Senin, 15 November 2021

Bab 4b Tangisi dirimu

Kitab tajul 'Arus (Bab 4b. Tangisi dirimu )

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ




Terjemahan Kitab

Tajul ‘Arus

Alhawiy li tahdzibin Nufus

Karya

Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari




Tangisi dirimu


Sangatlah jelek jika kamu sudah ubanan rambutmu, sedangkan akalmu masih seperti anak kecil. dan tidak faham apa yang menjadi kehendak Alloh ta’ala pada dirimu.

Kalau kamu orang yang berakal, maka tangisilah dirimu, sebelum orang lain menangisimu. karena sesungguhnya anakmu, istrimu, pembantumu danteman-temanmu itu tidak menangisi dirimu ketika kamu meninggal, tapi menagisi apa yang terputus darimu.


Maka dari itu segeralah menangisi dirimu, dan katakana pada dirimu, “Aku harus menangis, karena aku kehilangan bagian dari Tuhanku, sebelum orang anak, istri dan teman-temanku menangisiku.

Cukuplah menunjukkan kebodohanmu, ketika Alloh berbuat baik kepadamu dan memenuhi kebutuhanmu. sedangkan kamu menghadap kepada Alloh dengan ingkar(menutup).


  Lelaki sejati itu bukan orang yang menangis dimajlis dihadapan orang banyak, tapi lelaki sejati itu menjerit(menangis) atas dirinya sendiri dan mengembalikan segala urusannya pada Alloh ta’ala.

siapa saja yang mementingkan dirinya untuk menyusahi urusan dunia, dan meninggalkan menyusahi urusan akhirat, dia seperti orang yang akan di terkam harimau, lalu ada nyamuk yang menggigit dirinya, dan dia sibuk menyingkirkan nyamuk, dan lupa tidak berusaha lepas dari harimau.

Karena orang yang lupa dari Alloh itu pasti sibuk dengan sesuatu yang remeh/kecil. dan orang yang tidak lupa pada Alloh, pasti tidak di sibukkan oleh sesuatu selain Alloh. maka perbaikilah tingkah/keadaanmu dengan meninggalkan dunia untuk menghasilkan akhirat.


Sudah terlalu lama kamu kehilangan akhirat karena mencari dunia.

Sungguh sangat mengherankan, dan sungguh amat buruk kalau tentara itu ketakutan. sungguh amat buruk kalau ahli nahwu itu keliru bacaannya, sungguh amat buruk sibuk mencari dunia bagi orang yang memperlihatkan zuhudnya. Bukan dikatakan lelaki sejati orang yang mengatur ucapannya supaya terdengar bagus, akan tetapi lelaki sejati itu orang yang luas pandangannya.


Diriwayatkan dari syeikh Abil Abbas al Mursi ra. beliau berkata: “Penyu itu kalau merawat anaknya itu hanya dilihat dari kejauhan, begitu juga guru mursyid kalau mendidik muridnya hanya diawasi/dilihat (dari kejauhan). Karena penyu itu bertelur di daratan, lalu dia mengawasi telurnya dari pinggir sungai, Lalu Alloh Ta’ala merawat anak penyu tersebut, sebab penngawasan penyu kepada telur tersebut.


 Takutlah kamu, jangan sampai kamu keluar dari dunia ini, sedang kamu belum merasakan manisnya cinta kepada Alloh. karena manisnya cinta Alloh itu tidak ada bandingannya dari makanan, minuman. karena kalau seperti itu kamu hanya seperti orang kafir dan hewan. akan tetapi jadikan dirimu seperti malaikat didalam merasakan manisnya dzikir, dan berkumpul bersama(ingat) Alloh. karena ruh itu tidak mampu menanggung percikan nafsu, jadi kalau tercebur kedunia yang seperti bangkai, kamu tidak pantas sowan kehadhrotulloh ta’ala. Karena Hadhrotulloh itu tidak bisa dimasuki oleh orang yang masih kotor dengan najis maksiat.

Maka dari itu bersihkanlah hatimu dari cela/aib, kamu akan dibukakan pintu ghoib. dan bertaubatlah kamu kepada Alloh, dan kembali kepada Alloh dengan taat dan dzikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar