Senin, 15 November 2021

Bab 4f Cara mengatur Nafsu

Kitab tajul 'Arus (Bab 4f.Cara mengatur Nafsu)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ




Terjemahan Kitab

Tajul ‘Arus

Alhawiy li tahdzibin Nufus

Karya

Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari




Cara mengatur Nafsu


Hai orang-orang yang baik, jadikanlah nafsumu seperti kuda tungganganmu, dan ketika kudamu keluar dari jalur jalan, lalu kamu pukul dan kuda kembali pada jalannya yang benar.


Seumpama kamu mau melakukan pada dirimu seperti kamu melakukan pada jubah/pakaianmu, yang ketika pakaianmu kotor lalu segera kamu cuci, ketika robek segera kamu jahit, dan kamu akan mengganti yang baru,tentu kamu akan mendapat keberuntungan. banyak sekali laki-laki yang sudah memutih rambut jenggotnya, sedang dia belum bisa duduk sowan kehadrotulloh dengan duduk yang disertai meneliti nafsunya.


Diceritakan dari Syeikh Makinuddin al asmar ra. beliau berkata, “Ketika aku memulai sulukku, yang aku lakukan selalu meneliti diriku. disetiap sore hari aku selalu menghitung perkataanku dihari itu, dan aku mendapati tiga atau empat kalimat yang salah. suatu ketika syeikh Makinuddin bertemu dengan orang tua yang umurnya sudah 90 tahun, beliau berkata,”Hai tuan, dosaku itu sangatlah banyak”. Orang tua tadi menjawab, “Yang kau katakana itu, satu perkara yang aku tidak mengetahui, dan aku tidak tahu sama sekali kalau aku melakukan dosa”.

Sebagaimana diurusan dunia, ada orang yang ahli dunia, siapa yang mau tunduk dan mengikutinya dia akan tercukupi. begitujuga pada urusan akhirat, ada ahli akhirat, dan siapa saja yang tunduk dan mengikutinya dia akan dikayakan.


Jangan kau katakan, “Aku sudah mencari tapi tidak menemukan yang aku cari”. Karena bila kau mencari dengan sungguh-sungguh, pasti kau akan menemukannya. sebab-sebab kau tidak menemukan apa yang kau cari yaitu tidak adanya persiapan. karena sesungguhnya pengantin wanita itu tidak akan mau dilihat oleh laki-laki yang lacut(selalu bergelut dengan kemaksiatan). Jadi apabila kamu ingin melihat pengantin wanita, maka tinggalkanlah perbuatan lacut. dan apabila kamu sudah meninggalkan pekerjaan lacut, kamu akan bisa melihat para walinya Alloh ta’ala.

Para walinya Alloh itu banyak sekali, dan tidak akan berkurang jumlah hitungannya dan pertolongannya. Seumpama jumlah walinya Alloh itu berkurang satu saja, pasti akan berkurang juga cahaya kenabian.


Apabila kamu mencintai seseorang, kamu tidak akan bisa sampai pada orang yang kamu cintai sebelum kamu menjadi orang yang ahli sampai pada kekasihmu. dan kamu tidak akan menjadi orang yang ahli sampai pada kekasihmu, kecuali kamu membersihkan diri dari sifat yang tercela yang tidak disukai kekasihmu.

Syeikh Abu al Hasan asSyadzli ra, berkata,”Para walinya Alloh itu seperti pengantin. dan pengantin itu tidak akan di ketahui oleh orang yang lacut”.


Apabila kamu merasa berat dalam melaksanakan taat dan ibadah, dan tidak bisa merasakan manisnya ibadah dalam hatimu, sebaliknya kamu mudah sekali mengerjakan maksiat, dan merasakan manisnya maksiat, maka ketahuilah bahwa kamu belum bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Celaka kamu, kalau ketaatanmu kepada Tuhanmu, seperti taatnya budak(pembantu)mu kepadamu. karena kamu suka kalau budakmu taat melayanimu secara terus menerus. Sedangkan kamu senang taat dan berharap segera selesai dari ketaatan itu. kamu itu bagaikan hewan yang makan dengan paruhnya.


Sunngguh celaka orang yang bisa melihat, dia melihat kebaikan orang lain, berbeda dengan orang yang buta.

Berapa keenakan yang kau hasilkan dengan berdiam diri didepan pintu makhluk(bergantung pada makhluk). dan berapa makhluk memberi keenakan kepadamu. sehingga kamu tidak mau kembali kepada Tuhanmu.

Dari Syeikh Makinuddin al asmar ra. beliau berkata, “Aku bermimpi bertemu dengan bidadari, dia berkata, “Aku ini milikmu dan kau milikku”.

Syeikh Makinuddin berkata, “Setelah lewat dua atau tiga bulan, aku tidak mampu berbicara dengan orang lain. karena merasakan nikmatnya berbicara dengan bidadari.


Cukuplah menunjukkan dirimu sebagai orang yang mungkir, ketika kamu membuka kedua matamu untuk melihat dunia ini. Alloh ta’ala berfirman, “Dan janganlah kau panjangkan kedua matamu(untuk melihat) apa-apa yang Aku buat menyenangkan macam-macam golongan manusia, untuk menjadi perhiasan dunia, untuk menjadikan fitnah bagi orang-orang itu pada kesenangannya sendiri”.


Alloh ta’ala sudah menetapkan bagimu sehat dan sakit, kaya dan fakir, suka dan duka, supaya kamu mengenal Alloh melalui sifat-sifat sempurnanya.

Orang yang menemani kamu sehari atau dua hari, sedang dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darimu, orang itu pasti akan meninggalkanmu, dan akan mencari teman selain kamu. Sedangkan kamu menemani nafsumu, selama empat puluh tahun , sedang kamu tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya, maka katakanlah pada nafsumu, “Hai nafsu, kembalilah kamu pada ridho tuhanmu, sudah lama aku menuruti kamu pada kesenagan dunia”. setelah itu gantilah dengan sibuk bersama Alloh ta’ala. setelah banyak bicara diganti dengan diam. setelah berhenti dengan berdiri dikeramaian diganti dengan duduk ditempat yang sepi(kholwat). setelah merasa tenang bersama makhluk, diganti dengan damai bersama Alloh ta’ala, dan setelah berteman dengan teman yang jelek diganti berkumpul dengan orang yang ahli kebaikan.


Jadikanlah keadaanmu berbeda dengan apa yang sudah biasa kau kerjakan. Terjaga(melek)mu yang untuk maksiat kepada Alloh, gantilah dengan terjaga untuk taat kepada Alloh. Menghadapmu kepada ahli dunia gantilah dengan berpaling darinya, dan kembali menghadap Alloh ta’ala. Dan setelah kamu serius mendengarkan perkataan makhluk, gantilah dengan serius pada firman dan dzikir kepada Alloh ta’ala. dan setelah kamu makan dengan buruk dan syahwat, gantilah dengan makan sedikit yang bisa menolong kamu taat kepada Alloh ta’ala. Alloh berfirman, “ Dan orang-orang yang sungguh-sungguh mencari ridho-Ku, maka akan Aku beri petunjuk menuju jalan-Ku”.


Sesungguhnya orang yang berani maksiat kepada Alloh, itu adalah orang yang tidak mengetahui siksanya Alloh. Dan orang yang berani meninggalkan taat kepada Alloh, itu adalah orang yang tidak tahu akan pahala dari Alloh. Seumpama orang orang yang maksiat itu tahu akan siksa neraka, maka mereka tidak akan lupa. dan seumpama mereka mengetahui pahala yang dijanjikan Alloh kepada ahli surga, pasti mereka tidak akan meninggalkan taat walau sekejap mata.


Ketika kamu berteman dengan orang yang ahli dunia, maka dia akan menarikmu untuk ikut cinta dunia. dan ketika kamu berteman dengan orang yang ahli akhirat, maka orang itu akan menarikmu untuk cinta kepada Alloh ta’ala.

Rosululloh Saw, bersabda, “ Setiap orang itu akan dikumpulkan dengan agama kekasihnya, maka lihatlah kamu semua pada orang yang dijadikan kekasih”.


Apabila kamu memilih makanan yang baik-baik, yang tidak membahayakan dirimu. dan bila kamu memilih istri yang baik, yang akan kau nikahi. begitu juga kamu jangan bersahabat/kekasih, kecuali dengan orang yang bisa menunjukkan kamu jalan menuju ridho Alloh swt.


Ketahuilah, kamu itu mempunyai tiga kekasih.

Pertama: Harta, dan kamu akan kehilangan harta ketika mati.

Kedua: Keluarga, dan mereka akan meniggalkan kamu ketika dikubur.

Ketiga: Amalmu, dan kamu tidak akan berpisah dengan amalmu selamanya.

maka bersahabatlah dengan sahabat yang akan bersamamu ketika kamu masuk kubur,dan kamu merasa damai bersamanya(amal).

Orang yang berakal yaitu orang yang mengerti perintah-perintah Alloh dan larangan-larangan-Nya.


Perumpamaan dirimu itu seperti bedegal(sebangsa kumbang yang berada dikotoran), yang hidupnya selalu dikotoran hewan. dan hewan itu ketika didekatkan bunga mawar dia mati karena baunya mawar.

Dan ada sebagian manusia yang himmah/keinginannya seperti bedegal, dan akalnya seperti laron, karena laron itu selalu menjatuhkan dirinya pada api/lampu, sehingga dirinya terbakar.

Begitu juga dirimu, kamu menjatuhkan dirimu pada api maksiat dengan sengaja.


Sesungguhnya kamu makan itu untuk hidup bukan hidup untuk makan, maka apabila seperti itu kamu itu seperti makanan yang dimakan ulat. dan seperti banyak hewan yang ada dimuka bumi, apabila seperti itu, sesungguhnya kuda yang cepat itu kuda yang ramping perutnya.

Kamu mengatakan, “Malam ini aku akan makan sedikit, tapi ketika dihadapan makanan, seakan-akan makanan itu kekasihmu yang lama berpisah.


Siapa saja yang Alloh tidak menghendaki kabaikan atas dirinya, orang tersebut akan sulit menerima nasihat(perkataan). Alloh ta’ala berfirman, “orang yang Alloh menghendaki fitnah atas dirinya, kamu(Muhammad) tidak akan bisa menguasai apapun atas dirinya”.


Apakah yang menjadikan kamu lari menuju kehinaan, dan apakah penyebab yang menjadikan kamu menjatuhkan diri pada kehinaan, Dirimu kamu hinakan dan kamu jerumuskan pada tempat kerusakan.

Sebagian Ulama dawuh, “jadikan dirimu dihadapan Alloh itu seperti anak kecil kepada ibunya, Sewaktu ibunya tidak mau diikuti, dia akan semakin merangkul ibunya, dan tidak ada yang di ketahui kecuali ibunya”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar