Sabtu, 13 November 2021

Bab 54 Yang Menyertai Keindahan Dan Hiasan

 terjemahan kitab 

Al Mawafiq Wal Mukhotobat

(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)


Bab 54 Yang Menyertai Keindahan Dan Hiasan



Ilmu itu adalah bukti Ku Makrifah adalah jalan Ku Waqwah adalah tempat bicaraku dan Rukyah adalah wajah Ku.


“Maka ke mana pun kamu menghadap, di situlah Wajah Allah, sungguh Allah itu Maha Luas dan Maha Mengetahui”

(QS. Al Baqarah 2 :115)


Ilmu itu nyata bagi hukum-hukumnya yang menyangkut kejiwaan, sedangkan makrifat itu menyembunyikan di dalamnya hukum-hukum kejiwaan. (Makrifat itu menghapus keinginan-keinginan nafsu, dan segala apa yang ada hubungannya dari hukum-hukum yang berupa keinginan-keinginan yang berada di dalam hati).


Ahli ilmu itu adalah ahli air dan naungan; Ahli makrifat itu adalah ahli hadiah-hadiah dan kemuliaan Dan ahli Waqwah itu adalah ahli gembira dan saling berkata Ahli Ru’yah itu adalah ahli rahasia-rahasia dan kawan duduk semajelis.


Waqwah itu adalah pintu bagi Ru’yah, tidak akan sampai kepadanya kecuali dari situ Makrifah itu adalah pintu waqwah tidak akan sampai kepadanya kecuali dari situ Al Minnah (karunia) itu adalah pintu bagi makrifah, tidak akan sampai kepadanya kecuali dari situ, dan ilmu itu adalah bukti Ku kepada makrifah.


Makrifah-makrifah itu mengalir di dalam waqwah bagikan mengalirnya air di daratan tanah.


Waqwah itu adalah naungan Ku, makrifah itu adalah naungan Arasy Ku dan ilmu itu adalah naungan surga Ku.


Dunia dan akhirat telah tenggelam ke dalam huruf, huruf tenggelam ke dalam makrifah, makrifah tenggelam ke dalam waqwah, dan waqwah tenggelam ke dalam ru’yah, dan ru’yah berkekalan terhadap ahlinya dan mereka tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya, mereka telah mengucapkan dengan ucapan tentangnya, maka mereka utusan-utusan bagi para duta dan penguasa-penguasa bagi para bangsawan.


Tiada di dalam Ru’yah itu waqwah dan tidak pula ibarat. Maka maqam ru’yah adalah maqam Fana (kelenyapan) segala sesuatu ... tiada lagi apapun, yang ada hanyalah Wajah Nya Yang Maha Suci, dan tiada yang kekal selain wajah Nya Yang Maha Mulia.


Ia berkata kepada Ku: “Hanya Aku, tiada sesuatu yang dapat berdiri sendiri di samping Ku, tiada sesuatu yang kekal bersama Ku, dan tiada sesuatu yang jadi atas Ku. Maka siapa yang Ku tegakkan berdiri di dalam “Berdiri Ku sendiri” (Waqwati) atau Ku saksikan penglihatan Ku, niscaya Ku kekalkan sebagaimana yang Ku kehendaki agar supaya Kehidupan atau Kegaiban sesuai apa yang Ku kehendaki demi keselamatannya dari kebinasaan.


Ia pun melanjutkan: “Seorang waqif (yang berdiri di waqwah), tiada alam semesta menjengkelkannya, tiada pula diganggu oleh kejadian-kejadian. Bila ia pergi di malam hari, maka ia dalam lindungan Ku dan alangkah baiknya perlindungan itu, bila ia tinggal berdiam seorang diri, Akulah penjaganya! Alangkah baiknya penjagaan itu.


Kawan waqwah merupakan pembawa berita gembira dan pemberi kabar penakut (Basyiron wa Nadziro), dan kawan Ru’yah adalah pemberi syafaat dan jaminan (Tiada suatu hal – keadaan yang setara dengan keadaan mereka).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar