Kamis, 11 November 2021

Majelis ke 14 "Jangan Munafiq"

 ðŸ““terjemahan kitab fathur robbani.

Shakh Abdul Qodir al-Jailani.

📄Majelis ke  14


"Jangan Munafiq"



Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany


Jum’at pagi tanggal 7 Dzulqoidah tahun 545 Hijriyah, di Madrasah.





Beliau berkata:


Wahai orang-orang munafik semoga alloh membebasakan darimu. Alangkah tebal sifat nifaqmu (munafik). Dalam waktu dekat engkau akan di jadikan santapan sindat melalui mulut dan tubuhmu sampai tercecer di bagian lain bumi mengoyak dirimu sampai menyatu benar-benar kembali menjadi tanah.



Tiada keuntungan bagi orang yang tidak baik sangka kepada alloh, orang-orang shalih dan orang-orang yang mengikuti mereka. 


✒alloh telah menyerahkan keberadaan ini semua untuk mereka, 


✒mereka peroleh hujan yang menumbuhkan tanaman bumi. 


✒Setiap makhluk jadi pengikut mereka, bahkan setiap individu, juga jenis jenis yang ada di bumi ini, seperti gunung tidak menggoncangkannya atau menggerak-gerakkan sebagai bencana yang menguji. Mereka tidak terguncang dari kedudukan tauhid atau ridho kepada Tuhan Yang Agung. Mereka mencari jiwa dari sisi lain, bertaubat kepada alloh serta takut pada-Nya. Sadarilah akan dosa-dosa mu, di antaramu dan Dia, berendah di hadapan-Nya, berlaku sopan di hadapan-Nya seperti orang-orang terdahulu.


Engkau jangan hina ucapan-ucapan ahli hukum dan Ulama, karena bicara mereka bisa menjadi terapi (obat) sedang rancangan kalimatnya sebagai buah. Terimalah Ulama yang bertakwa, jika engkau menemani mereka tentu engkau dapat berkah. Dan engkau jangan pergauli Ulama yang tidak beramal dengan ilmunya, karena jika engkau pergauli mereka tentu bencana menimpamu.



Bila engkau berteman orang yang lebih tinggi ilmunya dari padamu sesungguhnya ia membawa berkat untukmu, tapi jika engkau bergaul dengan orang yang lebih tua, padahal ia tidak bertakwa atau berilmu tentu pergaulanmu membawa bencana atasmu.



Beramalllah untuk alloh semata, jangan untuk yang lain. Tinggalloh untuk-Nya jangan tinggal untuk yang lain. Dan beramal yang di tujukan selain dia adalah termasuk kafir, dan tinggal selain untuk-Nya adalah riya. Siapa yang tidak memahami hal ini, sedang ia beramal melalui jalan lain dari ketentuan ini, maka ia berada dalam kebengongan. Dalam waktu dekat kematian pasti mendatangi untuk memutus bengongmu.



Anak-anak muridku, jika engkau menjumpai jurang pemisah antara kaya dan miskin, ketika pemberian mereka untukmu itu pertanda engkau tidak beruntung. Muliakanlah si fakir dengan penuh sabar, ambillah berkah mereka (hikmah dari mereka) ketika berjumpa atau sedang duduk bersama mereka. Nabi saw. bersabda :


“Si  fakir penyabar menjadi teman dekat Dzat Maha Pengasih di hari kiamat.”



Hari ini mereka jadi teman dekat-Nya melalui hati dan besok dengan jisim mereka. Mereka adalah orang yang berhati zuhud, berpaling dari perhiasannya, memilih kefakiran dari pada kaya, bahkan ia sabar atas kefaikiran. Jika hal ini telah sempurna atas mereka, akhirat menjadi tujuan mereka (tapi tujuan akhir tetap alloh)



Anak-anak muridku, engkau beramal untuk alloh tentu Dia menyuburkan tanamanmu mengalirkan sungaimu, mempersubur daun, ranting-ranting serta membuahkan pohon yang engkau punya. Berperintahlah dengan ma’ruf cegah yang munkar dan tolonglah Agama alloh, tradisikan kebenaran-kebenaran di dalam Agama alloh dan bersedekah suatu kebaikan untuknya Niscaya sedekahmu terkekalkan, baik secara sembunyi atau terang, secara rahasia atau dalam kesempitan, dalam kemiskinan atau dalam kemewahan. Carilah kebutuhanmu dari alloh bukan dari makhluk-Nya. Kalaupun terpaksa dari makhluk, maka tenangkan hatimu bersama alloh, karena Dia pengilham untuk mencari keberadaan itu, dari satu arah ke arah lain. Bila engkau tertolak atau di beri perkara itu semata dari Dia, bukan dari mereka. Berkayalah atas setiap apapun dari keutamaan alloh, kedekatan dengan-Nya serta ilmu-Nya. Bila ini sempurna, mereka menjadi kiblat makhluk dan tolak ukur pandangan mereka tertuju pada dirinya. Mereka mengambil dengan hati serta memperdekat denganya. Darinya sumber penyerahan yang terlepas dan ridlo dari mereka.



Dari sebagian Ulama berkata : Di antara hamba alloh yang paling sempurna adalah orang yang meyakini penghambaannya untuk-alloh semata. Jadi penghambaannya itu bukan berdasar mencari dunia atau akhirat.” Mereka hanya mencari alloh semata, tidak yang lain. Wahai alloh tunjukkan segala makhluk ini pada pintumu selamanya, Pohonku dan perkara-perkara ini kutujukan pada-Mu. Sesungguhnya engkau memperlakukan hamba menurut kehendakMu. Bila hati bersih tentu terlimpahi rakhmat dan kasihMu tetap atas makhluk


.


Lagi dari sebagian Ulama berkata : barang siapa banyak berbuat baik dan meninggalkan dosa, termasuk orang-orang yang benar. Orang yang benar itu bisa meninggalkan dosa besar atau kecil, lalu memperhalus sikap wara'nya, yaitu meninggalkan keinginan-keinginan baik yang di perbolehkan atau berupa syahwat sebaliknya mencari perkara halal yang mutlak. Orang yang benar (shiddiq) tidak henti-hentinya mengagungkan Asma alloh siang dan malam. Ia membakar pengembalian manusia yang berlaku, maka tradisi itupun pasti terbakar. Ia di beri rizki tanpa batas. Juga ia pun tahu bahwa sabar salah satu bentuk pengobat hati dan menjadi sebab kejernihan dan kedekatan dengan Tuhan. Kebaikan mendatanginya setelah olah batin ini. Karena olah batin itu hakekatnya menjadi jelas bagi 


-orang beriman dengan orang munafik, 


-antara peng-esa alloh dengan pemusyrik, 


-antara pembenar dan pendusta, 


-antara pecinta dan pembenci, dan 


-antara pengikut dengan pembid’ah.



Dengarlah kata Ulama ini:


"Jadilah engkau di dunia seperti orang yang membalut lukanya, sabar atas pahitnya obat, serta penuh harap atas kelenyapan dosa.” 



Setiap cobaan dan sakit pasti berhubungan dengan dengan makhluk. Juga penglihatan mereka pada:


-sengsara, 


-manfaat, 


-pemberian, dan 


-penolakan. 


Setiap obat dan lenyapnya cobaan itu terletak pada ketiadaan makhluk dari hatimu dan tanggapanmu kala ketentuan alloh jatuh padamu.


Bila yang demikian nyata keluar dari hatimu sebaliknya terisi penuh oleh: 


-Nabi, 


-Rasul, 


-Syuhada, 


-Shalihin dan 


-para Malaikat Al-Muqarrabin dan kala telah lenyap sikap itu, engkau menjadi besar, mulia, pemuka, pemberani, pemimpin dan yang di perintahkan agar kembali padamu, maka ia segera kembali, terperintah apa yang di perintah termulia dari apa yang mulia. Dengarlah ini, yakini serta junjung secara benar.



Wahai orang yang sibuk dengan kehidupan aku adalah orang terkaya meta pencaharian, keuntungan ada padaku, kehidupan akhir juga ada padaku, aku pemberi setiap sesuatu yang menjadi hak-Nya. Jika di peroleh sesuatu dari akhirat sebagaimana yang ada padaku tentu tidak hanya sampai pada diriku seorang, karena orang mulia itu tidak suka makan sendiri. Setiap orang yang memperoleh kemuliaan dari alloh maka tidak ada kata bakhil baginya.



Wahai alloh berilah rizqi untuk kami seperti yang telah Engkau rizqikan pada kaum lain.


Dan berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang baik di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar