HUKUM MENYIMPAN HARTA DAN PEMBAGIANNYA
القسم الثاني:
من أقسام الادخار، ادخار المقتصدين. وهم الذين لم يدخروا استكثارا ولا مباهاة، ولا افتخارا، وإنما علموا من نفوسهم الاضطراب عند الفقر، فعلموا أنهم أن لم يدخروا تشوش عليهم إيمانهم، وتزلزل إيقانهم، فادخروا لضعفهم عن حال المتوكلين، وعلما منهم بعجزهم عن مقام اليقين، وقد قال رسول الله عليه الصلاة والسلام:
(المؤمن القوي خير عند الله من المؤمن الضعيف وفي كل خير). فالمؤمن القوي، هو الذي اشرق في قلبه نور اليقين، فعلم أن الله تعالى ساق إليه رزقه، ادخر أو لم يدخر، وانه أن لم يدخر، ادخر له الحق تعالى وان المدخرين محالون على مدخراتهم، أهل التوكل محالون على الله، لا على شيء دونه. فالمؤمن القوي: من لم يستند إلى الأسباب، سواء كان فيها أو لم يكن. والمؤمن الضعيف الداخل في الأسباب مع المراكنة، والخارج عنها مع التطلع إليها.
Bagian Kedua
Bagian kedua orang yang hemat dan menyimpan harta tapi bukan untuk mengumpulkannya dan menyombongkan diri dengannya. Mereka menyadari bahwa jiwa mereka lemah ketika berada dalam kekurangan dan kemiskinan. jika tidak berhemat, mereka khawatir iman mereka terkotori dan keyakinan mereka goyah. karena itulah mereka menabung. mereka merasa belum mampu bersikap layaknya kaum yang bertawakkal kepada Alloh dan merasa belum sampai pada maqom yaqin.
Rosululloh saw. Bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik disisi Alloh dari pada mukmin yang lemah. pada masing-masing terdapat kebaikan”.
Mukmin yang kuat adalah yang hatinya menyinarkan cahaya keyakinan. Ia mengetahui bahwa alloh swt. akan memberikan rizeki untuknya , entah ia menabung atau tidak. Meskipun ia tidak menyimpan, Alloh akan menyimpankan untuknya, orang yang menyimpan harta berarti ia bergantung pada simpanannya. sementara, orang yang bertawakkal kepada Alloh berarti bergantung kepada Alloh, tidak bergantung kepada sesuatu selain-Nya. Jadi, Mukmin yang kuat adalah yang tidak bersandar kepada sebab dan usahanya.
Sebaliknya mukmin yang lemah adalah yang terlibat dalam dunia sebab dan usaha, seraya bergantung padanya, serta yang keluar darinya dan tetap mengarahkan perhatian kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar