruhan. apabila dia mengerjakan itu, umurnya yang pendek akan menjadi panjang. mislnya Dzikir dengan membaca: “Subhanallahil Adhim Wabi Hamdihi Adada Kholqihi Waridho Nafsihi Wazinata Arsyihi Wamidaada Kalimatihi…” 

Begitu juga orang yang banyak meninggalkan puasa dan sholat, sebaiknya dia memperbanyak dengan membaca sholawat kepada Rosululloh saw. Karena seumpama seluruh umurmu kau gunakan untuk taat, lalu Alloh ta’ala memberikan satu Rohmat ta’dhim saja kepadamu, satu Rohmat ta’dhim dari Alloh itu lebih unggul/berharga dibandingkan ketaatanmu dalam seluruh umurmu. Karena sholatmu itu hanya menurut kemampuanmu, sedangkan Rohmat ta’dhim Alloh yang diberikan kepadamu itu menurut kekuasaan Rububiyahnya Alloh ta’ala.


Itu semua kalau Rohmat ta’dhimnya Alloh hanya satu, lalu bagaimana kalau Alloh memberikan sepuluh Rohmat ta’dhim kepadamu sebagai imbalan setiap Sholawat (yang kau baca). Seperti yang sudah di ceritakan dalam Hadits shohih. Lalu bagaimana baiknya kalau dalam hidupmu kau isi dengan taat kepada Alloh dan selalu berdzikir, atau bersholawat kepada Rosululloh saw…


Diceritakan, “Setiap ada hewan buruan yang bisa diburu(ditangkap pemburu), dan setiap pepohonan yang di potong orang, itu sebab hewan buruan dan pepohonan tersebut lupa berdzikir kepada Alloh ta’ala. Karena pencuri itu tidak akan masuk rumah(mencuri) ketika pemilik rumah dalam keadaan terjaga. sebaliknya pencuri masuk kerumah/mencuri ketika pemilik rumah itu lupa atau tidur.

Siapa saja yang tau kalau waktu berangkat perjalanan sudah dekat, dia akan cepat-cepat dalam mencari bekal (untuk perjalanan).

Siapa saja yang tau kalau perbuatan baiknya kepada orang lain belum ada manfaatnya, dia pasti giat/semangat berbuat baik.

Siapa saja yang tidak menghitung pengeluarannya, dia akan rugi dan tdak tau akibatnya. Siapa saja yang mengangkat seorang wakil, lalu dia (wakil) itu berhiyanat, wakil itu pasti akan dipecat. Begitu juga nafsumu, kamu sudah dikhiyanati nafsumu, maka pecatlah dia(nafsumu) dan persempit jalannya.


Ketika kamu tahu, kalau kamu berpaling dan mengikuti kesenangan nafsumu, dan lupa (kepada Alloh). Itulah sifatmu!.

Dan ketika kamu tahu, kalau dirimu selalu kembali kepda Alloh, takut kepada Alloh, Zuhud, itu semua sebagian dari perbuatan(kehendak)Alloh ta’ala.

Contoh dari semua itu’, “Ketika kamu tahu didesa/negaramu itu ada pohon Halfa’, Syauk, dan ‘Ausij (pohon-pohon yang banyak durinya). Ya itulah tumbuhan didesa/negaramu.


Ketika kamu tahu di desa/negaramu ada pohon gaharu, kasturi misik dan ambar (yang baunya harum), ketahuilah bahwa itu semua hanya dari kehendakdan dibuat oleh Alloh, bukan tumbuhan dari desa/negaramu.

minyak misik itu dari getah kijang Iraq, dan Minyak Ambar itu dari ikan di lautan india. itu perumpamaan iman mu.

ketika kamu melakukan maksiat, itu seperti matahari yang terkena gerhana. atau seperti lampu yang tertutup piring, lampunya tetap ada, tapi sinarnya terhalang tutup/hijab tadi.

 lalu ketika kamu menghadiri majlis-majlis ilmu, itu supaya sempurna akalmu. apabila umurmu sedikit, akan menjadi banyak/panjang, karena menghasilkan iman, khusyu’, khudhu’(andap ashor), takut kepada Alloh, berfikir(angen-angen), ingat kepada Alloh dan semisalnya.

Apabila kamu mengetahui kedudukan imanmu, kamu tidak akan mendekati maksiat.


tidak ada yang paling lambat membayar hutang kecuali nafsu, Musuh yang paling besar bagimu yaitu syetan, dan tidak ada penghalang yang paling kuat seperti hawa nafsu. tidak ada yang menolak bantuan Alloh seperti sombong, karena air hujan itu berkumpul pada tanah yang becek(lembek), tidak di puncak gunung. Begitu juga hati orang yang sombong, Rahmatnya Alloh pindah dari hatinya ke hati orang-orang yang tawadhu’. Yang di maksud orang yang sombong yaitu orang yang menolak kebenaran, bukan orang yang bagus pakeannya.


Yang dimaksud Kibir yaitu orang yang menolak perkara haq, ya’ni menolak kebenaran dan menghina/merendahkan manusia.

Dan jangan kamu beranggapan kalua tidak ada takabur/sombong kecuali orang berpangkat atau orang yang kaya saja. kadang sombong itu terjadi pada orang miskin/yang tidak punya makanan dimalam hari, dan dia selalu berbuat kerusakan, dan tidak pernah berbuat baik, karena sesungguhnya dia itu takabur/sombong pada makhluknya Alloh ta’ala.


dan jangan kamu beranggapan kalau orang yang tertimpa bencana itu orang yang di tahan atau orang yang di penjara, akan tetapi orang yang maksiat kepada Alloh itu juga termasuk orang yang tertimpa bencana. karena dia memasukkan najis maksiat di kerajaannya Alloh yang suci.

Banyak orang yang menafkahkan hartanya (Dinar dan dirham), tapi sedikit orang yang mau menafkahkan ruhnya.

Orang yang bodoh yaitu orang yang menangis ketika anaknya mati, tapi dia tidak menangis ketika meninggalkan taatdan ibadah kepada Alloh Azza Wa Jalla. seakan akan dia mengatakan (dengan lisan halnya), “ aku menangisi pada sesuatu yang menyibukkan aku pada Tuhanku”. sebaikny dia malah senang sebab anaknya telah bisa menghadap pada Tuannya (Alloh). Karena Alloh telah mengambil apa yang bisa melupakan/menyibukannya dari Alloh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar